PART 41

356 17 0
                                    

-sorry for typos-

Waktu sudah malam, aku pun mendorong pintu ganda rumah ku, dan mendapati dad sedang duduk membaca koran di kursi ruang tamu

"dad, kau sudah pulang?" ucap ku sambil duduk di sebelah ku. Dan dad menaruh koran nya di meja

"darimana saja kau Elsa?"

"aku dari rumah Luke"

"siapa dia?pacar mu?" aku hanya mengangguk "apa kau bahagia?"

"sangat bahagia, dia juga mengantarkan aku ke mom tadi" aku melihat dad mengertukan kening nya

"mom?"

"iya, kaka nya pun di makam kan disana"

"ya sudah, bersihkan diri mu dan kurasa kakak mu punya berita bahagia untuk mu"

"untuk ku?"aku mengerutkan kening dan berdiri meninggalkan dad yang sedang tersenyum. Aku pun menaiki tangga dan langsung masuk ke dalam kamar Sarah

"kau punya berita bahagia untuk ku?apa?"ku lihat Sarah kaget dengan kedatangan ku yang tanpa mengetuk pintu. Dia pun berbalik menatap ku

"astaga, El, kau tidak bisa mengetuk pintu?"Sarah melanjutkan pekerjaan nya dan menatap layar komputer

"maafkan aku, aku hanya penasaran dengan berita bahagia itu" aku duduk di ujung kasur dan Sarah berdiri sambil tersenyum pada ku. Ku kira tadi dia kesal, ada apa ini?

"ya aku punya berita bahagia untuk mu"ucap Sarah sambil duduk di samping ku

"apa?"Sarah tidak menjawab, dia malah melihat kan aku tangan nya dan cincin berlian melingkar di jari manis nya. Kulihat Sarah tersenyum sangat bahagia dan aku tidak bisa tidak tersenyum melihat cincin ini "kau akan menikah?"tanya ku antusias dan Sarah tidak kalah antusiasnya mengangguk "ini sangat cantik"ucap ku sambil menyentuh cincin nya

"ya, tadi Josh melamar ku di hadapan dad, dan Josh berjanji, setiba orang tua nya disini, dia akan membawa nya ke sini"

"kau serius?"

"sangat serius"

"oh aku sangat bahagia Sarah" ucap ku sambil memeluk Sarah dan Sarah membalas nya

"aku pun sangat bahagia, El" kami melepaskan pelukan kami

"kapan, orang tua Josh akan datang?"

"lusa, mereka baru menyelesaikan kerjaan mereka di Jepang besok"

"aku tidak sabar menyaksikan kau berjalan di altar dengan gaun yang sangat cantik"

"begitu pun dengan aku"

"kau akan mengundang Thomas?"

"ya, kami berteman sekarang dan kau tau Thomas sedang mengencani teman ku, Daisy"

"kau serius?"

"ya, mungkin karena aku merasa bersalah, jadi aku memperkenalkan nya pada teman ku, dia perempuan yang baik, jadi ku pikir Thomas akan menyukai nya"

"bagus kalau begitu, semua nya akan berakhir bahagia, bukan?"ucap ku sambil tersenyum

"kau sudah berbaikan dengan Luke?"

Aku pun mengangguk "ku pikir bukan salah dia juga melakukan ini padaku, lagi pula kau benar, aku terlalu mencintai nya"

"aku senang kau mengambil jalan yang benar"ucap nya sambil mengelus rambut ku

"dan tadi aku mengunjungi makam Glenn juga mom"

"Glenn?jadi benar dia..?"aku pun mengangguk "oh aku minta maaf Elsa, kau baik-baik saja kan"

"aku baik-baik saja, aku hanya merasa lega, semua ini bahagia untuk kita semua"

***

Luke's POV

Aku memasuki kamar ku, aku memandang keseluruhan ruangan inim ruangan yang ini sudah terpampang foto kami, foto Glenn. Aku lega aku dan Elsa bisa melewati semua ini. Aku pun masuk ke kamar. Alangkah kaget nya aku melihat bayangan di balik gorden, aku langsung menyalakan lampu kamar ku. Ku lihat Glenn berjalan ke arah ku

"Glenn, apa yang kau..?"

"kau benar-benar mencintai nya?" kini Glenn ada tepat di depan ku

"apa yang kau bicarakan?"

"kau benar-benar mencintai Elsa, bukan?kau bisa membuat nya bahagia?"

"ya aku mencintai nya"

Kini ku lihat Glenn, tersenyum, namun senyum nya menyimpan kesedihan

"Glenn, aku akan menjaganya sepenuh hati ku, kau bisa mempercayai ku"

"ya, aku tau, aku bahagia Elsa bisa bersama mu, jangan pernah sakiti dia Luke, dia adalah perempuan yang baik"

"ya aku tau, aku berjanji tidak akan menyakiti nya"

"kau tau, janji mu tidak bisa ku percaya" kini Glenn tertawa aku pun hnya tersenyum dengan nya. Dan Glenn pun berbalik hendak berjalan menuju jendela

"kau mau kemana?"dan Glenn pun membalikan kepalanya

"berbahagia lah, Luke" ucap nya sambil tersenyum dan dia menghilang di balik gorden

"Glenn" aku pun terbangun dengan nafas yang ngos-ngosan dan keringat bercucuran dari dahi ku. Aku mencoba mengatur nafas ku. Aku menoleh pada gorden yang menutupi jendela besar. Aku menarik rambut ku belakang

----------------------------

di multimedia, buat next chapter okeeey

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang