WS 7

4.3K 294 24
                                        

"DASAR HOMOOOOO!!!!" teriak Jeje dengan tatapan jijik.

Dia tak sendirian, dia bersama Ribka dan Angel yang juga menatap jijik kearahku.

Kenapa ini? Kenapa Jeje, Ribka, dan Angel tiba-tiba sudah berada disini? bukankah seharusnya decit pagar yang dibuka akan terdengar jelas. Apa dia sudah berdiri disini sedari tadi?! Kulirik kearah Oscar dengan pandangan bingung.

Oscar meraih kedua pundakku dan sejurus kemudian dia melemparkanku ke tanah.

"Awwww!!" teriakku kesakitan.

Kulihat lengan kiriku berdarah. Apa artinya semua ini? Apa aku dijebak? Tapi mengapa Jeje? Aku semakin tidak mengerti dengan semua ini. Bukankah Jeje yang selama ini baik kepadaku?

Kali ini Oscar menatap kearahku dengan pandangan jijik. Sedetik kemudian dia meludahiku tepat di wajahku. Aku tertunduk.

Mataku memanas. Air mataku jatuh tak tertahan. Aku menyeka ludah Oscar yang masih bersimpuh diwajahku. Oscar, mengapa engkau tega melakukan ini? Kebahagianku yang sedari tadi menggebu-gebu lansung terluluh lantahkan. Perasaanku campur aduk. Sedih, kecewa, bingung, marah, malu, semua terkumpul menjadi sebuah air mata yang jatuh begitu deras. Aku sangat malu dan kecewa saat ini. ternyata Jeje begitu tega melakukan ini.

"Udah jelaskan sayang? Kalo dia adalah HOMO!!" ujar Jeje dingin kearah Oscar.

"Untung aku sudah menyadarinya." sambung Jeje.

Oscar hanya terdiam, mungkin dia jijik melihatku. Aku tak berani menatapnya.

"Aku yang merancang semua ini." ujar Jeje sambil berjalan dengan angkuhnya kearahku

Semula aku berfikir dia sangat baik, tapi semua sudah terbuktikan sekarang. Sekarang aku melihat sosok BINATANG di wajahnya!!! Apa dia tidak sadar dengan yang dia lakukan ini akan membuat akan membuatku sangat membecinya?

Ya!! Sekarang aku sangat membencinya. Aku mengepalkan kedua tanganku. Ingin rasanyanya kutampar mulut BINATANG ITU!

"Dan bodohnya, kenapa lo percaya sama tulisan itu? Hah? BANCIIII!!!" teriaknya sambil mencengkram kedua kerahku.

"DASAR BANCI GAK TAHU DIRI" teriaknya kuat kearahku sambil meludah kearahku.

Apa mereka pikir aku binatang yang seenaknya mereka meludah kearahku. Aku masih punya harga diri!!! Walaupun aku Gay, apakah aku harus diperlakukan seperti ini?

Aku sudah naik darah dibuatnya. Kuarahkan tanganku hendak untuk menampar mulutnya yang sudah kurang ajar meludah kearahku.

TAAPPPP..

Tanganku ditangkap kasar oleh Oscar dan secepat kilat dia mendorongku ke arah kolam. Aku pun terjatuh kekolam ikan yang tidak dalam, tapi dengan sukses membuat seluruh seragamku basah kuyup. Badanku terasa sangat sakit. Mengapa Oscar begitu kasar?

Oscar, sakit Oscar!!

Kulihat Ribka dan Angel hanya terdiam diujung sana. Kulihat tanganku memerah dan sedikit bengkak oleh perbuatan Oscar.

"JANGAN PERNAH SEKALIPUN TANGAN LO YANG NAJIS ITU NYENTUH PACAR GUE!!" teriak Oscar marah. Aku terkejut.

PACAR?

Jadi Oscar dan Jeje pacaran? Pantas mereka terlihat sangat mesra. Jadi mereka sudah mempunyai sebuah hubungan?

Mataku semakin memanas, aku menangis deras tanpa suara. Kulihat mereka semua pergi dan berlalu. Tapi kemudian Jeje mengacungkan jari tengahnya kearahku.

"FUCK YOU BANCI HOMO!!" teriaknya.

Aku semakin tak dapat membendung air mataku. Aku begitu bodoh percaya akan jebakan ini!! Aku tetap terdiam didalam kolam.

Without SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang