Chapter 29- Sebuah Dokumen

308 22 3
                                    

Ar berjalan menuju ruangan kerja Aska. Ia membawa dua buah dokumen. Ar mengetuk pintu dan masuk ke ruangan Aska. Ia membungkuk dan memberi hormat pada laki-laki yang sedang melamun di mejanya itu.

"Ada apa?" tanya Aska serak.

Ar mengernyit. "Kau sakit?"

Aska menggeleng lemah. Dugaan Ar tak pernah salah, Aska pasti sedang sakit. Setidaknya minimal sakit kepala.

"Aku membawa dokumen yang Rangga selidiki tentang kasus penggelapan dana perusahaan." jelas Ar. Aska melongok menatap dokumen itu.

Aska meraih dokumen yang Ar sodorkan. "Biar aku baca,"

Askara's Grup.

(Logo)

DOKUMEN PENYELIDIKKAN KASUS PENGGELAPAN DANA PERUSAHAAN OLEH ORANG DALAM

LAMPIRAN: (-)
TANGGAL: 02 OKTOBER

DUGAAN:

•ADANYA KONSPIRASI DALAM PENGGELAPAN DANA PERUSAHAAN
•ADANYA KETELEDORAN DALAM MEMEGANG UANG SUMBANGAN PANTI ASUHAN
•ADANYA KETERLIBATAN ORANG PENTING DALAM PENGGELAPAN DANA
•ADANYA SUAP-MENYUAP ANTAR ORANG DALAM

PENYELIDIKKAN:

Menurut Ms. McHande, pada hari Kamis, 31 Juli, Sir Nicholas sudah menyumbangkan beberapa uang sumbangan ke 17 panti asuhan.

Tetapi, menurut Sir Tomas, tidak ada pengembalian sisa uang sumbangan yang masuk ke keuangan perusahaan.

Itu menunjukkan, jika Sir Nicholas telah melakukan korupsi.

Bukti selanjutnya, sehari setelah kejadian tak adanya dana pengembalian sisa uang itu, Sir Nicholas cuti selama dua minggu. Itu memperkuat dugaan pertama.

(Dan terus berlanjut)

Aska terus membaca surat itu sampai di lampiran ke tujuh. Ia tersenyum penuh arti. Rangga sudah lulus ujianku, dia dengan tepat menyelidiki kasus ini, batin Aska.

Aska sudah tahu pelakunya hanya dengan membaca dokumen dan melihat absensi pekerja juga gerak-gerik mereka. Ia tidak sekali dua kali menemukan hal seperti ini, jadi ia sudah cukup ahli.

Walau cara yang dilakukan Rangga termasuk cara yang belibet juga bertele-tele, setidaknya Rangga sudah tepat mengenai sasaran pelaku penggelapan dana. Itu sudah lebih dari cukup untuk awal yang bagus.

"Kenapa kau senyum-senyum seperti itu?" tanya Ar pelan dan sedikit mengernyit melihat raut wajah Aska.

Aska menggeleng. "Rangga sudah mampu menyelesaikan kasus ini dalam jangka waktu yang cepat. Walau dia membuat rumusan yang bertele-tele, tapi itu awal yang bagus."

Ar ikut senang mendengar kedua saudara itu kembali membaik hubungannya. Aska selalu murah maaf kepada siapapun. Karena di dalam dirinya, sudah tertanam sebuah mantra.

Berbaik hatilah dan miliki ketulusan hati.

Aska kembali menatap ke arah Ar. "Lalu, dokumen apa itu lagi?" tanya Aska ketika melihat sebuah dokumen yang Ar pegang.

Ar kemudian menyerahkan dokumen itu pada Aska. "Data diri Rammel. Kau memintaku mencari tahu tentang Sheen, tapi menurutku, ada kalanya kita mencari tahu dulu tentang Sekretaris Rammel."

Aska mengangguk membenarkan kata-kata Ar. Ia lalu membuka dokumen itu dan membacanya teliti.

DATA DIRI/RIWAYAT DIRI
DIKUTIP DARI: (-)
LAMPIRAN: (-)

Nama Panggilan: Rammel

Nama Lengkap: Canbia Tican Rammeldae

Tempat/tgl lahir: Tiongkok, 03 Januari

Golongan Darah: AB

Pendidikkan:

- Wuhan PAUD (Tiongkok)

- Taman Kanak-kanak Zheng Cho

- Sekolah Dasar Sastra 1 (1-4 SD)

- Sekolah Dasar Chore (5-6 SD)

- Sekolah Menengah Pertama Chore

- Magnitudo High School

- Pennsylvania University

Riwayat Keluarga:

Ayah: Ning Choi San

Bekerja: Tic's and Can's Group #2 Hong Kong

Umur: 50 Tahun

Ibu: Hanna Sillia San

Umur: 48 Tahun

Saudara: (-) Anak Tunggal

Tepat lima tahun yang lalu, keluarga Choi San mengadopsi seorang anak gadis yang bernama Riham Afsheen Sillia yang berumur satu tahun di bawah Rammel. Yaitu, 21 tahun sekarang ini.

Data diri saudara angkat:

Nama Panggilan: Sheen

Nama Lengkap: Riham Afsheen Sillia

Tempat/tgl lahir: Denpasar, 31 Juli

Golongan darah: AB

Pendidikan:

- TK Kumara Simsa

- Sekolah Dasar Gerald #2

- Sekolah Menengah Pertama Charter

- Magnitudo High School (dua tahun)

- Pennsylvania University (lulus)

Riham Afsheen baru saja lulus dari Pennsylvania dua minggu yang lalu.

(Data singkat)

Tertanda,

Bastian Marvel Pramudana

Wakil CEO Askara's Group

Askara's Group

Aska merenungkan semua yang telah ia baca tadi. Jadi, Sheen adalah anak angkat? Dan Ae adalah anak tunggal. Ia sungguh tak percaya. Ia kira mereka adalah saudara kandung.

"Kau belum menemukan data lengkapnya?" tanya Aska pelan.

Ar menggeleng. "Berikan aku waktu, aku yang akan menyelidikinya secara khusus,"

Aska mengangguk menyetujuinya. Kepalanya masih berputar-putar tentang dokumen itu.

Ia sudah sangat ingin membaca dokumen lengkap tentang Cinta. Gadis yang menurutnya masih abu-abu di matanya.

***

Ae berjalan lesu menuju kamarnya. Sebelum memasuki kamarnya, Ai mencegatnya.

"Ada apa?" tanya Ai.

Ae menggeleng. "Aku merasa, ada yang aneh akhir-akhir ini. Aku merasa seakan-akan, dia sudah mendapatkan kembali ingatannya,"

Ai mengangguk menyetujui. "Aku rasa hal yang sama, Ae,"

Cepat ataukah lambat, Cinta juga pasti akan mendapatkan kembali ingatannya. Dan kembali ke pelukkan keluarganya.[]

***

With(out) You

***

Wohalo! Gimana? Wkwkwkw :v masih panjaaaaaaaanggggg ya :v

Mulmed: Cinta

Salam~

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang