PART 40

293 23 0
                                    

-sorry for typos-


Aku disini. Aku berdiri menatap nisan bertuliskan 'RIP Glenn Jonathan Evans' . aku tidak sanggup lagi menahan air mata ku, aku biarkan air mata ku terus mengalir. Aku pun duduk dan menyusuri nama Glenn yang tertulis di batu berwarna hitam ini. Ntah apa yang aku pikirkan saat ini

"Glenn, aku..aku disini, maafkan aku, aku terlambat menemui mu, maafkan aku telah berfikir yang tidak-tidak padamu. Aku..aku menyukai mu Glenn, dari awal kita bertemu. Terima kasih, pernah hadir walaupun singkat di hidup ku, terima kasih kau membawa ku ke tempat paling indah, terima kasih telah membuat hari ku berwarna, terima kasih sudah menyukai ku, aku.." aku tidak sanggup mengatakan apa pun, aku tertunduk menahan sakit di dada ku. Ini sakit sekali. Ku rasakan kedua tangan Luke memegang bahu ku

"El, Glenn tidak ingin kau terlihat seperti ini, kau harus kuat, untuk nya"aku pun bangun dan berdiri di bantu oleh Luke. Kini Luke menaruh tangan nya di bahuku "kita pulang"

"aku ingin menemui seseorang" ku lihat Luke mengerutkan kening nya

"siapa?"

****

Aku duduk di depan batu nisan bertuliskan 'RIP Amira Elizabeth Robert'. Ya ini batu nisan milik ibu ku. Kebetulan makam Glenn dan mom hanya berjarak satu blok. Aku menyusuri nama mom di batu nisan ini

"mom, aku merindukan mu, sangat. Mom apakah kau sudah bertemu Glenn disana?dia adalah laki-laki yang ku sukai mom, dia sangat tampan bukan?"ucap ku sambil tersenyum, dan aku melirik ke arah Luke. Luke pun ikut duduk di sebelah ku "tapi disini, ada laki-laki yang kucintai, kau menyukai nya juga bukan?"ucap ku lalu menggenggam tangan nya dan tersenyum, Luke pun tersenyum "ada banyak yang ingin kuceritakan mom, kau tau Sarah sudah memiliki kekasih dan akan menikah, ya walaupun kami belum tau kapan nya, tapi mereka akan menikah kan? kau bahagia?aku harap kau ada disini mom, bersama kami, menyaksikan saat Sarah menikah"

"dia akan selalu ada di dekat mu, El"bisik Luke dan dia memeluk ku dari samping

Aku sudah memaafkan nya. Mungkin karena aku mencintai nya. Lagi pula kalaupun aku jadi Luke, aku akan melakukan hal yang sama. Aku akan membenci diriku sendiri karena menjadi penyebab kepergian orang yang kita sayangi. Tapi aku senang, semua ini sudah selesai. Aku pun tidak lagi berfikir yang aneh soal Glenn. Ah Glenn ... aku tidak tau bahwa ia menyukai ku, tapi ini semua sudah terjadi. Dan kini aku mencintai adik nya, adik nya yang dulu membenci ku. Aku pun mengeratkan genggaman tangan ku pada Luke. Kami sudah berada di mobil, setelah masalah yang kami lalui, kami sepakat untuk memulai semua nya dari awal.

***

Memakirkan mobil dengan benar, Luke pun menggandeng tangan ku menuju lift. Ya kami berada di apartement Luke. Luke menekan tombol 8. Memasuki kamar 821, Luke langsung berjalan menuju dapur. Sedangkan aku berjalan memasuki kamar Glenn. Dan memandangi foto-foto ku yang di tempel asal. Darimana Glenn mendapatkan foto ku sebanyak ini? Aku pun memandang figura berisikan foto Glenn. Membuka laci di bawah nya, aku mengeluarkan semua figura yang terdapat disana dan membawa ke luar

"apa yang kau lakukan dengan foto-foto itu?"tanya Luke sambil menaruh gelas kosong di counter saat melihat aku keluar dengan membawa beberapa figura

"kita akan memasang nya lagi, bukan?tidak ada alasan figura-figura ini untuk disimpan"ucap ku sambil tersenyum dan Luke pun tersenyum sambil menghampiri ku dan membawa semua figura yang ku bawa. Dan dia mencium bibir ku singkat. Lagi-lagi aku tersenyum sangat lebar.

Kami bekerja sama memasang figura-figura ini ke tempat asal. Figura terakhir berukuran cukup besar, menampilkan Glenn, Luke dan kedua orang tua mereka. Luke pun menempelkan nya di atas tv. Setelah dia selesai memasang, dia menatap pada ku dan aku hanya mengangkat kedua jempol ku. Kami pun duduk di sofa, Luke menaruh tangan nya di kepala ku

"kau merindukan Glenn?" tanya nya pada ku

"ya aku merindukan nya" jawab ku sambil melihat Glenn yang tersenyum di figura tersebut "kau?"

"sangat, sangat merindukan nya" ucap nya menatap pada ku dan aku pun menatap pada nya "aku mencintai mu, Elsa"

"aku mencintai mu, Luke" Luke pun menempelkan bibir nya di bibir ku. Sangat lembut sangat romantis

-------------------------



The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang