Chapter-22

4K 210 0
                                    

hari menjelang siang, pelajaran pun telah usai, murid" berhamburan untuk pulang. disisi lain terlihat ali yang mondar mandir yang sedari tadi ali mencari keberadaan prilly.. tapii apalah daya prilly sudah pulang duluan.

ditaman:
"taman ini yang selalu berikan keteduhan, melepas semua penat dan beban... emmmm kayaknya kalau ada al dan randy bakalan lebih nyaman apa gw telfon mereka ya buat kesini.. ya telfon aja lah.." guman prilly.

tak lama berfikir prilly segera mengambil hp didalam tas ranselnya. diambil hp dan menelfon sahabatnya.

tuuut......tuuutt...
"hallo..." jawan orang disebrang.
"hallo al,, eh kalian bisa ketaman gak lagi bete nih pleeaseee kesini ya.." pinta prilly.

"hem nanti gw kabari randy dulu.." jawab al cuek.

"lo kenapa si al, gw ada salah sama lo, kok lo cuek sii.. nyebelin iiiih.." prilly dengan nada manjanya.

"biasa aja lo aja kali yang baperan.." al dengan masi ketus.

"yauda lah kalau emang kalian ga mau kesini yauda.. gw uda biasa sendiri.." jawab prilly dengan nada kecewa.

"ya bentar lagi gw sama randy otw.." jawab al.

"maafkan gw biie bukan maksud gw buat jawab ketus ke lo, tapi gw kecewa sama lo kenapa lo sembunyiin penyakit yang mengerikan itu, kenapa harus lo tutupin dari gw,.." batin al.

tak butuh waktu lama, randy dan al segera menuju ketaman untuk menemui prilly.
dilihatnya prilly yang berada di bangku kesayangan mereka.

"hai iiku.." sapa randy
"kalian jadi temani gw, gw fikir kalian uda ga peduli lagi sama gw.." jawab prilly dengan sok marah.
"siapa juga yang peduli sama lo..." sahut al dengan ketus.
"ohh yauda kalau emang lo ga peduli sama gw, ngapain kalian kesini ha.." prilly dengan nada marah.
"karna gw mau penjelsan dari lo.." jawab al tegas.

"penjelasan apa.??? prilly nampak binggung dengan yang dimaksud al.

dengan kuat al mencoba untuk meminta penjelasan dari prilly, bagaimanapun juga dia harus tau dari mulut prilly sendiri mengenai kondisi dan penyakit yang di alaminya. pasalnya dia hanya melihat selembaran kertas di meja papanya yang menuliskan keadaan yang dialami prilly dengan penyakit mengerikan itu.

"lo jawab dengan jujur, lo nutupin hal apa dari kita..?? " tanya al tegas

"nutupin hal apa maksud lo al, gw ga ngerti..??? "jawab ii bingung.

"gw uda tau semua prill, lo gak perlu bohong.." sahut randy.

"maksudnya..??" prilly benar benar tak mengerti dengan apa yang diomongin kedua sahabatnya ini. membuat kepalanya terasa nyeri dan pusinh.

"lo sakit apa.." tanya al to the point.

"gw..gw...

belum prilly menjawab , al dengan rapuh memotong omongan prilly.

" lo sakit kanker otak, iya.."

" al lo.."
"iya gw tau, dan lo nutupin ini semua dari kita, gw kecewa sama lo.." al dengan menahan airmatanya.

"al gw bisa jelasin, gw gak bermaksud buat nutupin ini dari kalian karna gw.."

"karna lo takut biat kita sedih dan khawatir iya.. hey prill kita uda sama sama dari sejak kita kecil, kemana mana kita selalu bareng, gak pernah ada hal yang kita tutupi satu sama lain, lo anggep kita ini apa ha..." jawab al dengan nada marah

"al gw..." prilly dengan menangis didekap oleh randy.

"segitu gak berharganya kah persahabatan ini dimata lo pril, sampai lo nutupin hal seserius ini sama kita, .." al dengan menumpahkan air matanya.

"maafin gw al. maafin gw karna nutupi ini semua dari kalain, gw cuma pengen cari wakru yang tepat buat jujur sama kalian, gw gak mau buat kalian khawatir, .." jelas prilly dengan menangis sesenggukan

"apa lo gak mikir, dengan lo nutupi ini buat kita semakin khawatir, lo mau buat kita menyesal dan bersalah karna diwaktu lo bener bener butuhin kita, tapi justru kita tak ada disamping lo, nemani lo,, berbagilah kesedihan lo prill jangan lo pendam sendiri kita adalah satu, jadi tolong gw mohon sama lo, apapun itu jangan pernah nutupi hal sekecil apapun itu sama kita, gw mohon.. gw maupun randy sangat sayang sama lo, kita gak mau terjadi sesuatu sama lo, kalaupun keadaanya memang seperti ini tolong izinkan kami membahagiakan lo, ada disamping lo, kita berjuang sama sama, kita lawan sama sama, lo gak sendiri biie ada gw, ada randy , gritte yang akan selalu support lo, bahkan jika bisa ditukar gw rela gantikan ini semua, bahkan jika gantikan nyawa lo, gw rela...
"al dengan berlutut dikaki prilly..

"maafin gw al, ren.. " prilly dengan berlutut dan memeluk al .

"berjanjilah bahwa lo akan kuat, berjanjilah kita akan bersama sama dengan waktu yang sangat lama.." al dengan menangis di pelukan prilly begitupun juga randy yang memeluk prilly dari belakang.

"gw janji sama kalian, gw akan kuat dan kita akan bersama sama dengan waktu yang lama.. gw sayang kalian.." prilly menangis sesenggukan.

"kita bahkan lebih dan sangat menyayangi lo lebih dari apapun,.." jawab randy.

.....
setelah pertemuan antara mereka bertiga. randy dan al pun bersumpah akan selalu ada buat prilly, tak akan membiarkan prilly sendiri, apalagi bersedih meratapi apa yang diderita, nyawapun akan mereka taruhkan hanya untuk gadis cantik yang sudah dianggap lebih dari sahabatnya.

malam pun telah tiba.. lagi lagi sakit dikepala prilly begitu mengganggunya. membuat prilly terus menangis menahan. tak tau harus bagaimana, hanya bisa menangis menahan, bahkan tak mungkin jika mengeluh ke papa ataupun mamanya, karna memang prilly belum cerita tentang apa yang dia alami semua hanya karna prilly terlalu menyayangi kedua orang tuanya sampai tak ingin membuat orang tuanya bersedih hanya karna dia.

"tuhan jika waktu itu tiba, aku hanya ingin memejamkan mataku dipelukan kedua orang tuaku.."

"arrrrrrrghh......"rintih prilly yang sedikit keras, sehingga terdengar oleh kak rizky.
kakanya yang mendengar rintihan itu dari kamar prilly, dia pun berjalan menuju kamar prilly.

"prill,, lo gak papa.." tanya ka rizky dari balik pintu.

prilly sontak terkaget , karna tanpa dia sadari erangan rintihannya sampai terdengar keluar kamar.

"gw gak papa kak..."jawab prilly dengan nada yang memaksa untuk tidak terjadi apa apa.

"terus kenapa lo teriak  prill.." tanya kak rizky memastikan.

"gw lagi lihat film horor kak,.." jawab prilly berbohong.

"maafin gw kak, gw belum bisa jujur ke kalian, gw terlalu sayang kalian,."

malampun semakin larut, prillypun tertidur .

penyesalanku karena egokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang