Suasana hening tersirat kecanggungan terasa sangat tebal di udara. Tiga orang berdiri berhadapan dengan aura yang berbeda.
Sebenarnya ada empat orang dan satunya adalah Ersya, hanya saja Ersya berada di belakang tubuh Nathan yang sedikit kekar darinya itu sehingga berhasil menghalangi pandangan Ersya.
Barra berdiri dengan aura gelap yang melingkupinya. Sorot matanya tampak dalam nan misterius, seolah-olah menyimpan rahasia yang tak ingin diungkap. Rahangnya mengeras dan salah satu tangannya terkepal erat.
Merasakan aura tak mengenakkan dari abang sulungnya, Nathan turut menguarkan aura gelapnya. Ia tak mengenali wanita itu, tapi merasakan situasi hening serta canggung ini yang diselimuti aura permusuhan dari abang sulungnya, pasti kehadiran wanita ini akan berdampak buruk bagi mereka nantinya.
Begitu pula dengan Ersya. Ersya merasakan langsung aura tak mengenakkan dari abang dan adiknya. Juga, kakak itu yang mencuri-curi pandang ke arahnya. Dalam hati Ersya bertanya-tanya, siapa kakak ini? Apa pacarnya bang Barra?
Jangan salahkan pemikiran Ersya itu. Vira memang wanita cantik dari dulu bahkan sampai sekarang. Wajahnya yang awet muda mendukung kecantikan Vira.
Jika Barra menguarkan aura gelapnya, berbanding terbalik dengan wanita tersebut yang justru menatap Barra dengan tatapan sendu.
Sorot matanya menyimpan kesedihan yang tidak dapat diungkapkan. Lidahnya kelu tak bisa digerakkan. Diam terpaku melihat anak sulungnya yang sudah sebesar ini. Dan pastinya anak yang lebih kecil itu merupakan anak bungsunya. Ersya, yang sedari kecil sudah ia tinggal karena perseteruan antar orang dewasa yang tak dapat dicegah.
Benar, wanita itu adalah mommy kandung Ersya dan Barra, sekaligus mantan istri dari Kendrik Leonard. Vira Mahatma.
.....
Kedua aura tersebut saling bertemu menciptakan keheningan yang berlangsung lumayan lama. Ramainya orang-orang yang berada di sekitar hampir tak terdengar oleh mereka. Tidak ada kata yang diucapkan, tidak ada gerakan yang dilakukan. Mereka sama-sama terdiam dengan berbagai spekulasi yang hadir terus menerus dalam pikiran mereka.
Sorot mata Vira bergulir ke samping dan melihat sosok lelaki yang tak ia kenali. Mengingat jika mantan suaminya sudah menikah lagi, itu pasti anak dari wanita yang kini menjadi istri baru dari Kendrik.
Sial, kenapa terasa menyesakkan? Melihat keluarga Kendrik yang saling akur satu sama lain, membuat Vira panas. Padahal ia berharap nantinya anak dari istri baru itu dan juga anak-anaknya akan saling bertengkar. Bagus jika mereka tidak akur, ia bisa membawa anaknya kembali padanya. Tapi apa yang sekarang ia lihat, tampaknya anak-anaknya dan juga anak wanita itu memiliki hubungan yang baik.
Tak tahan dengan keheningan yang melanda, merasa jika ia berbicara dengan anak sulungnya akan terbuang sia-sia mengingat bahwa Barra terlanjur membencinya. Maka dari itu Vira berinisiatif mengajak sosok anak laki-laki yang ia yakini adalah Ersya —putra bungsunya untuk berbicara. Vira sangat yakin dengan tebakannya, karena Ersya sendiri menuruni gen dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life : Ersya
Fanfiction[Brothership] [Re-birth] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kembali di masa lalu dalam raga yang sama. Mengulang masa lalu dan berniat mengubah masa depan. Ersya seperti di...