Hyejin membereskan barang-barangnya saat bel pulang sudah berbunyi. Pelajaran hari ini sungguh memusingkan. Apalagi guru killer yang terus marah-marah pada orang yang bersalah termasuk Hyejin.
Selesai memberesi bukunya ia bersiap pulang. Min Ah datang menghampirinya dengan wajah ceria."Min Ah, kau jadi latihan bersama ku kan?" Tanya Hyejin.
Seketika wajah Min ah berubah murung.
"Kenapa wajahmu seperti itu? Jadi kan?" Tanya Hyejin memastikan.
"Maaf Hye, aku lupa memberi tahu mu kalau hari ini aku harus menemani ibuku."
"Apa? Lalu aku latihan dengan siapa? Kenapa tidak bilang dari tadi?!" Hyejin mulai kesal.
"Sendiri saja tidak apa kan? Mereka tidak akan mengunci mu lagi aku akan bilang pada penjaga sekolah." Min Ah memberikan senyuman terbaiknya.
Hyejin mendengus. Ia belum pernah latihan sendirian apalagi di studio. Sebenarnya kegiatan ekskul mereka diadakan hari Jumat setiap minggunya. Tapi Hyejin dan Min Ah selalu latihan meski diluar jadwal latihan. Kalau sudah hobi memang sulit. Dan begitu kecewanya Hyejin sekarang. Kalau begitu lebih baik ia pulang saja kan daripada harus latihan sendiri.
"Aku akan pulang saja." Gumam Hyejin.
"Benarkah? Maafkan aku ya Hyejin." Min Ah memeluk Hyejin.
Namun Hyejin langsung menghindar.
"Tidak usah berlebihan."
"Kalau begitu aku duluan ya, Hyejin. Ibuku sudah menunggu dibawah. Sampai jumpa!"
Hyejin menatap kepergian Min Ah dengan kecewa. Mungkin ini pembalasan dari Min Ah waktu Hyejin meninggalkannya di kedai. Hyejin melirik baju latihan yang sudah ia bawa. Gadis itu berpikir kembali. Hyejin sangat ingin latihan hari ini. Tapi ia ragu jika harus latihan sendiri.
"Tapi boleh juga .. latihan sendirian lebih fokus."
Akhirnya Hyejin memutuskan latihan menari sendirian. Tidak masalah jika sendirian hanya saja Hyejin trauma kejadian itu terulang kembali. Saat itu Hyejin latihan di studio sendiri di sekolahnya. Karena tidak melihat jam Hyejin tidak tahu kalau hari sudah malam sehingga ia terkunci di gedung kesenian. Untungnya lampu studio masih bisa dinyalakan. Namun terpaksa saat itu Hyejin jadi bermalam di sekolah.
Hyejin bertekad kalau sekarang ia tidak akan terkunci lagi. Ia harus tepat waktu sebelum gedung kesenian di kunci.
Gedung di sekolahnya yang paling pertama di tutup adalah gedung kesenian karena banyak benda seni yang sangat berharga. Karena takut jika terlalu lama terbuka akan ada pencuri, sehingga pihak sekolah menutupnya lebih awal. Maka dari itu Hyejin tidak akan latihan terlalu lama.Hyejin menutup rapat studio. Ia mengganti baju atasnya dengan kaos. Sementara untuk bawahnya masih menggunakan rok sekolah . Hyejin menguncir rambutnya atas.
Ia mulai melakukan pemanasan agar tidak kaku saat melakukan tarian dan mulai menari.***
"Kyuhyun tolong jemput adikmu. dia belum pulang." ucap Hana cemas.
"Apa? Ibu, aku baru saja tiba kenapa langsung menyuruhku pergi lagi? apa ibu tidak kasihan padaku? Aku lelah Bu." Tolak Kyuhyun.
"Tolong lah. Ibu sangat sibuk dengan pesanan pelanggan jadi mohon kali ini saja, sekalian jemput Hyejin juga."
Diam-diam Hana menunggu respon Kyuhyun. Mata Hana berbinar menunggu keputusan Kyuhyun. Pria itu menatap ibunya datar. Sejak Hyejin tiba di rumah ini, ibunya berubah jadi menyebalkan. Apalagi sangat terlihat bahwa Hana menyukai Hyejin dan berusaha menjodohkannya dengan Hyejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
Fanfiction[Kyuhyun Fanfiction] Terinspirasi dari drama Korea naughty kiss.