"Kalian mau apakan aku?" Tanya gue dramatis.
Bang Alfin memandang gue dengan tatapan kesalnya. "Drama mulu lo, nyet!"
Sialan. Gue dikatain monyet. "Kalian itu mau apa sih sebenernya? Sumpah. Gue kemarin cuman ngabisin setengah rainbow cake, gak gue abisin. Mungkin sama bang Refin"
Mungkin, mereka gini karna gue ngabisin setengah rainbow cake-nya. Jadi, mereka marah dan minta ganti rugi ke gue. Abang-abang gue emang gitu. Tapi, emang bener gue yang ngabisin.
"Bukan itu!" Kata bang Brian.
"Lo ngapain tadi pake istirahat bareng si Ali?" Tanya bang Alfin.
"Kenapa?"
"Lo masih bilang 'kenapa'?" Tanya bang Alfan.
"Lo kenapa pada dramatis banget sih?" Heran gue. Kaya si Ali mau ngapa-ngapain gue aja.
Bang Alfin ngacak-ngacak rambutnya. "Nanti kalau lo diapa-apain gimana?"
Waduh, ada apa disini? "Emang kenapa?"
"Angel Dek! Angel!" Kata bang Alfin.
"Ada apa sama Ngengel?"
"Lo gatau kenapa kita musuhan sama Ali. Lo gatau apa-apa!"
"Ya kasih tau dong!"
"Lo masih polos Dek!"
Gue gak suka di bilang polos. "GUE BUKAN ANAK BAYI! GUE UDAH BUDUG-AN, GUE UDAH PUBERRR"
Abang gue meringis, kecuali bang Brian yang ketawa. "Budug kenapa lo Dek?"
*Budug* kulit tidak semulus bayi atau punya bekas luka di kulit.
"Udah, pokoknya lo jauhuin si Ali!" Kata bang Alfan.
Gue melipat tangan didada "Kaga" sebelum kalian ngasih tau gue alasannya.
"Duh Dek, ribet amat lo!" Kata bang Alfin.
"Biarin" makannya kasih tau gue.
Bang Alfan tertawa kecil. "Yaudah, kita ceritain" asiiikkk. "Gini" bang Alfan mulai bercerita. "Jauh sebelum Angel kenal sama kita, dia udah kenal sama Ali"
"Hm, trus?"
"Ali terjebak friendzone sama Angel"
Ha. Kasian. "Trus?"
"Alfin itu pacar pertamanya Angel. Dan Angel nangis waktu Alfin putusin. Lo sih gatau kalau Alfin cuman jadiin Angel mainan doang." Abangku ternyata sialan. "Lo sih enak masih berhubungan sama si Angel dengan lancar. Lah kita? Kita malah sering berantem sama si Ali. Angel udah maafin kita, tapi Ali masih dendam sama kita. Bukan karna itu juga sih si Ali musuhin kita. Ada lagi. Tapi rahasia. Gaakan kita omongin ke elo. Soalnya ini privasi. Dan kita takut kalau nanti si Ali malah nyakitin lo"
"Gue udah cukup di sakitin sama dia"
"HAH?" Teriak ke-3 abang gue.
Gue meringis. "Kenapa?" Tanya gue jengkel.
"Lo jatuh cinta sama dia?" Tanya bang Brian.
"Lo pernah pacaran sama dia?" Tanya bang Alfan.
"Atau lo di phpin sama dia?" Tanya bang Alfin.
"Enggak" Enggak ketiga-nya.
"Trus?" Tanya bang Brian.
"Gue gaakan cerita. Ini rahasia"
"Sok banget lo" kata bang Brian. "Gaakan gue ajak ke pizza hut loh"
Pizza? "Ikut!"
"Cerita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Clock✔
FanfictionRahasia demi rahasia yang dimiliki mereka terungkap oleh satu sama lain hanya karna jam tangan. Jam tangan yang membuat keduanya dekat. Jam tangan yang memiliki arti tersendiri bagi keduanya. Jam yang sama, dan hanya ada Satu didunia. Mereka saling...