PART 30

280 21 0
                                    

-sorry for typos-


Aku dan Bianca melihat Luke dan Dean yang sedang memanggang daging. Asap mengepul dari pemanggang dan suara yang sangat menggiurkan tedengar saat daging segar menyentuh panggangan yang panas.

"piring, El?" Luke berbalik pada ku

"oh iya" aku berjalan ke arah meja makan dan mengambil piring berwarna putih dan memberikan nya pada Luke. Luke menaruh beberapa potong daging berwarna kecoklatan di piring yang ku beri dan memberikan nya lagi padaku. Aku pun menaruh nya di meja makan

Sekitar setengah jam kami berempat sudah duduk di meja makan, Luke duduk di sebelah ku dan Bianca di depan ku. Di meja berbentuk persegi ini sudah banyak makanan tersedia, 3 piring daging panggang yang menggiurkan, beberapa beer dan coke, juga makanan ringan dan sayuran. Setelah berdoa kami pun memakan makan malam kami. Sesekali kami tertawa mendengar candaan Bianca atau Dean atau Luke. Aku hanya tertawa saja mendengar candaan mereka.

Setelah makan malam, Luke dan Dean meminum beer sambil duduk di balkon luar. Sedangkan aku dan Bianca membereskan makan malam kami. Bianca membereskan meja makan sedangkan aku mencuci peralatan yang tadi kami gunakan.

"mau di bantu, El?" tanya Luke yang sudah berada di belakang ku, aku sampai terperanjat mendengar nya

"ya tuhan Luke, kau ini bikin kaget saja"

"kau ini berlebihan saja"ucap nya sambil menggulungkan kemeja nya sampai siku tangan nya "sini"ucap nya sambil merebut piring kotor yang sedang ku sabuni, aku pun bergeser untuk mengelap piring yang sudah bersih dan menaruh nya di rak piring

***

Sudah jam 11 malam, Bianca dan Luke sudah pulang, dan kini aku sedang berada di kamar Luke. Kamarnya sangat nyaman dan bersih. Kamar dengan dominan warna abu-abu dengan kamar mandi. Kami pun duduk berhadapan di kasur

"Bianca dan Dean itu sangat cocok ya"ucap Luke sambil tersenyum

"ya, mereka sangat cocok, malahan mereka tinggal bertetangga"

"kau serius?"aku hanya mengangguk

"Luke, apa kau nyaman bersama ku?"ucap ku menatap mata nya

"mengapa kau bertanya seperti itu?"

"tidak, jujur aku menyukai mu, aku hanya..hanya tidak mau kau pergi saat aku sudah mencintai mu"

"apa yang kau bicarakan, El?"

"a..aku pernah menyukai seorang laki-laki..."

Luke's POV

"a..aku pernah menyukai seorang laki-laki, dia sangat baik padaku, sikap nya juga manis pada ku" ku lihat Elsa tersenyum saat menceritakan nya "ku pikir dia menyukai ku, tapi dia meninggalkan ku"

"mengapa dia meninggalkan mu?"tanya ku mengerutkan kening

"ntah lah, mungkin dia tidak menyukai ku"

"kau yakin itu?"apa benar apa yang ku duga?bahwa Elsa menceritakan tentang dirinya dan Glenn?

"ya, dia tidak mengangkat telfon ku, tidak membalas pesan ku, beberapa hari dari situ, aku melihat nya sedang berjalan dan baik-baik saja"

Mendadak aku mengerutkan kening ku. Apa maksud nya?tidak mungkin kan, Glenn kecelakaan sehari setelah mereka bertemu, itu bukan Glenn, El, bukan

"itu bukti bukan bahwa dia tidak menyukai ku" dia menyukai mu El, sangat menyukai mu

"boleh ku tau, siapa laki-laki itu?"aku menerka-nerka apa yang ada di pikiran nya sekarang. Elsa seperti menghitung sampai lima sampai dia membuka mulut nya

"Glenn.." sudah ku duga "aku tidak tau nama tengah nya atau pun nama belakang nya"

"hm lalu..lalu mengapa dia meninggalkan mu?"tanya ku berusaha bersikap biasa

"ntah lah, apa aku orang yang membosankan atau memang aku tidak menarik bagi nya"

Elsa terus saja bercerita mengenai Glenn, dari mereka berkenalan, bertemu, restaurant yang kami datangi sama dengan restaurant yang dia dengan Glenn datangi dan saat Glenn menghilang. Ingin aku memberitau nya, memberitau segala nya, tapi aku tidak bisa, aku tidak mau Elsa membenci ku dan meninggalkan aku

"kau tau, El, aku tidak akan pernah meninggalkan mu"ucap ku serius menatap mata hijau nya

"aku tau, aku juga tidak akan meninggalkan mu"

"apapun yang terjadi?"

Elsa mengangguk "apapun yang terjadi" ucap nya yakin sambil tersenyum. Aku harap Elsa tidak akan meninggalkan ku setelah apa yang terjadi

"Elsa..would you be my girlfriend?"ucap ku sambil memegang kedua tangan nya

Elsa seperti terkejut mendenga nya dan dia pun mengangguk sambil tersenyum sangat cantik. Perlahan aku pun mendekatkan bibir ku pada ku. Bisa kurasakan nafas nya menderu di depan ku. Dengan lembut aku pun mencium bibir tipis nya. Dia tersenyum di dalam ciuman kami. Dan sekarang dia milikku, hanya milikku

***

Elsa's POV

Aku tidak percaya ini terjadi pada ku. Laki-laki yang ku anggap angkuh dan sombong kini menjadi pacar ku. Dia milikku, hanya milikku. Aku tertidur di dalam pelukan nya. Tangan nya sangat erat memeluk ku, seakan aku akan pergi nya. Ini nyaman, terlalu nyaman.

"elsa..elsa..elsa.."aku mendengar suara berat yang memanggil sehingga membangunkan ku, aku pun menoleh ke samping ku dan melihat Luke masih tertidur pulas disampingku, aku pun menyingkirkan tangannya di bahu ku dengan pelan. Dan duduk di tepian kasur "elsa..elsa..elsa" siapa itu? Aku pun beranjak sambil menutup mulut ku yang menguap. Keluar kamar dan mendapati ruang tengah yang gelap. Menelusuri dinding untuk mencari saklar, aku pun menyalakan lampu.

Suara itu, suara...suara itu aku mengenal nya, aku pernah mendengar nya. Tapi siapa? Aku berdiri di depan pintu kamar kakak nya Luke, Jonathan. Mungkin kah dari sini?tapi tidak mungkin ... aku pun berbalik hendak kembali ke kamar Luke

"Elsa..Elsa..Elsa.. ini aku..aku tidak pernah meninggalkan mu" aku pun berbalik, memegang gagang pintu. Antara yakin tidak yakin membuka nya atau tidak. Memutar kenop pintu, terlihat sedikit keadaan kamar nya yang gelap, namun ada bagian yang terang nya. Tapi tiba-tiba pintu itu tertutup lagi, ya Luke mungkin terbangun tidak aku di samping nya. Dan dia menutup pintu dengan sangat kasar

"apa yang kau lakukan, El?"ucap nya menahan untuk tidak membentak

"aku..aku mendengar suara memanggil ku, mungkin dari dalam" jawab ku sambil menunjuk ruangan yang kini sudah tertutup rapat

"kau tau itu tidak mungkin, aku tinggal sendiri, Elsa"kini dia menaikkan satu oktaf suara nya. Ada apa dengan dia?

"maafkan aku, aku hanya penasaran, suara nya sangat jelas, aku-"

"kau bermimpi, tidak ada yang memanggil mu, ayo kembali"dengan gitu Luke menarik ku kembali ke kamar nya. Tapi aku yakin, aku yakin akutidak bermimpi. Ada yang memanggil ku. Dan suaranya aku mengenal nya. Tapi siapa? Aku kembali berbaring dengantangan Luke melingkar di bahu ku. Aku tertidur di dada bidang Luke, masih tetapmengerutkan kening. Mengapa dia sangatmarah saat aku membuka kamar kakak nya? Sekarang rasa penasaran ku sangatmenyiksa ku.

-----

keep voting+comment guys...



The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang