PART 34

237 18 0
                                    

-sorry for typos-


Kami pun berjalan menuju kamar bertuliskan 821, Luke melepaskan tangan nya dari pinggang ku dan membuka pintu dengan kartu. Aku pun masuk dan Luke menutup pintu

"siapa tadi?"

"hanya tetangga"

"dia tidak tau nama kakak mu?"

"ya, dia sudah tua, sudah pelupa"ucap nya sambil berjalan melewati ku dan menuju dapur

Aku hanya mengangguk sambil berjalan menuju sofa hitam, menaruh tas ku dan duduk menyandarkan kepala ku. Tiba-tiba kurasakan bibir Luke menempel kilat di kening ku dan duduk di sebelah ku sambil memberikan coke pada ku. Aku pun menerima sambil tersenyum. Kulihat Luke berjalan ke arah tv, tepat nya lemari kecil di bawah tv sambil aku membuka botol coke dan meneguk nya

"kau mau menonton film?"

"film apa?"tanya ku sambil menaruh botol di meja kecil di depan ku dan menyilangkan kaki ku di kursi

"hhmm kau suka film horror?"tanya nya sambil memilih-milih film di dalam laci yang ia buka

"boleh"

"ini?"tanya sambil memperlihatkan sebungkus cd dengan cover yang sudah kupastikan film horror berjudul The Conjuring

"ini akan seru"

Luke pun memasukan nya pada DVD player dan mematikan lampu juga menutup gorden di sebelah ku. Serasa di dalam studio bioskop atau karena hari sudah mulai gelap. Oh ini pasti menyenangkan! dan Luke duduk di sebelah ku, menaruh tangan nya di tangan belakang kepala ku

"kau tidak punya snack?"bisik ku, saat film ini mulai di epilog

"oh iya, kurasa ada yang tersisa kemarin, tunggu"ucap nya lalu berjalan ke arah dapur melewati ku, membuka lemari dan membawa beberapa bungkus snack. Berjalan ke arah ku dan memberikan nya pada ku. Luke pun duduk di sebelah ku dan membuka snack yang ada di tangan ku bergitu pun dengan aku.

Kami menonton serius, walaupun sesekali aku berteriak kaget atau Luke yang hanya terperanjat kaget. Dan sekarang aku menutup kedua mata dengan tangan ku, namun dengan jail nya Luke mengangkat tangan ku, sehingga aku melihat scene saat si hantu melompat dari lemari dan aku pun berteriak di ikuti dengan tawaan keras Luke. Aku pun memuluk tangan Luke.

Tapi tiba-tiba saja tv nya mati dan lampu dapur pun mati. Refleks aku mendekatkan diri ku pada Luke dan Luke memeluk ku

"Luke, ada apa ini?"

"tidak tau, kau tunggu disini" aku menarik tangan Luke saat ia hendak berdiri

"aku ikut" aku pun mengikuti ke mana Luke pergi, seperti nya ini menuju dapur. Sumpah aku tidak bisa melihat apa-apa, disini sangat gelap

Kurasakan Luke sedang membuka laci di counter dan mencari-cari sebuah barang. Aku hanya memegang baju di pinggan nya. Benar saja, Luke menyalakan senter dan menerangi ke segala arah. Kini tangan nya menggenggam tangan ku dan yang satu nya mengarahkan ke arah depan.

Kami berjalan ke arah kamar Luke. Luke pun mengambil telfon yang disimpan di meja kecil sebelah kasur nya. Luke menekan nomor dan menaruh nya di antara telinga dan bahu nya. Kini aku memeluk tangan kiri nya sedangkan tangan kanan ku di genggam nya lebih erat.

Aku menunggu untuk Luke berbicara. Aku sempat melihat ke arah belakang. Oh ini sangat menyeramkan, mungkin efek aku menonton film horror tadi!

"iya aku ingin menanyakan sesuatu, apa sekarang sedang ada pemadaman listrik?...apa?...tidak mungkin, kamar ku sekarang mati total dan aku tidak tau ada apa ini...821...kau bercanda...ah ya sudah lah" Luke terlihat marah dan membantingkan telfon nya ke kasur

"ada apa?"tanya ku mengeratkan pelukan ku ke tangan nya

"mereka bilang tidak ada pemadaman listrik dan kau tau, mereka bilang kamar ku tidak mati lampu, mustahil bukan" ucap nya mengarahkan senter ke segala arah

Apa ini?tidak mungkin kan!oh sungguh aku sangat ketakutan sekarang

Kami pun berjalan hendak keluar sekarang. Sampai Luke berhenti di ambang pintu kamar nya. Aku pun ikut berhenti. Oh tuhan!apa ini?apa itu?kami mendengar bunyi kursi bergerak tepat di kamar kakak nya Luke yang kini terbuka. Setau ku kamar itu tidak pernah terbuka, bahkan terkunci. Sekarang ku rasakan kaki ku yang bergetar ketakutan

"Luke.." aku bisa mendengar suara ku bergetar

"sstt" dan kini aku terdiam. Aku bisa merasakan mata ku mulai memanas

Luke hendak berjalan menuju kamar kakak nya, namun aku menahan nya

"please" bisik ku

Luke malah menaruh jari telunjuk di bibir nya dan maju perlahan. Aku tidak mau di tinggal sendiri disini, dengan terpaksa aku pun ikut dengan nya

"tunggu disini" ucap Luke saat kami sudah berada di depan kamar kakak nya

"aku tidak mau sendiri disini"

"ku bilang tunggu disini, ini" ucap Luke sambil memberikan senter pada ku. Aku pun menerangi Luke yang berjalan menuju kamar kakak nya. Aku sangat benci ini! Lama sekali dia disana, aku pun memberanikan diri ku menerangi bagian ruang tengah. Kaki ku sungguh lemas saat tidak sengaja aku menerangi ruang tengah, aku menangkap seseorang berdiri disana menatap ku. Aku tidak bisa berteriak. Dia? Dan tiba-tiba saja aku terjatuh dan semuanya menjadi gelap, lebih gelap


--------------

wah Glenn nya muncul lagi kyk nya ....

VOTE+COMMENT NYA GUYS..




The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang