Chapter 35- Sebuah Ingatan

353 21 4
                                    

PREVIEW-

Ardhan menggeleng lemah. "Bagaimana..." ucap Ardhan menggantung.

Aska merasakan kini jantungnya kembali berdetak. Tetapi berdetak secara kencang, menunggu kalimat selanjutnya yang akan Ardhan katakan.

"Bagaimana jika gadis itu masih hidup?"

Speechless.

=With(out) You=

Seperti layaknya guguran sebuah daun. Terombang-ambing ke sana kemari tanpa tau arah dan tujuan ia diombang-ambingkan.

Aska berjalan gontai menuju apartemennya. Entah kenapa, pernyataan Ayahnya membuat ia terlampaui bingung.

"Apa maksud Papa?" tanya Aska memperjelas apa yang ia dengar dari Ayahnya itu.

Ardhan menunduk lesu tanpa bisa berkata apa-apa. Sedangkan di sisi lain, Aska jengah melihat Ayahnya yang tiba-tiba ambigu dan membuatnya penasaran bertanya-tanya dan malah diam ketika ditanya.

"Papa...." rajuk Aska mengerutkan keningnya.

"Kau akan tau nanti pada saatnya, Nak." kata Ardhan.

Aska menjambak rambutnya frustasi. Bagaimana mungkin bisa ayahnya kembali mengingat dia yang sudah Aska coba lupakan? Memang sudah kodratnya, Aska dan Cinta selalu terkait.

Aska memasuki apartemennya dan benar-benar lupa jika ia tak sendiri di sini. Laki-laki itu menengok ke arah ruang tamu. Ia sedikit terkejut melihat Cinta. Dirinya belum terbiasa dengan keberadaan Cinta, maksudnya ia masih menganggap jika Sheen itu Cinta.

"Kakak, sendirian." ujar Cinta bingung dan menatap Aska.

Aska menatap dirinya. "Ya, aku sendirian. Memangnya kenapa?"

Cinta menaikkan salah satu alisnya. "Tidak membawa apa-apa?"

Aska menepuk jidatnya. "Ah, tertinggal di mobil. Aku ambilkan dulu." kata Aska lalu keluar kembali dari apartemennya.

Aska berlari kecil menuju basement dan masuk ke dalam mobilnya guna mengambil belanjaannya. Ia tersenyum kecil.

Saat menoleh ke arah belakangnya, Aska dikejutkan dengan seorang pria yang mata dan hidungnya persis milik dia. Pemuda itu tak lain tak bukan adalah Aakasha.

"Kak Asha," lirih Aska.

Asha sedang mengeluarkan mobilnya dan kini sedang keluar dari basement Fave Bold Apartement. Aska menggelengkan kepalanya. Itu Kak Asha? Buat apa dia kemari? batin Aska.

***

Cinta menatap kepergian Aska yang berlari kecil itu. Ia tersenyum. 10 menit yang lalu ia sempat dikejutkan dengan sesuatu.

Cinta tiba-tiba merasakan perutnya lapar dan ada hasrat yang memerintahkan ia untuk memasak. Ralat, hasrat untuk mengobrak-abrik dapur Aska.

Ketika makanannya sudah setengah matang, tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan adanya bel yang berbunyi. Seketika, Cinta ingat dengan apa yang Aska pesankan padanya.

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang