PART 31

267 16 0
                                    

-sorry for typos-


Aku membuka mata dan melihat jam di atas meja kecil sudah menunjukan jam11 siang. Aku langsung bangun dan melihat ke samping ku. Luke sudah tidak ada disini. Aku pun menyibakkan selimut dan berjalan keluar kamar. Luke tidak ada di ruang tengah juga dapur. Aku melihat ke sebelah, ke kamar kakak nya. Masih dengan perasaan penasaran. Aku berjalan, sempat terdiam di depan pintu berwarna putih itu, memegang knop nya dan memutar nya. Sial, ini terkunci! perasaan kemarin Luke tidak mengunci pintunya

Aku tidak mengambil pusing. Aku berjalan menuju dapur dan mengambil minum. Lalu aku mendengar suara pintu terbuka, aku berbalik dan melihat Luke menutup pintu sambil membawa bungkusan

"kau dari mana?"tanya ku sambil menaruh gelas di counter

"dari kedai, membeli kopi, aku juga membelikan untuk mu"ucap nya sambil menghampiri ku dan menaruh dua cup kopi di counter

"kau tau aku suka kopi?"aku mengambil satu cup kopi yang bertuliskan nama ku, dan meminum sedikit sedikit

"ya aku tau" ucap nya sambil berjalan dan duduk di kursi hitam dan menyalakan tv

"kenapa kau tidak membangunkan aku?"aku menaruh lagi kopi dan menghampiri nya duduk di sebelah nya

"kau terlihat sangat nyenyak, aku tidak ingin membangunkan mu"

"ya aku tidur terlalu nyenyak, aku juga tidak pernah bangun sesiang ini"

"tapi aku suka melihat kau sedang tidur, sangat cantik"ucap nya sambil mengedipkan satu matanya membuat aku tersenyum lebar

"benar kah?"tanya ku masih dengan senyuman yang sangat lebar

Luke hanya mengangguk dan menatap ku "andaikan kau tinggal disini, El, aku akan melihat kau tertidur setiap hari"

"ya andai kan"

"mungkin suatu saat nanti"

"iya"ucapku sambil mendekatkan diri ke Luke dan Luke memeluk ku dari samping

Tapi tiba-tiba saja jendela besar di sebelah Luke terbuka dan gorden putih yang meneutupi jendela berkibaran. Luke pun melepaskan pelukan nya

"ada apa?"

"tidak tau"Luke pun berdiri menghampiri jendela, ku lihat dia sempat keluar dan masuk lagi lalu menutup jendela "hanya angin"

"sekencang itu?bukan kah jendela itu terkunci?"tanya ku dan Luke kembali duduk di sampingku

"ntah lah"ada yang aneh, kenapa wajah nya berubah jadi pucat

"Luke, kau tidak apa-apa?"

"ya, aku tidak apa-apa, kenapa kau bertanya seperti itu?"

"tidak ada, wajah mu jadi pucat, kau sakit?"

"eh?tidak, aku baik-baik saja, El, kapan kau akan pulang?"ucap nya sambil melihat ke arah ku

Aku pun mengerutkan kening "hm sore ini, ada apa?"

"ah..ah tidak apa-apa, hanya bertanya"ucap nya lalu pergi ke kamar nya meninggalkan ku yang bertanya-tanya

Ada apa dengan sikap nya?kenapa dia jadi berubah seperti itu?

***

Sesuai janji sore hari, aku sudah pulang. Di antar Luke yang sikap nya masih aneh, dia tidak berbicara pada ku. Mendorong pintu ganda aku pun langsung menuju kamar ku. Tidak lama aku baru duduk di kasur ku, Sarah sudah masuk kamar ku

"kau sudah pulang?" aku hanya mengangguk "kau ikut kan hari ini?" aku langsung melihat ke arah Sarah yang sudah duduk di kursi meja belajar

"kemana?"

"ke rumah Mr. Gerald, kau tidak menerima pesan ku?"

"ah, handphone ku mati, boleh kah aku di rumah saja?"

"ada apa dengan mu?"

"aku hanya sedang tidak enak badan, memang apa lagi yang akan di bicarakan, bukan nya perjodohan mu sudah di batalkan?"

"ini baru satu pihak saja, dad akan menjelaskan pada Mr. Gerald, kau yakin tidak akan ikut?"

"aku ikut"ucap ku semangat

"wow, semangat sekali kau" aku hanya tersenyum sambil menggaruk kepala ku yang tidak gatal

"ya sudah, mandi sana"ucap nya sambil keluar dari kamar ku.

-------------------------

VOTE+KOMEN, jangan lupa...



The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang