9

34.5K 3.1K 206
                                    






Sebelumnya maaf banget ya. Setelah dipertimbangkan lagi, akhirnya aku mutusin buat ga bakal lanjut update ni cerita lagi🙏
Nanti aku jelasin. Baca aja part ini dulu ya.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













Selang beberapa menit, mobil yang ditumpangi oleh dua anggota termuda keluarga Leonard telah memasuki kawasan mansion Leonard.

Mobil tersebut tepat berhenti di depan pintu mansion yang teramat megah. Selayaknya orang kaya pada umumnya, dengan sigap pintu mobil dibuka dari luar oleh bodyguard.

Nathan terlebih dulu keluar dari mobil, kemudian diikuti oleh Ersya. Nathan menunggu Ersya untuk berjalan terlebih dulu, tapi sepertinya Ersya juga menunggu Nathan untuk berjalan terlebih dulu. Jadi sekarang ini mereka sedang saling tunggu menunggu.

"Duluan." Secara serentak Ersya dan Nathan mengucapkan kata tersebut.

Ersya menggeleng dengan cepat. Hal tersebut membuat setiap helai di surainya mengikuti gerak kepalanya.

"Nathan aja duluan," ucap Ersya tetap pada pendiriannya.

Nathan diam dengan tatapan datarnya, tak segera mengiyakan perintah dari Ersya.

"Sebagai abang yang ba-" Belum sempat Ersya menuntaskan semua kalimatnya, Nathan langsung masuk ke dalam mansion, meninggalkan Ersya seorang diri.

Nathan benar-benar tidak memiliki rasa sopan padanya. Dasar adik durhaka! Berakhlak nol.

Ersya dengan buru-buru mengikuti jejak Nathan. Ersya berjalan tepat di belakang tubuh kekar Nathan. Ersya akui tubuh Nathan lebih kekar daripada dirinya yang notabenenya abang dari Nathan. Tubuhnya mungil, lain kali jika ia melihat abang-abangnya olahraga, ia akan ikut serta. Itu pun jika tidak malas.

Padahal Ersya akan berucap "Sebagai abang yang baik, Ersya akan mengalah pada adik Nathan." Harusnya seperti itu. Tapi Nathan langsung meninggalkannya di halaman mansion. Ersya ingat dulu yang memiliki sifat menyebalkan adalah dirinya, tapi di kehidupan ini, ternyata Nathan lah yang lebih menyebalkan. Memang, semua telah berubah.

Kenyataan yang perlu dipertanyakan.

Ersya menggerutu dengan mulut yang mengerucut lucu karena sikap Nathan tadi.

Ersya memerintahkan Nathan untuk berjalan terlebih dulu di depannya. Bukan tanpa alasan. Niatan Ersya tersebut agar Nathan bisa menutupi tubuhnya, bahkan sedari awal masuk ke dalam mansion, Ersya menyembunyikan kedua pergelangan tangannya di belakang tubuhnya. Ini lah tujuannya. Untuk meminimalisir keluarganya melihat pergelangan tangannya.

"Dimana Ersya?" tanya Devin ketika melihat kehadiran Nathan, tapi tidak melihat keberadaan Ersya.

Nathan mengerutkan keningnya, merasa heran dengan apa yang diucapkan oleh Devin padanya. Jelas-jelas Ersya bersama dirinya, kenapa harus dipertanyakan lagi. Maklum tubuh Ersya mungil sangat yang harus bersanding dengan tiga abang dan satu adiknya yang memiliki tubuh kekar.

Second Life : Ersya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang