PART 29

240 15 0
                                    

-sorry for typos-


Setelah mengendarai beberapa blok, kami sampai di apartment Luke. Luke membuka pintu kamar bertuliskan 821, aku melangkah masuk membawa satu kantong besar. Apartement nya tidak terlalu besar, namun nyaman dan rapih untuk seorang laki-laki yang tinggal sendiri. Melepaskan sepatu ku, aku berjalan melewati ruang tv menuju dapur. Apa dia benar tinggal sendiri, karena ku lihat ada dua kamar disini

"kau yakin tinggal sendiri?"tanya ku setelah menyimpan kantong besar di counter. Luke pun baru saja menyimpan dua kantong besar dan berbalik pada ku sambil memberikan satu botol minuman dingin, aku pun menerima nya

"iya kenapa?"tanya nya sambil membuka botol coke dan meminum nya

"aku lihat ada dua kamar disini"aku pun membuka botol coke nya dan meminum nya

"itu..itu kamar kaka ku"kini Luke menaruh botol coke nya di counter dan berjalan melewati ku

"oh, maaf kan aku"ucap ku ikut menaruh botol coke dan mengikuti nya ke balkon

Luke menggeser pintu kaca untuk mengarah ke balkon, balkon nya memang tidak terlalu besar, namun cukup untuk menaruh pemanggang dan dua buah kursi yang bersebelahan juga meja kecil di tengah-tengah nya. Luke pun duduk di salah bangku dan aku duduk di sebelah nya

"apa kita akan menyiapkan nya sekarang?"tanya Luke menoleh pada ku

"kalau kau tidak cape"

"apa kau cape?"

"lumayan, aku suka disini, udara nya sangat bagus, pemandangan nya juga bagus" jawab ku masih memperthatikan lalu lintas kota New York dari sini

"ya sudah kau disini aja, aku akan menyalakan pemanggang nya, kau tanya lagi Bianca, sudah sampai mana"ucap nya sambil mengangkat bokong nya dan masuk ke dalam. Aku pun mengambil handphone dari dalam saku, dan menelfon Bianca

"dimana kau?...aku sudah mengirim alamat nya kan pada mu...iya, kamar 821...oh okey, hati-hati"dengan begitu aku menyimpan handphone ku di meja kecil di sebelah kursi ku. Dan aku pun masuk kedalam membantu Luke

Luke menyiapkan pemanggang dan aku menyiapkan daging yang akan di panggang, menyimpan beberapa kaleng beer dan botol coke di meja makan serta makanan ringan ke dalam mangkuk.

Beberapa kemudian, bell berbunyi, Luke pun berbalik menatap pada ku

"mungkin itu Bianca" aku hanya mengangguk dan berjalan menuju pintu. Benar saja ku lihat Bianca dan Dean membawa kan beberapa kantong yang berisikan makanan ringan

"hei" sapa nya dengan senyuman khas nya

"ayo masuk" ajak ku, Bianca dan Dean pun masuk, disambut oleh Luke yang sudah berdiri di ruang tengah

"hai Luke, ini Dean, dan Dean ini Luke" ucap Bianca, Luke dan Dean pun saling bersalaman dan tersenyum

"jadi apa yang bisa ku bantu?"ucap Dean menawarkan bantuan

"kau bisa membantu ku menyiapkan pemanggang"tawar Luke

"okey"

"Bi kau bantu aku di dapur" Bianca hanya menjawab dengan anggukan

Luke dan Dean pun berjalan ke arah balkon, sedangkan aku dan Bianca menuju dapur. Bianca menaruh kantong yang ia bawa ke counter, dan menghampiri ku yang akan mengambil beberapa mangkuk

"El, kau berpacaran dengan Luke?"bisik nya sambil melirik ke arah Luke dan Dean yang sibuk mempersiapkan alat pemanggang

"apa?tidak, kami hanya berteman"jawab ku sambil menaruh beberapa mangkuk di counter

"kau yakin?tapi kau mencintai nya kan?"tanya nya lagi sambil mengambil satu bungkus makanan ringan dari kantong yang ia bawa tadi, membuka nya dan memakan nya

"hm tidak tau, mungkin aku mencintai nya"ucap ku sambil tersenyum

"yeeey"ucap Bianca menahan teriakan nya "sudah ku duga, apa dia juga mencintai mua?" aku hanya mengangkat kedua bahu ku, dan mengeluarkan isi makanan ringan ke dalam mangkuk

"tapi dia bilang dia menyukai ku" ku tebak pipi ku sekarang merah membicarakan ini

"kau serius?apa yang-"

"mana daging nya, El?"tanya Luke tiba-tiba membuat Bianca tidak menlanjutkan ucapan nya

"oh ini"ucap ku sambil memberikan dua mangkuk besar berisi daging sapi dan pork


----

inget ya buat vote+komen nya ya, hee


The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang