WS 20

4K 213 4
                                        

YEEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Examku sudah selesai juga. 7 hari lamanya aku bergumul dengan soal-soal ujian yang sangat menyebalkan. Walaupun aku rasa aku masih dapat menyanggupi soal-soal tersebut. Dan tahukah kau? Temanku selama 7 hari yang lalu hanya tumpukan buku yang tebelnya dapat membuat semua orang bergidik.

Tapi inilah yang dinamakan pelajar, harus banyak belajar untuk dapat meyanggupi cita2 gila untuk kedepannya. Terlebih lagi ini adalah ujian kenaikan kelas, dan tentu saja untuk pemilihan jurusan. Aku harus memperketat jam belajarku.

Aku tak tau jurusan apa aku akan melanjut, aku hanya akan melihat hasilnya nanti dan mengikuti prosedurnya. Bila nantipun aku dicetuskan untuk masuk kedalam jurusan IPA atau IPS, aku akan menerimanya dengan sangat lapang dada.

Dan sekarang, aku membutuhkan istirahat yang cukup. Aku ingin merasakan sedikit refreshing. Kalian taulah, selama ujian aku selalu menutup diri, berusaha tidak tergoda akan dunia maya. Tapi inilah yang dinamakan sebuah ujian, tak akan selamanya ujian itu akan berlansung, pada akhirnya semua ujian apapun toh akan berakhir juga kan??

Lagi-lagi aku menghela nafas senang.

"Huh.." Rasanya sangat Plong. Bagaikan mengeluarkan segala unek-unek kita selama ini.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan itu membuyarkan lamunanku, itu berasal dari arah jendela kacaku. Yup, itu pasti Petra. Oh ya, sudah selama 7 hari ini, aku semakin akrab dengannya, kadang-kadang Petra akan mengantarku ke sekolah. Dan tak jarang Petra mengajakku ketempat-tempat yang bisa dikategorikan sebagai tempat refreshing. 

Danau, pantai, taman, itulah daftar tempat yang tak jarang kami singgahi dikala waktu yang memang sangat bertabrakan dengan ujian. Biasanya sih, kami perginya menjelang petang. Hmm, itupun hanya berkisar 1 jam saja. setelah itu, kami kembali bergumul dengan materi-materi yang akan diujikan. Dan begitu seterusnya.

Petra ternyata cowok yang enak diajak bicara, nyambung, terkadang humoris, dan satu lagi, Petra sangat gampang menyunggingkan sebuah senyuman. Dan kau tahulah, saat pertama kali aku mendapatkan senyuman indah dari Petra, jantungku rasanya berdentam lebih gemuruh. Dan itu juga masih kurasakan sampai sekarang. Lesung pipinya tak ada duanya.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara itu kembali menyadarkanku. Aku pun beralih kearah jendela, dan mulai membuka jendela besar itu secara cepat. Aku pun mulai meletakkan kembali kayu yang menjadi tersangka atas pengetukan jendelaku. Hmm, tentang kayu itu Petra lah yang merancang. Kayu ini, banyak membantuku dan Petra bila ingin saling berkomunikasi. Semacam kayu jati berukuran coklat batangan yang ujung kanan dan kirinya di kiri dan kanan yang talinya itu berfungsi sebagai penyambung dari kamarku dan kamar Petra. 

Jadi, total kayunya ada dua, satu didepan jendela Petra dan satunya didepan jendelaku. Jadi semisal contoh, jika aku merindukan Petra ataupun Petra ingin berbicara sesuatu, maka kami hanya tinggal menarik tali yang terpasang didepan jendela itu, untuk menggerakkan kayu balok diujung sana. Suara tabrakan kayu balok dengan kaca jendela itulah yang menyebabkan sebuah bunyi ketukan.

Setelah aku sukses berdiri didepan jendelaku, Petra langsung menarik secarik notes yang memang biasanya kami gunakan untuk berkomunikasi.

"GOING OUT WITH ME TONIGHT?" Petra menunjukkan note yang sudah ia tulis.

Tanpa pikir panjang , aku langsung menulis "TENTU SAJA, AKU MEMANG SANGAT MEMBUTUHKAN SEDIKIT PENYEGARAN." ringkasku.

Lagian pula, siapa yang sanggup menolak ajakan dari Mr. Tampan nan cute disebrang sana. Aku berani bertaruh, tak akan ada yang mau menolaknya.

Without SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang