16

24K 2K 85
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Dalam sekali sentakan, kerah seragam Riko dicengkeram dengan kuat oleh Nathan. Rizar dan Azka sudah menduga hal ini akan terjadi. Mereka tidak mengira jika adik tiri Ersya memiliki perawakan lebih tinggi nan sedikit kekar daripada mereka, bahkan Ersya kalah jauh dengan Nathan. Sepertinya di antara mereka, hanya Riko yang masih memiliki rasa benci terhadap adik Ersya itu karena dulu Ersya selalu bercerita tentang adiknya yang akan merebut posisinya.

Meskipun akhir-akhir ini Ersya memberitahu mereka (teman-teman Ersya) bahwa adiknya sudah tidak bersikap seperti dulu lagi. Tapi namanya emosi masih lah ada. Awalnya Rizar dan Azka akan bersikap seperti Riko, tapi mereka sadar jika Nathan bukan lah saingan mereka. Mereka sadar diri, aura Nathan melebihi mereka.

Rizar sendiri mengetahui jika Ersya yang notabenenya abang tiri dari Nathan pun takut juga, apalagi ini teman-teman Ersya yang bukan siapa-siapanya Nathan, oh kecuali Riko.

“Apa maksudmu?” desis Nathan dengan kilatan amarah yang tercetak jelas di kedua matanya. Mood nya hari ini buruk sekali. Perihal siswa yang menghina Ersya tadi, Nathan masih merasakan emosi yang ada dalam dirinya. Ditambah sekarang perkataan Riko yang mengimbuhi kata ‘bajingan’ di belakang namanya yang tadi disebut olehnya, cukup membuat emosi Nathan naik. Meskipun Nathan tidak mengenali siapa Riko, apapun yang bisa menyalurkan emosinya maka Nathan lakukan.

Merasakan tarikan kencang di kerah seragamnya mampu membuat nyali Riko menurun. Tatapan tajam itu dan suara yang memiliki kesan dingin dan tersirat emosi yang mendalam membuat Riko meneguk ludahnya dengan kasar.

Siapa sangka jika Nathan yang dimaksud oleh Ersya memiliki modelan seperti ini. Dalam pikiran Riko, Nathan itu anaknya menjengkelkan, egois, manja, bocah kematian, dan memiliki tubuh pendek dari mereka. Tapi apa yang dilihat sekarang, Nathan jauh-jauh lebih dari mereka.

“Katakan sekali lagi,” sarkas Nathan. Salah satu tangannya yang menganggur siap untuk memberikan pukulan seperti pukulannya pada anak bernama Sandi.

Ersya melihat itu. Jika dulu ia menyemangati Nathan saat berkelahi dengan orang lain, maka kini tidak, Hey, yang akan dihajar itu adalah Riko, sahabatnya.

Tidak membuang waktu yang lama, Ersya langsung memisahkan Nathan dan Riko. Tangan Ersya bersentuhan langsung dengan tangan Nathan, melepas paksa tangan Nathan dari kerah Riko. Lagian, sudah dibilang jika adiknya itu sudah berubah, Riko dengan entengnya menyulut emosi adiknya. Dikira Riko, Ersya tidak takut gitu? Ersya sendiri takut jika Nathan marah.

“Lepas Nathan,” ucap Ersya yang berusaha melepas cengkraman kuat Nathan. Riko tak tinggal diam, tangannya juga mencoba melepaskan cengkraman yang semakin terasa mencekiknya. Apa kabar Rizar dan Azka? Mereka berdua terdiam membeku. Mereka ingin membantu Riko, tapi tidak ingin menjadi sasaran selanjutnya oleh adik Ersya itu. Oke, setelah insiden ini, teman-teman Ersya sudah tidak berani menggosip tentang Nathan.

Second Life : Ersya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang