Prolog

25.5K 1.9K 10
                                    

Warning! Sebelum baca, vote, setelah baca, coment!

"Bang turunin saya di depan!" Teriaknya pada supir bus yang sudah menjadi langannanya pulang sekolah.

Bus pun berhenti, gadis mungil itu pun segera turun di pinggir jalan. Saat ia sedang berdiri di depan halte, seorang wanita paruh baya menghampirinya dengan keadaan panik.

"Nak, boleh saya minta bantuan?" Tanyanya dengan nada yang resah.

"Bo-boleh bu, kenapa?"

"Saya butuh uang, saya tidak bermaksud mencuri. Tapi... boleh saya minta uang 200 ribu?"

Mendengar perkataan ibu itu, gadis mungil tersebut mengedipkan matanya beberapa kali. "S-saya punya sih uang segitu tapi sa--"

"Saya mohon nak, saya sangat butuh uang itu sekarang!"

Gadis mungil itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu membuka tasnya dan mengambil dompet, ia kemudian mengeluarkan kertas merah 2 lembar yang langsung di berikannya pada Ibu tersebut.

Wanita paruh baya itu tersenyum sumringah dan melepaskan jam tangan miliknya lalu melingkarkannya di pergelangan tangan kanan gadis mungil itu. "Tolong jaga jam ini ya!" Pesannya.

"Eh bu, ga usah. Saya gapapa kok, saya ikhlas!"

"Tolong ingat permintaan saya."

"Tapi bu, saya gapapa!"

Wanita paruh baya itu tersenyum lembut, "Kamu gadis yang baik, jika nanti ada laki-laki yang seumuran denganmu, dan ia mengenali jam tersebut, tolong jaga dia. Jangan sampai ia mengalami banyak kesedihan."

"Em-maksudnya?"

"Dan sampaikanlah padanya bahwa 'saya baik-baik saja dan hidup bahagia, suatu saat saya pasti akan menemuinya'. Maaf jika saya terlalu banyak permintaan, tapi tolong kabulkan 3 permintaan saya."

Gadis mungil itu membeku seketika, mencoba mencerna kata-kata yang wanita paruh baya itu sampaikan. Karna sibuk melamun, gadis mungil itu tak sadar bahwa wanita paruh baya itu sudah ada di sebrang.

Sadar dengan kejadian tersebut, gadis mungil itu mecoba menyusul sang wanita paruh baya tersebut.

Tin tin...

Dan, gadis mungil itu tergeletak mengenaskan di jalanan.

***

"Apaan sih bang? Orang cuman bocor setitik aja lebay banget!" Ujar Prilly yang melihat ke-4 kakanya yang sedang menampilkan tatapan marah padanya.

"Kalau bocor setitik gaakan di perban!" Komentar Alfin, kaka ke-4 Prilly.

"Makanya kalau pulang sekolah langsung pulang!" Kata Alfan, kaka ke-3 Prilly.

"Kalau nyebrang liat kiri-kanan!" Kata Brian, kaka ke-2 Prilly.

"Lo pake jam siapa dek?" Tanya Refin, kaka ke-1 Prilly.

"Jam? Mana?"

"Itu di tangan lo!"

Mata orang yang ada di ruangan tersebut fokus pada pergelangan tangan kanan Prilly yang dililit oleh jam yang unik.

"Oh ini jam..."

"Jam?" Tanya ke-4 kakanya.

"Hmm.... tau deh, gue gak inget."

===Clock===

Gue cuma mau bilang, walaupun cerita gue udah selesai, gue masih nunggu vomment kalian.

Thanks for reading, guys~

Instagram: nrshf.mara.s
Blogger: nurshifasf.blogspot.com
Yt channel: sf ling

Clock✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang