PART 5

521 22 0
                                    

-sorry for typos-

sudah seminggu aku dan Glenn berteman. maksud ku berbicara lewat telefon atau sekedar menanyakan kabar lewat pesan. perasaan ini...perasaan nyaman dan aku lupa pada sakit hatiku pada Will sejak aku mengenal Glenn. pertanda bagus, bukan?

"apa kau sakit?"tanya Bianca saat kami sedang di kantin kampus. ya kami sedang berada di kampus. apa?apa yang Bianca tanyakan?oh bahkan aku sekarang tidak bisa fokus dengan orang di sekitarku

"apa yang kau katakan?" aku pasti terlihat bodoh sekarang

menyipitkan mata nya, Bianca seolah sedang membaca pikiran ku "aku tanya apa kau sedang sakit?kuperhartikan kau senyum-senyum sendiri dari tadi, apa ada yang lucu?" tanya sambil memajukan badan nya pada ku. apa?mana mungkin aku senyum-senyum sendiri, konyol!mana mungkin, apa iya?batinku bertanya

"aku tidak apa-apa, hanya merasa lebih baik" ucapku sambil tersenyum. aku memang merasa lebih baik sekarang. bukankah itu bagus?

"aku tidak mengerti, aahh aku tau sekarang" ucapnya semangat seolah-olah mendapatkan jawaban ujian yang sangat sulit "apa kau menemuka laki-laki di aplikasi yang ku unduh kemarin?" aku terdiam. sahabatku ini memang mengetahui segalanya tentang aku

aku pun mengangguk sambil tersenyum. detik itu pula Bianca menepukan tangan nya sambil berteriak, sehingga orang-orang di sekitar kami melihat ke arah kami. aku hanya memandang nya sambil tertawa pelan

"kenalkan padaku, siapa namanya?kuliah dimana dia?bagaimana tampang nya?" tanya nya semangat

"semangat sekali kau, okey namanya Glenn, aku tidak tau nama tengah nya atau nama belakang nya, dia kuliah Juilliard, dia-"

"woah tunggu, dia kuliah di Juilliard?"potong nya sambil menahan tangan ku. aku hanya mengangguk sebagai jawaban "music?" aku mengangguk lagi "demi tuhan Elsa, itu sangat keren, aku selalu ingin mempunyai kekasih yang berkuliah di Juilliard" aku hanya tersenyum, seberuntung itu kah au mengenal Glenn "kalian sudah bertemu?" tanya nya lagi. kali ini aku menggeleng dan Bianca meberi tatapan -mengapa kau belum bertemu dengan nya, bodoh-

"dia belum meminta ku untuk bertemu dengan nya" aku pun mulai berfikir mengapa Glenn belum mengajak ku untuk bertemu?

"mengapa tidak kau saja yang mengajak nya?"

"tidak mungkin, aku ini perempuan, masa iya aku yang meminta nya terlebih dahulu"

aku mendengar lagu Midnight Memories nya dari One Direction menandakan ada telfon, aku merogoh tas ku untuk mengambil handphone ku dan melihat siapa yang menelfon. senyumku langsung mengembang melihat nama Glenn, segera aku memperlihat kan handphone ku pada Bianca, ia berkata cepat angat, bodoh! dengan tatapan. aku pun mengangkatnya

"iya...kapan?...sabtu ini?...ya tentu aku ada waktu"aku tersenyum sangat lebar dan kulihat Bianca pun tersenyum padaku "okey aku akan kesana...apa?alamatku?...ah aku akan mengirimkan nya...okey sampai bertemu nanti" aku pun menutup telfon dan sekarang giliran aku yang berteriak

"ada apa?apa dia mengajakmu bertemu?" aku hanya mengangguk sambil mengirim kan pesan pada Glenn, tepatnya mengirim kan alamat rumah ku. lalu menaruh handphone ku kembali ke tas. " kapan kau akan bertemu?" tanya nya sambil memegang tangan ku

"sabtu ini, aku harus memakai pakaian apa Bi?aku tidak punya baju baru, aku pake sepatu?"ucapku kawur. aku melepaskan tangan Bianca dan memasukan nyapada rambutku, frustasi

" jadilah dirimu sendiri, pakai pakaian yang nyaman untuk mu"

"begitukah?"ucapku mula tenang dan menaruh tangan ku di atas meja dan mengangguk mengerti

"selemat berkencan, Elsa"Bianca berkata sambil memberikan senyuman meihatkan lesung pipi nya

"aku tidak sabar, Bi" ucapku membayang kan apa yang akan terjadi nanti

------

maaf loh pendek, tapi lumayan ya

janga lupa vote+komen, makasih


The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang