-sorry for typos-
Hari ini kelas Mrs. Rose diadakan sore hari dan tidak biasa nya aku bersemangat ke kelas Mrs. Rose. Luke tidak menjemput ku, dia bilang dia akan terlambat, apa dia tidak belajar dari kejadian kemarin, Mrs Rose tidak suka keterlambatan. Aku pun memasuki kelas dan langsung duduk di sebelah Bianca dan disambut dengan senyuman manis nya.
"kau tidak bersama Luke?"
"kurasa, dia terlambat"
"apa dia sudah gila, Mrs. Rose tidak suka keterlambatan"
Aku hanya mengangkat kedua bahuku. Dan tidak lama kemudiam Mrs. Rose datang dan langsung menaruh tas jinjing nya di meja. Aku melihat ke arah pintu, berharap Luke datang sekarang juga. Namun sampai Mrs. Keluar dari ruangan ini Luke tidak juga muncul
"Luke tidak masuk?"
Aku hanya mengangkat kedua bahu ku sambil memasukan buku dan pena ke dalam tas ku. Kami pun berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.
"hai" sapa nya membuat ku berhenti dan berbalik. Dengan wajah yang kesal aku pun menatap mata hijau nya
"aku duluan, Dean sudah menjemput ku" aku hanya menoleh pada nya sambil tersenyum "Luke.."kulihat Luke hanya tersenyum sambil mengangguk. Bianca pun meninggalkan kami berdua. Dan kini aku melipat kedua tangan ku di depan dada dengan wajah kesal
"kau marah pada ku?" tanya nya masih bersandar pada dinding
"kau tidak menerka wajah ku?"
"oh ayolah, kau tau aku, aku tidak pada Mrs. Rose"Luke berbisik mengucap kan nama Mrs. Rose "itu membosankan"
"ah benar"ucap ku sambil berbalik dan berjalan, kudengar Luke mengejar ku dan berjalan berbarengan dengan ku
"ayolah, El, bukan hanya kali ini aku berbolos, bukan?"
"iya aku tau"ucap ku masih dengan nada sinis dan berjalan lebih cepat
Luke berbalik pada ku dan kedua tangan nya menahan kedua bahu ku, dan sekarang kami berhadapan
"Elsa, kau marah pada ku hanya karena aku berbolos?" aku tidak menjawab, aku hanya menatap mata nya "atau kau sudah terlalu kangen pada ku" ucap nya kepedean, dan lihat mata nya, seperti sedang menggoda ku. Aku melepaskan kedua tangan nya dari bahuku
"aku tidak merindukan mu, aku..aku hanya tidak ingin kau mendapatkan nilai C, itu saja" ucap ku mulai salah tingkah. Mengapa aku salah tingkah?apa aku benar-benar merindukan nya?
"kau yakin?" aku hanya mengangguk dua kali "hm dan sejak kapan kau peduli pada nilai-nilai ku?"
"kau ini banyak tanya sekali" ucap ku sambil berjalan meninggalkan nya, Luke mengejar ku dan berjalan di sebelah ku
"tapi aku merindukan mu, sangat" ucap nya tepat di telingaku. Dan entah mengapa aku tersenyum mendengar nya. Dan kurasakan tangan nya mengenggem tangan ku. Aku pun membalas genggaman nya. Kami pun berjalan menuju parkiran.
"kau tidak bawa kendaraan?" kini kami sudah sampai di depan mobil ku
"tidak, motor ku bermasalah, makan nya aku telat dan tidak masuk kelas, tadi aku harus membawa nya ke bengkel"
"lalu naik apa kau ke kampus?"
"jalan kaki"
"kau bercanda"
Kulihat Luke tertawa, dia sangat tampan saat tertawa "aku naik taxi sayang, mana kunci mobil mu, biar aku yang bawa" aku pun melepaskna tangan nya dan merogoh tas ku, lalu memberikan kunci mobil pada Luke. Aku pun berjalan menuju pintu samping. Sayang?dia baru memanggil ku sayang?lagi-lagi aku tersenyum tanda sadar. Aku pun masuk dan langsung memakai seat belt
"kau baik-baik saja?"tanya Luke yang sudah memakai seat belt
"eh?aku baik-baik saja" ah aku benar-benar jatuh cinta
Kami pun meninggalkan kampus
"kita mau kemana?"
"kau mau ke apartement ku?" tanya nya sesekali menoleh pada ku dan jalanan di depan
Aku mengangguk semangat sambil melihat pada nya dan kulihat dia hanya tersenyum
Sekitar setengah jam kami pun sampai di basement. Saat kami berjalan menuju lift Luke melingkarkan tangan nya di pinggang ku. Luke meneka tombol lift, tak lama pintu lift pun terbuka. Kami pun masuk dan Luke langsung menekan tombol 8 tanpa melepaskan tangan nya dari pinggang ku. Pintu lift berbunyi bersamaan dengan pintu terbuka di lantai 4, seorang laki-laki paruh baya masuk, dan langsung tersenyum pada Luke. Mereka kenal?
"oh hai Luke" sapa nya sambil tersenyum sambil menekan tombol 11 pada panel lift, ku tebak Luke hanya tersenyum "hm aku turut berduka atas meninggal nya kakak mu, hm siapa nama nya" kulihat pria beumur 50 tahun an ini sedang berpikir
"Jonathan, dia Jonathan"ucap Luke terburu-buru saat pria tadi hendak membuka mulut nya. Dan kurasakan tangan nya mengencang di pinggang ku
"ah iya, Jonathan, aku turut berduka Luke" ucap nya tulus sambil tersenyum
"terima kasih Mr. Derek"ucap nya bersamaan dengan pintu terbuka, dan kami pun keluar, namun sebelum keluar aku tersenyum pada Mr. Derek tapi dia malah mengerutkan kening nya melihat ku. Ada yang aneh dengan ku?
-------
gak usah di suruh lagi kali ya buat vote+komen, hee
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
RomanceElsa. gadis yang ceria bertemu dengan Glenn, pria tampan yang membuat hati nya kembali berwarna setelah putus dari kekasih nya, Will. Namun Glenn harus meninggalkan Elsa selamanya akibat kecelakaan sebelum Elsa mengetahui perasaan nya dan meninggalk...