Nathan's POV
Keparat!
Sepertinya baru tadi pagi aku tertawa bersama Abiana ku ,sepertinya baru tadi aku menjahili Abiana ku,dan sepertinya juga baru tadi pagi aku merasakan senyum hangatnya hanya untukku, lalu sekarang aku melihatnya hampir berciuman dengan seorang yang paling aku benci.
Darel keparat Williams.
Seorang yang sangat aku benci karena ia menyukai Abiana.
Seorang yang aku benci karena ia selalu mendekati Abiana.
Seorang yang aku benci karena selalu saja ia berusaha merebut Abiana dariku.
Seorang yang tidak tau bahwa rasa sayangku lebih besar untuk Abiana daripada rasa sayangnya kepada gadis itu.
Oke Oke, aku mengaku bahwa aku menyayangi Abiana, bukan hanya sekedar suka maupun crush, seperti yang awalnya aku kira.
Aku mengaku bahwa aku sayang padanya lebih dari rasa sayang Senior terhadap Juniornya.
Dan aku mengakui aku sayang Abiana lebih dari....
.
.
.
.
.
.
.
Sahabat.
Fuck.
Terkutuklah statusku dan Abiana yang hanya sebagai sahabat. Terkutuklah pemikiranku yang mengira persahabatanku dan Abiana bisa membuat kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama gadis manis itu lebih banyak. Dan ternyata seluruh pemikiranku salah. Ternyata, statusku dan Abiana sebagai sahabat malah membuat Darel leluasa untuk mendekati gadisku, karena Darel merasa aku hanya sahabat Abiana.
Padahal aku mencintai Abiana dari awal.
Rasanya ingin aku mendengar dan berteriak menyanyikan lagu Loved You First berulang kali sambil mengguyur seluruh badanku dengan air dingin, untuk menghilangkan rasa sedih, atau mungkin bisa dikatakan cemburu sepihak ini.
Ya, sepihak.
Karena aku tau, mungkin Abiana lebih menyukai Darel, karena badannya lebih atletis, lebih tampan, dan lebih gentle man, lebih bisa menunjukkan perasaannya, lebih bisa memperlakukan Abiana dengan manis seperti pangeran yang berada di dunia Disney, dan selalu ada untuk Abiana. Tidak seperti aku yang hanya bisa bermain game online, memendam perasaanku dalam diam, menjahili Abiana demi Abiana tertawa, dan sedih dalam diam di sekat menyedihkan ini sambil menahan tangis memilukan seperti gadis remaja yang baru saja pubertas.
Oh, Abiana. Kau apakan aku sehingga aku sangat menyedihkan dan berlebihan seperti ini.
Saat aku sedang memikirkan Abiana yang dicuri oleh Darel, tiba - tiba ada sebuah notifikasi pesan, yang kuharap adalah dari Abiana yang menanyakan apakah aku baik - baik-namun sepertinya mustahil.
Aku pun mengambil ponselku, dan ternyata banyak sekali pesan dari group chatku bersama Tom,Ben,Bob, dan John-sahabat - sahabatku sekaligus partner bermainku. Mereka adalah pemuda - pemuda idiot pencinta games online dan penggoda wanita-kecuali Ben dan John yang sudah memiliki kekasih.
Tom: oi oi
Ben: ada apa kau?
Tom: ayo bermainn, dudes.
Ben: ayoo!!!
Ben: tapi aku tak punya uang untuk ke taman wi-fi :(
Tom: huh, kau sibuk dengan kekasihmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Incandescent. [Discontinued]
Teen FictionDua keberuntungan yang didapat seorang Theresia Abiana adalah: 1. Mendapat Beasiswa di International Boarding School 2. Satu kamar dengan senior tampan yang memiliki mata hijau memabukkan, hidung mancung, bibir merah muda, dan garis rahang yang taj...