PART 11

396 20 0
                                    

-sorry for typos-

hari ini, hari minggu aku terbangun karena cahaya matahari yang masuk dari celah jendela kamarku. aku meregangkan otot-otot ku dan mengucek mata dengan jariku.

aku langsung mengambil handphone di meja sebelah kasurku, untuk mengecek notifikasi. wajahku langsung kecewa saat tidak ada notifikasi apapun. namun tiba-tiba handphone ku bergetar kulihat nama Bianca di layar, dengan malas aku pun mengangkat nya

"iya...baru saja, ada apa?...apa?kau serius"ucapku langsung menyibakkan selimut yang ku pakai berjalan ke arah jendela. dan ku lihat Bianca di bawah jendela ku memegang handphone di telinganya sambil melihat ke arah ku. aku pun menutup telfon nya, melemparkan handphone ku ke kasur dan berjalan keluar kamar -keluar rumah

membuka pintu ganda rumah ku kulihat Bianca sudah dengan pakaian olahraga nya lengkap dengan sepatu olahraga pula. akh keluar sambil menutup mulut ku yang menguap dengan tangan dan merapatkan mantel yang kupakai karena pagi hari ini sangat dingin, mungkin akibat hujan deras semalam. aku pun duduk di sebrang Bianca

"aku sedang malas, Bi"ucapku sambil menaikan kedua kaki ku ke kursi

"oh ayolah, ku lupa sekarang kita akan lari pagi, El ayolah"

"aku masih mengantuk dan apa kau tidak kedinginan?"ucapku sambil merapihkan rambut ku belakang

"tapi aku ingin melihat Dean"ucap nya sambil memperlihatkan puppy eyes nya padaku. tidak mempan untukku, Bi!

"siapa pula Dean?"

"kau pasti bercanda, Dean adalah laki-laki yang ku lihat minggu kemarin saat sesang olahraga. dan aku yakin sekarang ia sedang berolaraga"

"oh, lalu kenapa kau tidak sendiri saja yang berolahraga"

kulihat bibir Bianca jadi menekuk ke bawah

"kau sudah berjanji akan menemani ku berolahraga"

"benarkah?aku tidak mengingat nya"

dan lihat wajah nya, sekarang ia cemberut pada ku

"baik-baik" seketika wajahnya berubah ceria "tunggu disini" kulihat Biaca hanya menganggul kegirangan

beberapa menit kemudian aku keluar dengan legging hitam, tangtop abu yang kututupi dengan jaket pink, tak lupa sepatu olahraga putihku. rambutku ku ikat sembarang ke atas. Bianca pun berdiri saat aku menutup pintu. kami pun keluar gerbang dan berjalan lambat menuju ke taman pusat di komplek kami

sesampai nya di taman, kulihat banyak orang yang sedang berolahraga. sedang lari atau pun memakai treadmill yang di sediakan di taman ini. ku lihat Bianca sedang mengedarkan pandangan seperti mencari seseorang

"itu dia"ucapnya kegirangan. aku pun melihat ke arah yag di lihatnya. sekelompok anak muda sedang bermain sepeda di ujung taman

"yang mana?"

"itu yang memakain baju putih"ku lihat laki-laki yang memakai baju putih yang baru saja mengatraksikan sepeda bmx nya

"oh"ucapku datar

"tampan sekali dia" ucap Bianca sambil menaruh dua tangan nya di pipi nya. menutupi pipinya yang merah, mungkin

"kau sudah melihatnya, ayo kita pulang"hendak aku berbalik, namun Bianca malah menarik ku lebih dekat ke arah mereka "apa-apaan kau ini?"

sekarang kami berada tidak jauh dari tempat mereka bermain sepeda. oh ini sangat membosan kan! berjalan ke arah kursi di belakang ku tanpa sepengetahuan Bianca. aku pun duduk di kursi taman dan mengeluarkan handphone juga earphone ku. kulihat Bianca masih berdiri disana. apa dia tida menyadari bahwa aku sudah pergi?mengangkat kedua bahu, aku pun memasangkan kedua earphone ke telinga ku. dan mulai memainkan lagu

mengedarkan pandangan ku, mataku terpaku pada laki-laki yang memakai hoddie hitam dan menaruh kedua tangan nya di saku jaket nya berdiri di belakang pohon seperti melihat ke arah ku, ya ke arah ku. karena aku hanya sendiri di bangku ini. aku melepaskan earphone tanpa melepaskan pandangan ku dari laki-laki itu. siapa dia?aku terus memerhatikan nya dan dia pun terus memperhatikan aku

"Elsa..."Bianca sudah berada di sampingku, membuyarkan pandangan ku "lihat apa yang kudapat?" ucapnya sambil memperlihatkan secarik kertas padaku, kulihat nomor telefon tertulis disana. "apa yang kau lihat?" tanya nya saat sadar aku tida fokus pada nya. Bianca pun meliht ke arah yag ku lihat. Kulihat sudah tidak ada siapa-siapa di balik pohon itu. ini sangat aneh

"eh?tidak, tidak ada apa-apa"ucapku langsung fokus pada Bianca

"kau yakin?"

"iya, apa yang kau dapat?"tanya ku sambil kembali duduk di bangku dan sesekali melihat ke arah pohon. ah mungkin hanya perasaan ku saja

"ini adalah nomor telefon Dean"ucapnya yag sudaj duduk di sebelah ku

"wow, kau mendapatkan nya? itu bagus"

"kau tau, El, dia bilang dia sudah memperhatikan aku dari minggu kemarin dan kau tau apa yang lebih mengejutkan, dia baru saja pindah ke sebelah rumah ku"

mendengr itu, aku langsung melirik pada nya

"benarkah?"ucap ku sambil mengerutkan kening

"iya, pantas saja, aku pernah melihat truk besar di depan rumah nya. tapi kenapa aku tidak pernah melihat nya ya"ucap nya sambil terus memandangi secarik kertas tersebut

"mungkin memang kalian belum ditakdirkan bertemu"

"ya aku tau, dan sekarang adalah waktu yang tepat, bukan begitu?"

aku hanya mengangguk. aku senang dia bahagia. lalu bagaimana dengan ku? Glenn, kau dimana?

-------

hayo siapa laki-laki berhoodie?ada yg bisa nebak?

jangan lupa vote+komen, makasih

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang