Chapter 33- Kaukah Itu?

281 21 2
                                    

PREVIEW-

Aska menoleh. "Sheen?"

Sheen tersenyum. "Mengapa hujan-hujanan?"

***
Chapter 33- Kaukah itu?
=With(out) You=
***

"Aku... hanya ingin menikmati hujan," lirih Aska menatap Cinta sayu.

Akukah Cinta itu? Apa itu aku? Kak Aska, batin Cinta meremas jemarinya sendirinya.

"Masuklah, Anda pasti kedinginan. Kota New York akan mengalami musim dingin," kata Cinta menyembunyikan kesedihan yang ia tak tahu karna apa sebabnya.

Rasanya seperti ia telah menemukan potongan puzzle yang bertahun-tahun hilang. Rasanya seperti menemukan apa yang ia rindukan selama bertahun-tahun. Rasanya seperti ia terlahir kembali ketika melihat Aska berada di depannya, tersenyum padanya, dan berada di sisinya. Sesuatu yang Cinta rasakan sudah ada sejak bertahun-tahun lalu dan bersemayam di hatinya. Sesuatu yang ia tolak keberadaannya. Sesuatu yang bernama cinta.

Aku seperti sudah mencintaimu selama bertahun-tahun, aku sudah seperti mengenalmu sejak lama, aku sudah seperti bagian dari cerita hidupmu, siapa sebenarnya kamu, Kak, siapa, batin Cinta.

Aska menggeleng. "Tetaplah di sini bersamaku, tetaplah berada di sisiku," lirihnya dalam.

Cinta menggeleng. "Nanti Anda sak--"

Aska mencekal pergelangan tangan Cinta. "Kumohon, Sheen."

Cinta merasa ada yang aneh dalam dirinya. Benarkah itu namanya? Gelenyar aneh itu makin terasa saat Aska menyebut namanya dengan susah payah dan juga kaku.

Kejadian dua hari yang lalu mengingatkannya sesuatu tentang jati dirinya dan juga jati diri gadis itu sendiri.

***

Cinta berlari ke kamar Ai dan mengetuk pintunya tak sabaran. "Ai... Ai... ini aku," kata Cinta dengan wajah berseri.

Siapa yang tidak senang jika dirinya baru saja mendapatkan berita lewat telepon jika ia lolos seleksi akademik 50 besar? Pastinya Cinta ingin berbagi kebahagiaannya dengan Ai.

Sepuluh menit Cinta berdiam diri di depan kamar Ai dan tidak ada tanda-tanda kehidupan apapun. Cinta mengkerutkan keningnya.

Apa sebaiknya aku masuk saja ya, batin Cinta.

Dengan senyum jahil, Cinta kembali mengetuk pintu tiga kali. "Ai, aku akan masuk, ya?"

"Ya, masuk saja," kata Cinta meniru ucapan Ai.

Cinta cekikikan lalu membuka kenop pintu dan mendorong pintu pelan. Kamar Ai yang rapi membuat Cinta nyaman dan ingin berlama-lama di sana. "Ai pasti sangat menyukai kebersihan," kata Cinta.

Cinta lalu berjalan-jalan di kamar Ai. Melihat-lihat gambar yang terpajang, melihat rak buku Ai yang semuanya tentang 'Paranormal Activity' dan seputar 'Indigo' yang memang tidak membuat Cinta heran.

Hingga Cinta membuka-buka laci milik Ai. Awalnya Cinta tersenyum karna melihat di dalam laci itu ada benda-benda yang pernah ia berikan pada Ai, namun kemudian matanya menangkap sebuah lembaran berwarna putih dengan coretan tulisan itu. Lembaran berukuran 4R itu menarik perhatiannya.

Cinta dengan rasa penasarannya mengambil lembaran itu dan membaca tulisan yang ada.

"Aku dan Cinta. Sebuah takdir yang merubah segalanya." kata Cinta membaca tulisan itu.

"Cinta? Apa Cinta gadis itu? Sebenarnya siapa dia?" gumam Cinta.

Dengan tangan bergetar, Cinta membalikkan lembaran itu yang ternyata sebuah lembaran foto. Cinta menutup mulutnya dengan tatapan tak percaya. Di sana, Ai berdiri berpegangan tangan dengan seorang gadis cantik berambut panjang. Senyum mereka berdua mengembang.

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang