Hari Minggu.
Tau apa yang seorang Prillyan Gunawiwan Hikmah lakuin di hari Minggu?
Tidur.
Enggak deng, gue molor di hari Minggu kalau gaada kerjaan. 'Kerjaan' dalam artian aktivitas. Dan sekarang, lagi gaada aktivitas. Jadi, gue gaakan pergi dari kasur and kamar tercintaku.
Kok, idung gue gatel ya?
Guepun membuka mata gue yang sudah sedari malam tertutup. "HUAAA?!" Gue langsung terduduk dari tiduran.
Kaget gue. Eh? "Kenapa lo ada disini, setan?" Tanya gue.
"Jir, ngomongnya gitu amat lo!"
"Biarin. Ngapain lo ada disini?" Ganggu tidur nyenyak gue aja.
"Kenapa? Gue juga udah di izinin kok, sama bonyok lo"
Oh ya? Ish, gue gak percaya. Tega-teganya bonyok gue ganggu tidur gue yang nyenyak dan ngebuka pintu buat cowok sialan satu ini. "Yaudah. Sana lo pergi! Gue mau bobo lagi" guepun tiduran kembali, menikmati kasur tercinta gue lagi.
"Gue kesini buat bangunin lo!"
Oh ya? Tapi, gue gak mau bangun tuh. Mending bobo, gak usah dengerin tuh cowok. Biarin mau ngomong terus juga. Gue mau tidur, sialan!
"AAWW! ALI SIALAN, SAKIT!" Liat dia! Kurang ajar banget! Masa gue lagi tidur malah di cengkram pipinya? Sakit, 'kan. Jadi males tidur 'kan, jadinya. Aih, kok ngeselin sih?
"Suruh siapa gak bangun?"
Oke.
Guepun duduk bersila dan menatap tajam kearahnya. "Udah 'kan? Sekarang, silahkan keluar dari kamar gue!"
Dia malah ketawa, kemudian mengangguk dan keluar dari kamar gue.
Gue ngambil iPhone gue di nakas dan membuka screen, setelah liat tanggal, gue kembali tidur.
Bentar. Kayaknya hari ini gue ada janji deh. Tapi, sama siapa ya?
"PRILL! JADI GAK, BELAJAR MOTORNYA?"
Gue langsung buka mata.
Ah iya! Bang Brian janji bakal ngajarin gue motor hari ini. "IYA BANG! TUNGGU BENTAR!" Kata gue kemudian bangun dan lari dengan kecepatan kilat menuju toilet di kamar gue.
^_^
"ATI ATI PRILL!"
"IH, DIBILANGIN PELAN, JUGA!"
"JANGAN JAUH-JAUH DULU!"
"AWAS ITU ADA BATU!"
"PRILL, PELAN HEH!"
"AWAS ITU ADA BATU, DIBILANGIN!"
"AWAS BELOKANNYA!"
"LIAT AJA! GAK USAH PROTES, BISA GAK SIH?!" Teriak gue. Perasaan, gue yang belajar motor, tapi kenapa abang-abang gue yang cemas sih? Ah, kalau gini gimana gue bisa fokus?
Kok mereka cerewetnya kebangetan ya? Nyokap aja gak sampe sigitunya. Lagian, kenapa mereka ngikut gue belajar motor sih? Jadi conge 'kan gue. Sebel ih.
"PRILLY AWAS! ADA BATU!"
Cekiitt.
Fiuh, untung nge-rem. Thanks to God and thanks to Ali. Kalau dia gak teriak, gue gak nge-rem, mungkin udah nyungsep ke tanah, gue.
Guepun kembali menjalankan motor dengan tenang.
"CIEE! ANAK BABI BELAJAR MOTOR!"
Sialan. Siapa tuh? Kayaknya itu suara... "ADNAN SIALAN?! JANGAN GANGGUIN GUE, LO SETAN?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Clock✔
FanfictionRahasia demi rahasia yang dimiliki mereka terungkap oleh satu sama lain hanya karna jam tangan. Jam tangan yang membuat keduanya dekat. Jam tangan yang memiliki arti tersendiri bagi keduanya. Jam yang sama, dan hanya ada Satu didunia. Mereka saling...