PART 26

286 19 0
                                    

-sorry for typos-


Hari ini Luke berjanji akan mengajak ku untuk makan malam, sekitar jam 7 malam ia berjanji akan menjemputku. Handphone ku berbunyi, kulihat Luke yang menelfon

"iya...oh aku akan segera turun"aku pun melihat pantulan diriku di cermin sebelum pergi turun.

Mendorong pintu ganda rumah ku, aku melihat mobil sedan hitam terparkir di depan gerbang besar. Berjalan menuruni tiga anak tangga tiba-tiba hati ku mencelos, melihat bayangan Glenn yang keluar dari mobil. Oh ya tuhan!aku mencoba menarik nafas panjang dan membuang nya berbarengan dengan berganti nya bayangan Glenn dengan Luke yang tersenyum manis padaku aku pun membalas senyuman nya sambil membuka pintu gerbang.

"hai"ucap ku sambil masih tersenyum

"hai, ayo"ucap nya sambil membuka kan pintu untuk ku, aku pun masuk. Luke menutup pintu dan sedikit berlari ke kursi nya. Kami memakai seat belt danLuke memajukan mobil nya

"kita mau kemana?"ucap ku sambil menoleh pada Luke

"kau akan menyukai nya, aku jamin"ucap nya tanpa menoleh pada ku

Tunggu dulu!ini...ini...aku menoleh lagi pada Luke yang masih memandang jalanan di depan. Aku pun menatap kaca besar di depan ku dengan perasaan yang tidak enak. Beberapa menit kemudian aku melihat jalan yang kami lalui. Ini..ini tidak mungkin seperti dugaan ku kan?

"kita sampai"

Aku tidak mendengar omongan nya setelah mengangkat kunci tangan nya dan melepas kan seat belt nya. aku pun masihy tidak percaya dengan bangunan di depan ku, bangunan yang tidak terlalu mewah namun besar dan banyak lampu di gantungkan di sana dan di pohon sekitar. Mata ku tetap terpaku pada nama restoran ini "L'EXPRESS" . tidak mungkin!!

"El.."panggil Luke, yang memecahkan lamunan ku

"eh?iya"ucap ku sambil menoleh pada nya yang keheranan

"kau tidak apa-apa?kau tidak akan turun?"

"hm, bisa kita ke tempat lain"

"memang nya ada apa?kau tidak suk restoran ini, ku dengar makanan disini enak, juga view nya yang bagus"ucap nya sambil mengerutkan kening nya

"hm bukan, aku..aku hanya.."aku benar-benar tidak tau harus berbicara apa, karena disini benar-benar mengingatkan ku pada Glenn

"tapi kalau benar-benar mau pergi juga tidak apa-apa, kita bisa mencari tempat makan lain"

"tidak perlu, kita disini saja"

"kau yakin?kau seperti tidak menyukai tempat ini"

"aku suka tempat nya"ucap ku sambil melepas seat beat "aku hanya tidak suka memory disini"bisikku benar-benar pelan

"apa kau bilang?"

"eh?tidak. tidak ada, ayo"ucap ku membuka pintu mobil, keluar dan menatap bangunan di depan ku. ­memory ku kembali kesini, bersama Glenn. Namun buru-buru aku menghilang kan pikiran itu.

Kami memilih duduk di balkon luar, ya tuhan restaurant ini, meja ini, pemandangan ini, semunya mengingat kan aku pada Glenn!

***

Sejam kemudian kami selesai makan, aku masih tidak habis pikir mengapa Luke mengajak mengajak ku kesini

"kau mau ke tempat yang indah?"ucap nya setelah mengelap ujung bibir nya dengan tisu

"eh?tidak perlu, aku suka pemandangan disini" aku tau kau akan membawa ku kemana

"kau yakin?tempat nya lebih indah dari ini"

"ya aku yakin, terima kasih" kulihat Luke hanya mengangguk kecewa, walapun aku merasa tidak enak, namun aku harus menolak nya, ini semua sudah cukup membuat ku tidak bisa melepas bayangan Glenn.

Luke's POV

Apa yang kau pikirkan, El?apa memory mu kembali kesini?ya aku sengaja membawa nya kesini. Ntah apa yang ku pikirkan sampai-sampai aku membawa nya ke sini. Aku tidak ini menjadi mengingatkan dia pada Glenn, namun cepat atau lambat aku harus memberitau kan semua nya Elsa. Agar Glenn bisa pergi dari ku

"Luke, ku dengar kau tinggal sendiri, benar?" ucap Elsa setelah menyeruput habis minuman nya

"kau dengar dari mana?"

"aku..aku mendengar dari ..."

"kau mencari tau tentang ku?" aku tersenyum sambil menyipitkan mata

"ya.tidak, aku..."aku suka melihat Elsa salah tingkah seperti itu

"ya aku tinggal sendiri"

"kemana orang tua mu?"

"orang tua ku pindah ke Chicago setelah kakak ku meninggal" kulihat kekagetan di wajah Elsa

"kau punya kaka?" aku hanya mengangguk "kenapa dia bisa meninggal?"

"dia meninggal karena kecelakaan"

"oh aku minta maaf"

"tidak, tidak apa-apa, dia memang begitu, selalu mendahulukan orang lain di bandingkan diri nya sendiri" kini kami berbincang sudah di mobil menuju ke rumah Elsa

"apa maksud mu?"kini Elsa menghadap padaku mendengar cerita ku

"dia sedang menyukai seorang gadis, dan pada saat itu New York sedang hujan besar"

----

makasih buat yang masih mau baca

jangan lupa voe+komen nya ya, please..

jangan jadi silent reader ah, makasiih..

josh+sarah on multimedia



The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang