"Berani sekali menghina anakku," ucap Kendrik penuh penekanan dalam ucapannya.
"Sandi, bisa dijelaskan? Kamu telah menghina anak dari tuan Kendrik?" tanya guru itu dengan ekspresi serius. Bisa bahaya jika salah satu siswa di sini menghina anak dari seorang Kendrik Leonard. Takut jika berdampak buruk dengan sekolah ini nanti.
Sandi reflek menggeleng. "Saya bahkan tidak mengenalnya bu, itu fitnah," bantah Sandi ketika semua tatapan mengarah padanya, termasuk tatapan tajam dari papanya. Kenapa sekarang malah ia yang disudutkan seperti ini.
Jengah dengan masalah yang tak kunjung surut, Nathan berinisiatif menjelaskan semuanya. "Anak berseragam SMP Rajawali yang berani-beraninya masuk ke dalam kawasan sekolah ini, dan dihinanya dengan kata-kata bego, itu adalah saudaraku, Ersya. Anak bungsu di keluarga Leonard dan aku adalah Nathan Leonard," jelas Nathan Panjang lebar.
Mata Sandi membulat lantaran terkejut dengan kenyataan seperti ini. Bagaimana bisa ia tidak tau. Jika pun ia tau, ia pasti tidak akan menghinanya.
"Benar itu, Sandi?" tanya Juna dengan tatapan marahnya. Masalahnya anaknya itu berurusan dengan keluarga Leonard. Di atas Anggarta masih ada Leonard.
Sang guru menghela napas beratnya. Mereka pun baru mengetahui jika anak dari dari Kendrik pernah ke sini dan dihina oleh salah satu siswa di sini. Masalah semakin menumpuk.
"Aku tidak tau jika itu adalah Ersya," suara Sandi terdengar begitu lirih. Yang tadinya begitu percaya diri bahwa ia di sini adalah korban, ternyata ia lah yang menjadi sumber masalahnya di sini.
Juna memijat pelipisnya dengan pelan. Tidak habis pikir dengan perbuatan anaknya.
"Kami meminta maaf jika salah satu siswa kami menyinggung anak anda tuan Kendrik," ucap guru itu.
"Tuan Kendrik, saya meminta maaf karena anak saya membuat masalah dengan keluarga anda. Sandi, minta maaf," ucap Juan pada anaknya. Memerintahkan pada anaknya untuk mengakui kesalahannya.
"Saya minta maaf karena telah menghina anak anda, saya tidak tau jika itu adalah anak anda," ucap Sandi dengan kepala menunduk sembari melontarkan permintaan maaf.
"Jika bukan anakku, kamu tidak akan meminta maaf begitu?" sarkas Kendrik. Tetap saja menghina orang lain itu perbuatan salah.
"Lain kali disiplinkan anakmu, Juna," peringat Kendrik pada rekannya itu.
"Ya tuan Kendrik," balas Juna dengan cepat. Tidak ingin membuat Kendrik semakin marah. Cukup anaknya saja yang membuat Kendrik marah.
Sandi terdiam menunduk. Ternyata anak yang ia ejek tadi adalah anak dari seorang Kendrik Leonard. Ia tidak tau. Sungguh. Ia menyesal. Patut lah Nathan marah besar, Ersya saudaranya Nathan. Sial, ia begitu ceroboh.
Akhirnya permasalah itu selesai dengan Sandi dan Nathan mendapat skors selama tiga hari. Nathan menunduk, takut jika membuat mommy nya marah. Sandi pun tambah takut lantaran tatapan tajam dari papanya langsung ia dapatkan. Bisa habis dia di mansion nanti. Belum lagi mamanya yang super galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life : Ersya
Fanfiction[Brothership] [Re-birth] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kembali di masa lalu dalam raga yang sama. Mengulang masa lalu dan berniat mengubah masa depan. Ersya seperti di...