29 - Double Meaning and Oblivious Vita

2K 141 80
                                    

29 - Double Meaning and Oblivious Vita

---

  Jika tadi Marco hanya terlihat bingung, kini ia sudah nampak seolah baru saja melihat makhluk gaib begitu mendengar pertanyaan Moreno. Kedua matanya membelalak dalam horor, tubuhnya mematung di tempat. Mulutnya, bagai ikan koi, terbuka dan tertutup berkali-kali seperti hendak memberi respon namun tak mampu mengeluarkan suara.

  Epicness level?

  Overload.

  Aku melangkah mendekati kasurku, mengambil iPhone dari sana, sebisa mungkin berusaha tak masuk jangkauan kamera macbook agar Moreno tak mengganggu misikuwalau ia sudah tau aku juga ada di sini. Setelah berhasil mengambil iPhone-ku, aku langsung membuka fitur kamera dan mengarahkannya pada Marco yang masih pada ekspresi konyolnya, kemudian aku mulai memotret.

  Wajah seperti itu sangat harus diabadikan.

  "You better start talking, asshole."

  Marco langsung tersadar dari kekagetannya setelah mendengar kalimat kasar Moreno. Ia mengedipkan matanya beberapa kali sambil menatap ke layar sebelum mulai mengangkat suaranya.

  "Um.. okay.. I- uh,.." ia terbata-bata, mulai menggarukkan bagian belakang kepalanya yang pasti tak gatal itu. Sedetik kemudian, ia berusaha memberi Moreno senyumannya dengan mimik memelasnya. "hi?"

  Aku mencoba untuk tak tertawa tapi gagal, dan hasilnya aku malah mengeluarkan dengusan keras berkat kebodohan Marco. Tanpa memberi kesempatan untuk Moreno membentak Marco lagi, aku langsung duduk di depan kasur dan memutar 180 derajat macbook sehingga Moreno tak lagi melihat Marco.

  Kurasa anak itu akan pingsan sesaat lagi. Cukup sekian melihatnya tertekan.

  Yang penting aku sudah punya fotonya.

  "Okay, bro," ujarku sambil tertawa kecil. "enough with the tortur"

  "Don't you 'bro' me." Moreno memotongku dengan desisannya, yang membuatku seketika menyatukan kedua alisku. "What the hell is wrong with you, Milla? Kok sekarang lo jadi kayak gini sih?"

  "Okay, hang on a second." aku mengangkat kedua telapak tanganku, menatap Moreno seakan kepalanya baru bertumbuh menjadi dua. "Ini lo kenapa ya?"

  "Oh don't give me that bullshit! Seriously, have you lost your mind??"

  Kurasakan sepasang tanganku langsung terkepal mendengar nada tinggi itu. Kututup mataku sembari menarik dan menghembuskan nafas panjang, mencoba untuk mengontrol diri agar tak meledakkan kata-kata tak sopan yang sepertinya sudah ada di ujung lidahku.

Philophobia [On Hold]Where stories live. Discover now