21 - School's Tradition

1.5K 138 8
                                    

21 - School's Tradition

---

  "I'M SORRY!"

  Itu kalimat pertama yang kudapat tepat setelah aku masuk ke dalam kelas—seruan dari Chiko yang langsung bangkit dari kursinya di detik pertama ia melihatku, berlari ke arah di mana aku berdiri dan langsung menyerangku. Literally.

  Mungkin niat awalnya ingin memelukku, namun karena aku masih terkejut atas seruan dan kecepatannya menghampiriku, aku tak bisa menjaga keseimbangan tubuhku hingga akhirnya aku terjatuh ke lantai di depan kelas, membawa Chiko bersamaku karena ia juga tak sempat melepas pelukannya. Seisi kelas tertawa terbahak-bahak menyaksikan insiden ini.

  Wow, some classmates you are, guys.

  Setelah beberapa saat merintih kesakitan, aku pun melempar pelototanku pada Chiko, yang sudah duduk di depanku sambil mengusap bokongnya, kemudian mengangkat tanganku dan memukul kepalanya. "Stupid monkey!"

  Ia meringis, kini sambil mengusap kepalanya. "I'm sooo sorry!"

  "For tackling me to the damn ground?" desisku gemas.

  "Um, no, kalo soal ini yang salah bukan gue. Lo sih clumsy banget, pake jatoh segala." jawabnya dengan tampang polosnya yang sangat membuatku ingin memukul lagi kepalanya.

  And so I did. "Siapa yang tiba-tiba nyerang gue, idiot?"

  Tak peduli lagi dengan kepalanya yang baru saja kupukul untuk yang kedua kalinya, ia mengatakan, "Tapi karena lo ngga bisa jaga balance, makanya kita jatoh,"

  Aku hendak membalas kalimat Chiko dengan kata-kata emas dari mulutku ketika tiba-tiba sebuah tangan terulur dari arah belakangku, membuatku menoleh dan menemukan sepasang mata cokelat yang berdiri seraya menatapku penuh amusement.

  "Need some help?" tanyanya sambil menyeringai.

  "I do. In the middle of the night, you have to kidnap this imbecile and kill him. Don't worry, I'll hide the body." tuturku, memasang mimik sok serius seraya menunjuk Chiko dengan satu jariku.

  Kuulurkan tanganku pada Marco dan ia pun menarikku bangkit berdiri, sambil tertawa keras—bersama beberapa murid lainnya—mendengar permintaanku.

  "What happened?" tanya Marco lagi setelah tawanya mulai mereda.

  "He tackled me to the ground, that's what." aku menjawabnya namun mataku sibuk memelototi Chiko.

  "I was going to hug her and apologize for the argument we had last Saturday but she lost her balance and fell to the ground and she pulled me with her. Bottom line is, kita impas."

Philophobia [On Hold]Where stories live. Discover now