Nathan's POV
"Lalu, kita harus melakukan apa sekarang?"
Pertanyaan Tom membuat aku dan kawan - kawanku mulai berfikir apa yang harus kami lakukan di situasi sekarang-ujian sudah selesai, kami tidak memiliki pulsa internet,para kekasih kami sedang bersekolah, dan kami disini duduk dengan bodohnya di suatu kafe karena bingung apa yang harus kami lakukan untuk membunuh waktu karena kami sudah tidak memiliki pekerjaan rumah yang membuat kepala kami pecah.
"Pesan suatu makanan tak membuat kalian bangkrut, jika kalian ingin tahu" celetuk Bob sambil tersenyum polos karena aku yakini ia sudah sangat lapar.
"Aku sudah kenyang dengan meminum milkshake, Bob" jawab Ben santai.
"Kau memang memiliki jiwa orang miskin, Ben" omel Bob yang langsung membuat kami berlima tertawa.
Sembari mengobrol dan tertawa bersama teman - temanku. Aku pun mengecek ponsel, berniat mengirimi pesan kepada Abiana apakah ia sudah kembali ke sekat atau belum. Aku merindukannya, dan aku ingin selalu berada disampingnya ketika aku sempat karena aku tau sebentar lagi aku akan lulus dan pasti akan merindukan sosok gadis menggemaskan itu.
Nathan: hai, gorgeous :--)
Abiana: ew.
Nathan: fine.
Abiana: :p
Nathan: kau sudah kembali ke kamar?
Abiana: belum. Aku masih memiliki kelas dan banyak tugas. Mengapa?
Nathan: tidak, hanya saja aku sedang sangat bosan
Abiana: tumben kau tidak pergi?
Nathan: sebenarnya aku sudah pergi
Nathan: namun teman - temanku memiliki jiwa sangat hemat untuk perut mereka
Abiana: aku membayangkan kau sedang duduk melingkar
Abiana: dan temanmu bernama Bob mengomel meminta makanan.
Nathan: kau memang gadisku, Abiana.
Abiana: jangan buat aku memerah!!!
Abiana: bisa - bisa aku dikeluarkan dari kelas ini karena ketahuan memerah entah karena apa.
Nathan: bilang saja pada gurumu kalau kau sedang sex chat dengan kekasihmu.
Abiana: fine aku benci padamu
Nathan: oh, begitu.
Nathan: jadi kau boleh benci padaku tapi aku tak boleh benci padaku karena kau telah mengubah nama kontakku menjadi keparat mesum?! :----(
Abiana: kau memang keparat mesum, sayang :---)
Nathan: jangan berusaha meluluhkan hatiku dengan panggilan sayang!:----(
Abiana: entah mengapa aku tertawa membayangkan ekspresi wajahmu yang konyol, Nathan.
Nathan: aku berdoa kau dikeluarkan dari kelas karena terlalu keras menertawakanku
Nathan: lagipula mengapa kau menertawakanku disaaat seluruh raut wajahku selalu tampan? :--)
Abiana: tampan :---)
KAMU SEDANG MEMBACA
Incandescent. [Discontinued]
Teen FictionDua keberuntungan yang didapat seorang Theresia Abiana adalah: 1. Mendapat Beasiswa di International Boarding School 2. Satu kamar dengan senior tampan yang memiliki mata hijau memabukkan, hidung mancung, bibir merah muda, dan garis rahang yang taj...