PART 9

424 23 0
                                    

-sorry for typos-

elsa's POV

aku membuka pintu kamar ku dengan senyuman yang mengembang lebar di bibirku dan melepas kan tas ku di kasur, aku pun duduk di meja riasku, melihat pantulan diriku yang sangat bahagia

"bagaimana?"tanya Sarah yang sudah duduk kasur ku. oh kapan dia datang?aku pun membalikkan badan sehingga menghadap ke arah nya

"aku sangat senang"ucapku dengan senyuman yang masih lebar mengingat jam-jam ku bersama Glenn

"apa kau menyukai nya?"

"iya..tidak..tidak tau, apa itu terlalu cepat?"ucapku setelah senyuman itu hilang

"menurutku tidak, tidak ada batasan untuk menyukai seseorang"

"ya itu benar, aku menyukai nya"ucap ku sambil berbalik badan menatap pantulan diriku di cermin "ya aku menyukai nya"bisikku pada diriku di pantulan cermin

"bagus kalau begitu, sepertinya kau sudah melupakan Will"ucap Sarah sambil berdiri menuju pintu "selamat malam, El"sebelum menutup pintu kamarku

aku memikirkan ucapan Sarah barusan. apa iya aku sudah melupakan Will?ah aku tidak peduli. sekarang Glenn yang ada di pikiran ku. aku pun berjalan menuju kasur ku dan mengambil handphone. aku mengirim pesan singkat pada Glenn, hanya menanyakan apa dia sudah sampai rumah. aku menunggu nya namun ia tidak membalasnya. ah mungkin dia jalan macet. aku pun berjalan menuju kamar mandi

***

seperti biasanya aku dan Bianca duduk di kantin menunggu kelas berikutnya

"jadi apa hasilnya?ceritakan padaku"tanya Bianca saat aku memasukan sendok berisi mie ke dalam mulut ku

"kau ini sangat tidak sabaran"ucapku dengan mulut penuh makanan. aku berusaha mengunyah sementara Bianca menaruh dagunya di kedua tangan nya dan memperhatikan aku

"ayolah, aku sangat ingin tau"

"aku sedang mengunyah, Bi"aku pun menelan sisa makanan di mulutku"okey, dia sangat tampan"ucapku sambil membayangkan Glenn, dan senyuman ku kembali mengembang begitu pun dengam Bianca "dia membawaku ke restoran di atas bukit, kita bisa melihat lampu-lampu kota New York, percaya pada ku itu sangat indah"

"ya lalu lalu"ucap nya antusias

"terus dia memakaikan ku mantel nya"ucapku sambil memegang kedua bahuku membayangkan mantel Glenn yang ku pakai. kulihat Bianca sangat bersemangat mendengarkan ceritaku. lihat saja matanya, sudah seperti bola tenis

"apa dia bilang menyukaimu?"

aku terdiam mendengar pertanyaan Bianca

"apa itu tidak terlalu cepat?"

"hey, tidak ada yang namanya terlalu cepat untuk menyukai seseorang, toh hanya menyukai bukan mencintai"ucap Bianca mulai santai

"ucapan mu sama seperti Sarah"ku lihat Bianca mengangkat kedua bahu nya sambil meneguk minuman nya

benarkah ucapan Bianca dan Sarah?apakah aku menyukai nya?apakah dia menyukai ku?lalu aku merogoh tas ku mengambil handphone. Ku cek, tidak ada pen tidak panggilan tidak terjawab. Apa ada yang salah denga handphone ku?aku membuka kontak dan menelfon Bianca. Tak laa handphone Bianca yang di taruh di atas meja bergetar. Bianca pun melihat layarnya dan memandang ku dengan bingung

"apa-apaan kau ini?"sambil mengelap ujung bibir nya dengan tisu

"aku hanya mengetes apakah handphone ku bermasalah"aku pun memamtikan handphone dan memasukan nya kembali ke dalam tas

"aku tidak mengerti"

"dari kemaren Glenn tidak mengabari ku"

"kau mengkhawatirkan nya?"

"tentu saja aku mengkhawatirkan dia, dia belum mengabari ku sejak dia mengantarkan aku pulang, aku takut ada apa-apa dengan nya"ucapku mulai cemas, sambil mengirim pesan pada Glenn

"mengapa kau tidak menelpon nya?"

"haruskah?"

kulihat Bianca mengangkat kedua bahunya "kalau kau mau ta keadaan nya"

"kalau sampai nanti sore dia tidak menelfon, aku akan menelfon nya"

"semoga beruntung"

aku pun hanya tersenyum

"oh iya El, kau mau menemani ku olahraga minggu besok?"

"kau pasti bercanda, kau tau aku tidak suka olahraga"

"oh ayolah, kumohon"oh liat mata nya, puppy eyes nya

"tidak, Bi, aku lebih suka tidur"

"ah kau sanga menyebalkan"ucap nya sambil memasang wajah lemas

"okey okey, aku akan menemai mu"

wajahnya langsung bahagia, dasar Bianca

"kau janji?"

"ya ya, kau mau ke kelas atau tidak?"ucapku saat sudah berdiri

kulihat Bianca langsung mengambil handphone dan tas nya untuk mengejar ku

--------

ada yang minat gak sih sama cerita ini?hehe

jangan lupa vote+komen, makasih

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang