Chapter-30

4.5K 202 1
                                    

al kini melajukan mobilnya dengan kencang..

"prill please bertahanlah.." al dengan tangan kirinya mmeegang erat tangan prilly.

tak butuh waktu lama, al dan prily berada di halaman rumah sakit, dibopongnya prilly dari mobil menuju rumah sakit dengan berlari..

"suster tolong.. tolong ..."teriak al

suster yang melihat al membopong prily dengan cepat suster mengarahkan al menuju igd..
ditidurkannya prily di ranjang rumah sakit..
kalau tanya kenapa al dibolehi masuk, karna al adalah anak dokter rehan,, pemilik rumah sakit.

" sus please tolong prilly... siapapun tolong panggilkan papa cepat.." pinta al dengan berteriak. karena begitu panik dan khawatir.

"ba..baik mas al.." jawab salah satu suster dengan gelagapan, pasalnya al ga pernah membentak seperti itu, al adalah tipe yang ramah,,

kini suster didalam tengah menangani prilly.. di pasang infus, dan alat bantu pernafasan. serta alat detak jantung.
al yang berada di dalam begitu gusar , begitu khawatir akan keadaan sahabatnya. tanpa tersadar al telah meneteskan air matanya.

"prilly.. prilly kenapa nak.." dokter hendra masuk ke ruang igd dan medekat ke arah al dan prilly.
al yang mendengar papanya datang al menoleh dan mendekat ke papanya.

"pah tolong prilly pah.." al memeluk papanya.

"papa akan berusaha semampu papa nak,, " dokter rehan membalas pelukan anaknya.

kini dokter rehan mulai mmeriksa keadaan prilly.

"sus tolong pindahkan prilly ke icu,," suruh dokter rehan.

"baik dok.." jawab bebrrapa suster yang ikut menangani prilly.

kini prilly dibawa ke ruang icu.

"pah, gimana keadaan prilly..??" tanya al khawatir

"kmu tenang nak, semoga keadaan prilly semakin membaik.kita berdoa aja semoga prilly lekas sadar.." jawab dokter rehan.

"oh ya papa dan mamanya prilly sudah kmu kasi tau nak.." lanjut dokter rehan.

"belum pah,, tadi al gak sempet ngabari orang tua prilly,, " jawab al. ya karena al begitu khawatir sampai dia ga kefikiran untuk memberi tau keadaan prilly.

"yauda biar papa yang ngasih tau,, sebaiknya kmu istirahatlah dirumah nak,, biar papa yang pantau keadaan prilly.."

"mana mungkin al bisa istirahat pah,, sedangkan keadaan prilly seperti ini." al dengan wajah nanar.

.
.
(skip)
dokter rehan kini telah memberi tau orang tua prilly tentang keadaan prilly, orang tua prilly yeng mendengar atas putrinya,, tak fikir panjang mereka segera menuju ke rumah sakit .
bebrapa menit kini orang tua prilly telah berada di rumah sakit.

mama dan papa prilly serta rizky berjalan menuju ruang prilly dirawat.
dilihatnya al dan dokter reham.berada di depan ruang prilly.

"rehan,,, bagaimana keadaan prillyku rehan, apa yang terjadi.." mama ully dengan menangis sesenggukan dan mengguncangkan tubuh rehan

"ully kamu tenang ,, kita berdoa dengan keadaan prilly,, semoga fia lekas sadar.. kmu yang kuat.." jelas dokter rehan.

"prilly sayang,, ini mama nak ,, ini mama jangan tinggalin mama sayang, mama gak sanggup , bangun nak bangun.." mama ully menangis tersedu sedu di depan kaca dengan melihat keadaan prilly yang tengah berbaring begitu mengenaskan.

"ma,, prilly adalah anak yang kuat, mama harus sabar mah, harus kuat seperti prilly.." papa rizal dengan mendekap mama ully.

"prilly pah,, prilly putri kita.." mama ully terus menangis dalam pelukan papa rizal, dengan memukul pelan dada suaminya.

penyesalanku karena egokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang