Chapter 7- My King

421 26 3
                                    

Usai makan siang tadi, kami akhirnya pulang, setelah lama sekali berdiam diri di Caffe itu, padahal makanan udah habis.

"Turun, gih."

"Eh?" tanyaku memastikan.

Aku di suruh turun? Iya?

"Udah sampe, Coeg!"

Aku menengok ke kanan dan kiri. Hehehe ternyata udah sampai. Dua minggu lalu, aku sudah resmi pindah ke apartemen ini. Tepatnya di depan kamar Kak Aska.

Aslinya yang nempatin kamar itu Paul, dia dari Britania Raya. Setelah aku memohon padanya, akhirnya ia mau untuk bertukar apartemen. Dan itu memerlukan waktu yang lama.

Karena, apartemennya harus di kosongkan dan di pindahkan ke kamar apartemennya yang baru. Kamarnya, sih, di sebelahku.

"Masuk sana, langsung mandi, jangan tidur apalagi tiduran. Seragam langsung di gantung jangan dikucel di taruh di keranjang. Habis mandi, buat tuh tugas, jangan main origami. Kalau ngga ngerti sama tugasnya, boleh tanya."

"Tanya sama Kakak?" tanyaku penuh keyakinan.

"Sama google. Search aja."

Tubuhku langsung luruh. Kirain boleh nanya sama dia...

"Iya, boleh nanya ke Kakak. Kunci cadangan kamar Kakak,' kan sudah kamu bawa."

Mataku kembali berbinar mendengar perkataannya.

"Oke! Aku mandi dulu! Banyak banget yang aku ngga ngerti."

Setelah mengatakan itu, aku langsung masuk ke kamar dan cepat-cepat mandi. Bahkan aku lupa menggantung seragamku karna besok dipakai lagi.

Usai mandi yang sangat lama, agar wangi, aku langsung melesat keluar kamar.

"Hi, Paul." sapaku padanya yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Oh, Ms.Love." sapanya balik.

Ms.Love?

"My name is Cinta, not Love. What's that?"

"It's same meaning, Dear. A novel, a novel by J.K. Rowling, you know it?"

"I see, i ever read it."

"Wh--"

"Sorry to disturb, but she must with me now."

Ucapan Paul terpotong oleh ucapan laki-laki yang saat ini harus aku temui. Kak Aska.

Kak Aska menarikku menuju kamarnya yang hanya empat langkah dari kamarku. Aku menoleh dan tersenyum singkat pada Paul dan ia mengedipkan matanya.

"Ish, pelan-pelan tau." keluhku saat kita sudah berada di ruang tamu kamarnya.

"Enak tuh, ngobrol sama bule."

"Yaelah, Kakak kenapa, sih?" tanyaku yang mulai gusar.

"Ya ngga apa-apa lah!"

Aku menghela nafas dan mengangkat bahu. "Nah, jadi?"

Kak Aska berpikir. "Jadi, kita jadian aja."

Aku mematung. Kemudian aku tertawa. "Troll tingkat Dewa."

"Aku serius. Kita jadian, udah."

Apa-apaan ini? Dia seenaknya aja memutuskan tanpa adanya musyawarah dan mufakat.

"A... apa?"

Kak Aska berlalu dan duduk di sofa seraya menghidupkan tv. "Aku yakin kamu tidak mendadak tuli."

Aku mencak-mencak. "Kakak ngga bisa gitu dong, aku,' kan belum mau sama Kakak. Lagian, ini ngga ada romantis-romantisnya."

"Terserah."

Aku menghampirinya karna jawaban singkat itu. Aku memukul pundaknya, punggungnya, menjambaknya dan apapun yang bisa aku lakukan seraya mengoceh.

"Pokoknya ngga sah, ngga sahhhhh! Hueee, aku ngga mau jadi pacar Kakak. Kakak ngga romantis, muka tembok, jelek, sombong!"

Kak Aska dengan sigap memegang kedua tanganku dengan erat. Skakmat!

"Diam dan belajar, atau kamu aku cium dan aku kurung di sini semalam."

Aku diam dan mengangguk patuh. Kak Aska tertawa terbahak-bahak, melihatku yang menurut seperti robot/?

"Jadi..." ucapku ragu.

Kak Aska mengelus pipiku lembut. "Kau adalah kekasihku. Dengan atau tidak persetujuanmu."

Aku menjambak rambutnya saat ia menyengir lagi. "Diktator!"

***[]

"Penyingkatan Penulisan Konfigurasi Elektron. Ini mudah, apanya yang kau tak mengerti?" tanyanya yang aku tanggapi dengan gelengan kepala.

"Jadi, 38 Sr = [Kr] 5 s², kalau 13 Al= [Ne] 3s² 3p¹, mengerti?"

Aku menggeleng. "Kakak ngomong apa, sih? "

Kak Aska membanting pulpen dan membenarkan posisi duduk agar berhadapan denganku.

"Apa yang kamu pikirkan?"

"Kakak."

"Cinta!"

"Kak Aska..."

Kak Aska mengacak rambutnya frustasi. "Baru sejam jadian udah gila saya."

Aku tertawa terpingkal-pingkal. "Oke, ulang-ulang."

"Pfftt, jadi jika soalnya 37 Rb, kita gunakan [Kr], [Kr] kan jumlahnya 36, jadi kita tambahkan satu saja. Jadi, 37 Rb = [Kr] 5s¹."

"Ooooo," ucapku ber-oh-ria sambil mengangguk.

"Nah, sudah mengerti,' kan?"

"Errr, belum sih. Dimana dapet [Kr]?"

"Aaaaarrrrrggghhhh!"

***[]

=With(out) You=

Tbc :v

Selamat hari Minggu!

Kebiasaan, hari libur bangunnya pagi, hueee :'v

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang