*****
Hyejin tengah mengobrol dengan Hana diruang tengah. Mereka tertawa bersama. Apalagi saat Hana menceritakan tentang Kyuhyun. Hyejin tidak menyangka ternyata yang pria tampan dan mempesona dulunya sangat lucu dan polos. Sangat jauh berbeda dengan Kyuhyun yang ia temui kemarin di Taman, sangat arogan,galak dan dingin.
"Dulu dia itu suka sekali pipis di celana. Dia marah saat di bilang kalau ia pipis di celana makanya jika ia pipis, bibi hanya diam dan menyuruhnya ganti celana. Tapi ia malah menangis hahahaha." Ujar Hana.
"Yaampun! Hahahaha biarpun sekarang dia tampan,dia tetap memalukan hahahaha."
Hyejin tak mampu menahan tawanya lagi. Hana seketika berhenti tertawa dan mencerna kata-kata Hyejin barusan. Apalagi saat gadis itu mengucapkan kata 'tampan'. Sontak kedua wanita itu saling berpandangan aneh.
"Kau suka pada anakku ya? Aaaa benarkan?" Goda Hana. Hyejin berhenti tertawa.
Ia sadar barusan ia bilang kalau Kyuhyun tampan.
"T-tidak. Bibi jangan begitu."
"Hey tenanglah, aku setuju jika kalian bersama."
"Bukan. Pria pasti tampan benarkan? Masa pria cantik." Hyejin berusaha mengelak.
Tak terasa semburat merah muncul di kedua pipinya.
"Hyejin, ternyata kau enak diajak ngobrol. Jarang sekali anak muda sekarang yang mau mendengarkan cerita dari orang tua seperti ku ini." Ujar Hana jujur.
"Bahkan terkadang Yeri pun malas mendengarkan cerita ibunya sendiri." Lanjut Hana dengan wajah muram.
"Aku tidak keberatan mendengarkan cerita siapapun karena bagiku itu menyenangkan dan unik." Sahut Hyejin.
"Kau sangat mirip dengan ibumu."
Hyejin tersenyum. Mata gadis itu melirik pada tubuh tinggi tegap yang tertangkap oleh sudut matanya. Jantung Hyejin kembali berdebar apalagi saat mata Kyuhyun meliriknya walau hanya sebentar.
"Kyu, dari mana? Setelah mengantar Hyejin kau malah langsung pergi lagi." Kata Hana.
Kyuhyun mendengus sambil melirik ibunya dengan malas.
"Bukan urusan ibu."
Kyuhyun pun menaiki anak tangga. Hana berdecak. Hana paling tahu kondisi seperti apa yang dialami putranya.
"Dia sedang emosi rupanya. Biasanya jika sedang emosi dan pikirannya kacau dia jadi jutek seperti itu."
Hyejin mengangguk.
Kyuhyun sedang emosi? Bukankah tadi pria itu membeli cincin untuk kekasihnya? Seharusnya cincin itu sudah ada ditangan gadis yang beruntung. Jika Hyejin tidak salah menduga, pasti Kyuhyun habis menemui kekasihnya tadi. Tapi kenapa ekspresi Kyuhyun seperti itu?
Hyejin tiba-tiba merasa heboh sendiri. Mungkinkah Kyuhyun ditolak oleh kekasihnya?"Bibi bolehkah aku izin ke kamar sebentar?"
"Baiklah nanti kita ngobrol lagi ya."
Hyejin pergi ke kamar tamu. Selama dua minggu ini ia akan tidur di kamar itu. Kamar yang lebih luas dari kamarnya dan juga sangat bersih. Berbeda jauh dengan kamarnya yang selalu berantakan setiap harinya. Walau hanya kamar tamu tapi keluarga Kyuhyun merubahnya sedemikian rupa untuk Hyejin tempati menjadi sebuah kamar yang layak untuk seorang gadis. Hyejin duduk ditepi ranjang sambil mengelus permukaannya.
"Andai dia disini." gumamnya.
Hyejin mengambil boneka teddy kesayangannya. Boneka yang selalu menemani nya tidur dan bila tanpa boneka itu, ia tidak akan bisa tertidur. Tiba-tiba pikiran Hyejin kembali pada Kyuhyun. Ia sangat penasaran bagaimana reaksi gadis yang diberikan cincin itu. Pasti sangat bahagia. Andai Hyejin lah yang menjadi gadis itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
Fanfiction[Kyuhyun Fanfiction] Terinspirasi dari drama Korea naughty kiss.