Chapter 9

4.7K 243 0
                                    

maaf ya baruu di next
.
.

tiba tiba saat pintu terbuka, prilly seketika tersungkur dan tak sadarkan diri.
"prillyy......"jerit mama ully.
krna jeritan mama ully yang terlalu keras rizky pun ikut kaget dan langsung menuju ke mama ully.
"sayang bangun sayang.. priily sayang bangun nak..."mama ully menangis sambil menepuk pipi illy.
"prilly..."jerit rizky.
"tolong angkat adek ke mobil ky.. kita keruma sakit sekarang juga.."pinta mama ully sambil terus menangis n memeluk prilly.

(skip)

tak butuh waktu lama prillypun sudah sampai di ruma sakit dan dikarikan ke igd. mama ully dan rizky terpaksa menunggu di ruang tunggu.
sedari tadi terlihat mama ully yang mondar mandir karena khawatir.

"mah.. mama jangan panik, rizky yakin adek pasti kuat,,dia anak yang kuat.."rizky sambil mendekat ke mama ully.
"tapii sayang.. prilly saat ini lagi tidak baik, kamu lihat kan nak badannya merah merah dan mukanya begitu pucat, dan akhir akhir ini dia sering merasa kepalanya pusing ..."jelas mama ully sambil terus menangis.
"mah... kita berfikir yang positif aja mah,, semoga adek baik baik aja dan tidak ada hal buruk yang akan terjadi.."redam rizky.

beberapa menit kemudian pintupun terbuka .. mama ully dan rizky dengan cepat medekat ke dokter yang menangani prilly.

"rehan bagaimana keadaan anak saya ..? dia baik baik aja kan .. "tanya mama ully terus menangis.
"kita bicara diruangan saja ly..."ucap dokter rehan.

dokter rehan adalah teman dari mama ully sejak SMA.

penyesalanku karena egokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang