Pria itu melangkahkan kakinya dengan santai. Tak peduli jika nanti ia harus di marahi ibunya. Lagian dia tidak salah sepenuhnya. Dan dia hanya melakukan apa yang menjadi tugasnya. Bukan kah dia anak baik? Menuruti perintah orang tuanya.
Terdengar teriakan namanya dari arah belakang. Ia tak menghiraukannya. Bahkan untuk sekedar menoleh pun tidak mau. Ia sudah tau apa yang akan terjadi."Kyuhyun oppa!"
Langkahnya semakin di percepat. Senyuman kecil terukir di wajah tampannya. Saat langkah kaki itu terdengar dekat, ia memasang raut datar.
Gadis itu berhenti di hadapannya. Nafasnya terengah-engah. Bayangkan saja mengejar pria itu dan mencari diantara banyak orang di mall dari lantai tiga mall seluas itu.
Beruntung gadis itu menemukannya."Kenapa?"
"Maaf aku tidak tahu, tapi--"
Raut wajah gadis itu terlihat sangat khawatir. Tanpa basa basi,kyuhyun langsung menarik tangannya pergi dari tempat itu.Hyejin hanya diam. Ia tahu jika pria itu akan membawanya ke tempat yang semestinya. Perasaannya kini campur aduk memikirkan nasib Sehun. Apalagi saat ini mereka tidak dalam lindungan orang tua. Hyejin hanya berharap yang terbaik untuk adiknya itu.
***
"Aigoo! Dasar anak nakal!"
"Nuna, aku baru sadar kau tega sekali memarahi ku setelah koma."
"APA?! Mana ada koma hanya tiga puluh menit semenjak kecelakaannya!" Hyejin geram.
Ia sangat marah pada pria berseragam sekolah yang tak lain adalah adiknya sendiri. Bukannya sedih tapi ia justru malah kesal dan marah. Bagaimana bisa sehun sudah dilarang ayahnya untuk naik motor. Dan sekarang dia rela meminjam motor temannya hanya untuk menjemput pacarnya.
Masalahnya Sehun tidak mahir dalam mengemudi kendaraan beroda dua. Sehun lebih cocok menyetir mobil di banding benda beroda dua. Akibatnya dia harus pingsan selama tiga puluh menit di rumah sakit. Hyejin menatap gusar adik ya yang tengah memperhatikan luka luka di sekujur tubuhnya. Sehun mengendara dengan kecepatan penuh. Saat belokan dekat sekolah,ada mobil melaju. Sehun malah membanting motornya ke pohon.
Ckck! Dasar sedang di mabuk cinta. Batin Hyejin.
"Untung saja Yeri menolong mu dan langsung menghubungi ibunya." ucap Hyejin.
Kyuhyun sedari tadi memperhatikan perdebatan anatara kakak dan adik. Ternyata di balik kepolosan Hyejin, gadis itu juga sosok yang dewasa di keluarganya. Kyuhyun tersenyum kecil saat melihat emosi Hyejin yang memuncak sambil mengungkit masalah kecelakaan Sehun.
Kyuhyun memutuskan untuk keluar meninggalkan kakak beradik itu.
Di depan ruangan, ada ibunya dan Yeri.
Mereka baru saja menebus obat untuk sehun."Apa yang terjadi?" Tanya ibu kyuhyun.
"Mereka bertengkar. Kurasa mereka anak yang tidak mematuhi orang tua." ucap Kyuhyun asal dan berhasil mendapat jitakan dari ibunya.
"Kata dokter Sehun sudah boleh pulang. Ibu akan mengganti kerugian motor temannya itu "
"Kenapa ibu begitu baik pada mereka?" Tanya Kyuhyun datar.
"Karena mereka keluarga sahabat kami, Mereka pernah menolong kami jadi mereka bagian dari keluarga kita. Bahkan ibu rela memberikan anak ibu yang tampan ini untuk putri mereka yang manis." goda ibu Kyuhyun.
Kyuhyun hanya menggeleng pasrah melihat tingkah konyol ibunya. Yeri hanya terkikik melihat wajah kakaknya.
****
Selama perjalanan menuju rumah bibinya Hyejin , Sehun memegangi perban di kepalanya. Kepalanya juga terasa masih sedikit sakit. Pria itu juga sedikit menyesali perbuatannya. Akibatnya Sehun jadi tidak bisa menjemput In Jung.
Sehun juga tak lupa menghubungi kekasihnya yang tadi tidak jadi di jemput olehnya dan segera meminta maaf.
