Chapter - 46

5.1K 234 6
                                    

selamat hari jum,at...

selamat pagi menjelang siank readers ,,,

.

Ali telah berada diruang inap, sedangkan mama kaia serta keluarga prilly dan sahabat prilly, kini menjalani proses pemakaman prilly. Suasana duka masi menyelimut,, tangis yang tiada henti masi terdengar jelas. Bahkan sampai saat ini mama ully masi belum percaya jika putrinya telah tiada. Keterpurukan mereka rasakan, kesedihan mereka alami. Sampai pada akhirnya gundukan tanah yang tinggi terdapat batu nisan yang bertuliskan "prilly adera ltc". ya prosesi pemakaman prilly telah selesai dengan lancar. Semua orang yang mengikuti prosesi telah pergi,kecuali keluarga prilly dan para sahabatnya. Mama ullly tak bisa berkata apa-apa lagi,, bungkam seolah mulut terkunci rapat, kesedihan yang mama ully rasakan,, yang keluarga prilly rasakan membuat mulut menjadi bisu, rasa takpercaya masi menyelimutinya,, sosok prilly masi terlihat jelas mereka rasakan.

"prill,, jaga diri baik-baik disana, meskipun jarak antara kita terlalu jauh, gw harap lo ga akan lupain kita.. gw sayang sama lo,, kita sayang sama lo.." ucap randy yang berlutut memegang nisan yang bertuliskan prilly.

"prill, sekalipun raga lo telah pergi,tapi jiwa kita tetap satu,, lo masi ada disini (nunjuk hati), gw harap lo juga sama,, selalu ingat dan simpan semua memori tentang kita.." ucap mila dengan tangisnya.

"dan lo prill,, lo orang yang sangat berarti dalam hidup gw,, lo orang yang selalu buat gw kangen, lo orang yang gw sayang setelah nyokap dan bokap gw,, tenang lah disana biie,, mungkin disana lo akan bersama nyokap gw,,, gw akan ikhlasin lo jika lo bahagia disana.. gw cinta sama lo.." lirih al dengan nangis sesenggukan

"prill lo tau gak,,, perpisahan ini menumbuhkan kesadaran buat gw,, buat kita akan arti kebersamaan, bertahun-tahun kitta bersama, sedih, sunyi, canda, tawa kita lewati bersama, kemanapun kita bersama bagai tali yang telah diikat kuat, yang tak dapat lepas begitu saja,, kita saling melengkapi, lo hibur gw, lo hibur kita disaat dundah, dan gw,, kita hibur lo disaat lo membutuhkan kita,, sampai akhirnya lo memilih pergi,, lo ninggalin kita dengan sosok bayangan lo,, prill lo adalah sahabat terindah yang gw miliki, yang kita miliki.. tak akan ada waktu lagi yang bisa kita ulang selain kita kenang,, tak ada ungkap dengan kata apapun selain kata terimakasi,, terimakasi lo udah isi hari-hari gw, hari-hari kita semua,, lo adalah sosok sahabat yang terbaik dari yang baik.. berjanjilah sama kita lo akan bahagia disana, lo akan tetap tersenyum.. gw sayang sama lo lebih dari apapun sahabatku prilly adera latuconsina.." ucap gritte dengan tangisannya yang disusul dengan hujan lebat...

.."Play lagu saat terakhir(st12) yak" ....

.......................... ( s k i p ) ..........................

Mama resi dan kaia kini telah kembali ke rumah sakit untuk menemani ali yang masi belum sadarkan diri. Mama resi duduk disova dengan kaia.

"mah,, kasihan ya tente ully terlihat sangat kacau.." ucap kaia

"iya sayang, jeng ully pasti sangat terpuruk saat ini,, prilly memang anak yang baik,, meskipun dia sakit seperti itu,, sebelum pergi saja dia masi rela berkorban dan itu demi ali adekmu.. mama ga tau harus gimana buat berterima kasih sama prilly,, dan mama bingungkan nanti apa reaksi ali kalau ngerti bahwa prilly telah pergi.." ucap mama resi dengan tetesan matanya

(perban ali sudah dibuka)

Tangan ali mulai bergerak,, mata ali terlihat mulai berkedip,, ali berusaha bangun dari alam bawah sadarnya. Dibukanya mata ali secara perlahan. Kaia yang mengerti langsung mendekati ali dan memanggil dan menunggu ali membuka matanya lebar. Sampai pada akhirnya ali membuka matanya lebar,, aneh yang ali rasakan,, pandangan yang dia rasakan bukanlah seperti dulu, sedikit sangat berbeda. Ya benar saja mata indah yang ali gunakan untuk melihat adalah mata indah prilly.

"kenapa, pandangan mata ini berbeda .." batin ali yang merasa aneh dengan matanya.

"mah,,," panggil ali lirih yang mampu didengar mama resi

"iya sayang,, alhmdllah nak kamu uda sadar,, gimana keadaanmu, masi sakit.." tanya mama resi dengan mengelus kepala ali

"mah gimana keadaan prilly,, ali mau ketemu prilly mah,, prilly membutuhkan ali untuk disampingnya,bawa ali ketemu prilly mah,," teriak ali yang langsung menanyakan keadaan prilly, anpa memperdulikan dirinya saat ini.

"sayang, prilly baik-baik saja,, kamu harus pulih dulu baru ketemu prilly,, kamu yang sabar nak,," jawab mama resi berbohong

"tapi mah, ali amu minta maaf sama prilly,, ali bodoh mah,, sampai-sampai ali tak tau menau dengan keadaan prilly,, bahkan sakit prilly ali tak tau.. please mah,," kekeh ali yang berusaha bangun, tapi ditahan oleh kaia

"li lo harus sabar, lo ga boleh egois seperti ini,, prilly butuh istirahat, dan lo juga harus fikirin kondisi lo,, lo harus pulih dulu baru ketemu prilly,, apa lo mau prilly sedih dengan keadaan lo ha.."kaia dengan nada tingginya, kaia bukan marah tapii kaia bingung harus menjelaskan jika ali sampai ketemu prily, jang jelas-jelas prilly telah pergi.

Ali kini bisa ditahan oleh kaia,, 2 hari berlalu ali dirumah sakit setelah operasi, kondisi ali sudah mulai membaik, bahkan sangat baik, sampai akhirnya ali diizinkan untuk pulang. Suasana duka,, kepedihan keluarga prilly masi terasa, mama ully masi dengan lamunannya,,sangat terlihat kacau, sampai sekarang mama ully tak ingin makan maupun minum,, semua sahabat prilly tinggal dirumah prilly, mereka tak tega melihat mama ully yang sangat kacau. Mila gritte tak kenal lelah untuk meminta mama ully makan meskipun hanya penolakan yang didapat. Dokter tengah menangani mama ully,, dan jelas saja stress memikirkan putrinya yang telah pergi membuatnya kian seperti orang yang tak punya semangat hidup.

.

.

yuhuuu,,, jangan lupa votenya ya readers kesayangan.. :*


penyesalanku karena egokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang