Sebuah kabar

615 157 45
                                    

"Jayden!"

Teriakan itu menggema diruang tamu mewah kediaman Mahardika.
Wajah marah Diana yang duduk di kursi roda terlihat dengan jelas. Wajah Diana memerah jelek.

"Mama"

Ria Mahardia, menegur Diana dengan khawatir. Diana baru saja sembuh dari kondisinya dan sekarang Diana berteriak dengan emosi seperti itu. Ria sangat takut jika terjadi apa-apa dengan Diana, dia takut kondisi Mamanya kembali drop.

Bagaimana tidak? Diana sangat merasa marah dengan keputusan Jayden. Setelah membuat pengumuman secara sepihak tentang siapa Mark dan mengatakan pada seluruh negeri bahwa Mark adalah pewaris Mahardika tanpa memberitahunya, tanpa persetujuannya membuat Diana meradang. Apalagi sekarang Jayden membawa serta wanita miskin itu dan anaknya!

Maya Maharika bangkit dari posisi duduknya ia berjalan mendekat kearah Jayden dan menatap Kakaknya dengan kesal.

"Apa yang Kakak lakukan? Kenapa Kakak mengajak mereka kemari? Apakah Kakak tahu jika Mama tidak suka, apa sebenarnya tuajuanmu-"

"Cukup" Jayden menyela Maya.

"Kita akan melakukan makan malam bersama sekarang. Tujuanku untuk mengundang kalian semua kemari, kalian akan segera mengetahuinya nanti" Jata Jayden dingin.

Maya mengatupkan mulutnya tidak berani membantah Jayden.

"Semua akan ikut tanpa terkecuali"

Jayden berkata dengan penuh penekanan. Memastikan semua orang yang ada disana mengerti ucapannya tanpa adanya penolakan sedikitpun.

-

-

Makan malan berlangsung dengan dingin. Tatapan memusuhi dilayangkan oleh Diana dan Maya Mahardika.
Disisi lain, Tyana yang ingin melihat keadan Diana Mahardika setelah sekian lama hanya mengabaikannya saja. Tidak peduli Diana terlihat tidak suka dengan kehadirannya. Tyana hanya ingin melihatnya saja dan menunjukkan pada Diana dan orang-orang yang berada di disini jika apa yang dikatakan oleh mereka dimasa lalu adalah salah.

Tyana bukanlah perempuan miskin yang tidak bisa mengasilkan keturunan seperti yang selalu mereka katakan, Tyana bukanlah perempuan miskin bodoh yang tidak akan mampu membesarkan anaknya dengan baik. Memang dirinya bukanlah ibu yang sempurna tapi Tyana membuktikan bahwa ia telah mengusahakan hal yang terbaik untuk anaknya dimasa sulitnya.

Setelah makan malan yang penuh dengan keheningan itu telah selesai. Jayden menatap keluarganya satu persatu memastikan mereka akan mendengar apa yang akan dia katakan dengan baik dan memahaminya.

Semua mata memandang kearah Jayden dengan penuh penasaran.

"Seperti yang telah kalian tahu bahwa aku telah mengatakan pada media jika Mark adalah anakku dan akan mewarisi sebagian besar harta milikku. Maka dengan ini aku umumkan bahwa semua aset dan saham yang aku punya atas namaku akan kuberikan pada Mark dan Jeriko. Dengan Mark yang akan memimpin Mahardika Inc.
Dengan ini aku perkenalkan pada kalian penggantiku mulai saat ini, dengan sah dan legal. Mark Arseno Mahardika"

"Dan yang duduk di samping Mark adalah Clarissa, istri Mark. Clarissa adalah menantu keluarga Mahardika. Clarissa yang akan menjadi ketua yayasan badan amal kelurga Mahardika yang baru"

Suara terkesiap, ketidak percayaan dan keterkejutan terdengar, semua bercampur menjadi satu. Mark sendiri bahkan tidak tahu jika Jayden akan mengatakan semua ini di depan keluarga Mahardika. Ia bahkan tidak tahu keputusan ini yang akan di ambil oleh Jayden. Begitupula Clarissa. Ia mengatupkan bibirnya dengan mata membulat. Perkataan Jayden sangat luar biasa, seakan tidak bisa di percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 18 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Endless Love, Mark's Side [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang