"Mau kemana kau?" Tanya Oppa saat melihatku memakai Kemeja yang biasa aku pakai kerja.
Aku hanya meliriknya sebentar melalui cermin meja rias ku. Dia sudah tampan dengan setelan jas kerjanya. Tentu saja aku tidak mau kalah darinya. Aku juga ingin ke kantor dan menyapa semua karyawan.
"Tentu saja bekerja" jawabku.
"Bekerja? Kau pikir kau masih pantas bekerja ketika sudah menikah denganku?"
Aku menghela nafas. Aku lupa kalau semalam dia bilang aku sudah diberhentikan dan digantikan dengan yang baru. Tapi entah kenapa rasanya aku ingin sekali merasakan bekerja untuk yang terakhir kali. Walau sebenarnya tidak masalah jika aku juga ikut bekerja setelah menikah. Tapi Kyuhyun oppa tidak membiarkannya. Aku berbalik lalu menatapnya dengan sendu. Berusaha menarik rasa simpatinya. Tapi seolah mengerti, dia langsung menggelengkan kepalanya.
"Tidak."
"Kumohon, biarkan aku bekerja sekali saja" ujarku dengan nada memelas.
"Tidak."
"Oh ayolah, secepat itu kau menemukan pengganti ku?"
"Tidak sulit mencari pengganti mu jadi lebih baik segera ganti pakaian mu dan buatkan aku sarapan, baby." Tegasnya.
Kyuhyun melenggang keluar kamar. Ah, sial! Aku tidak bisa berkutik. Dengan terpaksa aku kembali mengganti pakaian ku dengan hotpan putih dan kaus pinky.
Cukup nyaman untuk dipakai di rumah. Lagipula tidak akan ada yang bertamu kan? Orang-orang pasti belum tahu rumah kita apalagi letaknya cukup jauh.
Terkadang aku bingung dengan oppa yang memilih rumah. Dia malah membeli rumah yang jaraknya lumayan jauh dari rumah ku ataupun rumahnya. Ku kira dia akan membeli rumah atau menyewa apartemen dekat kantor. Namun diluar dugaan ternyata.Yah, rumah ini tidak buruk juga.
"Kenapa lama sekali? Aku bisa terlambat!" Teriaknya dari luar sana.
Oh benar, aku harus segera keluar.
*
"Kau mencoba menggoda ku?" Katanya setelah aku sampai di dapur.
Dia tengah duduk di meja pantry sambil membaca koran. Padahal baru saja menikah kemarin tapi dia sudah terlihat seperti seorang kepala rumah tangga sungguhan. Waw, baru pertama kali aku melihatnya membaca koran dengan gayanya yang keren itu. Biasanya aku hanya melihat dia bermain game.
"Kenapa kau berkomentar terus sih?" Ucapku kesal.
Tadi dia berkomentar melihatku mengenakan pakaian kerja sekarang juga berkomentar melihatku memakai pakaian seperti ini. Lebih baik tidak usah pakai baju saja jika dia terus berkomentar. Namun tentu saja sangat bahaya untuknya.
"Kau sengaja membuatku semakin terlambat ya?" Ucapnya lagi namun kuabaikan.
Sarapan pagi ini kubuatkan sandwich dan segelas kopi untuknya. Oh jangan lupa ditambah dengan rasa kesal ku. Aku merasa akhir-akhir ini emosiku tidak terkontrol dengan baik. Mungkin karena sebentar lagi 'waktunya' tiba. Kuambil bahan-bahan yang sudah tersedia di kulkas dan lemari. Ternyata semuanya sudah dia persiapkan dengan baik bahkan aku tidak perlu belanja lagi. Semua bahan sudah lengkap dan tinggal ku masak saja. Benar-benar suami idaman.
Aku tersentak ketika merasakan seseorang memelukku dari belakang dengan erat. Sangat erat."Apa?" Tanyaku.
"Jutek sekali"
Oppa tengah merayuku rupanya. Tadi diminta dibuatkan sarapan lalu sekarang menggodaku. Dia itu kenapa sih? Aku sedikit risih dengan tangannya yang terus mengelus perutku yang rata ini. Nafasnya begitu terasa memburu dilekukan leherku. Dan aku merasa geli karena nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
Fanfiction[Kyuhyun Fanfiction] Terinspirasi dari drama Korea naughty kiss.