PLAAAAKKKK!!!!
"KAMU BENAR-BENAR JAHAT!!!" ujarku semakin terisak.
Aku mendengar suara derap kaki Oscar menjauh. Apa maksud Oscar? Apa yang sedang dia pikirkan sehingga tega-teganya dia melayangkan tinjuan kearah Petra?
Air mataku jatuh berlinang.
"Petra bangun," ujarku bergetar, wajah Petra sudah dipenuhi oleh darah.
Aku ingin membawanya kerumah sakit sekarang juga, mungkin ada luka yang serius. Tapi sungguh, aku tak sanggup untuk membopong tubuh besar Petra.
Sungguh, Oscar memang tak bertanggung jawab. Bagaimana bisa dia tega membiarkan korbannya tergeletak tak berdaya disini. Aku mengalihkan pandanganku kearah letak Oscar. Oscar sedang membopong bayinya dan memasukkannya kedalam mobilnya. Oscar benar-benar jahat!
Aku pun kembali mengguncang tubuh Petra, darah diatas bibirnya sudah tampak mengering. Darahnya belum juga berhenti. Aku bingung harus melakukan apa, aku tak pintar membawa motor untuk membawa kami keluar dari tempat tragedi ini.
Aku pun bangkit secara perlahan, menghapus air mataku. Lalu aku mulai memapah tubuh besar Petra, aku mengalungkan lengan kirinya ke leherku.
"Oh dear, beri aku kekuatan,"
Bukkkkk..
Aku pun terjatuh karena tidak memiliki tenaga yang cukup untuk mengangkat Petra.
"Biar aku saja," suara Oscar membuatku kaget.
Oscar langsung meraih alih kemudian mengalungkan lengan Petra dilehernya dan menyeretnya menuju parkiran. Aku mengikutinya dari belakang. Aku membekap mulutku sambil menahan tangisku. Aku benar-benar kasian dengan keadaan Petra sekarang. Petra terlihat sangat tak berdaya.
"Tolong buka pintunya," perintah Oscar setelah tiba dimobil sportnya.
Di jok depan seorang bayi sedang tertidur dengan pulasnya, bayi itu sangat lucu dan menggemaskan, pipinya merah dan tembem, sunggut imut. Wajah bayi itu sangat familiar, seakan-akan aku sering melihat wajahnya, sungguh, aku sangat familiar dengan wajah itu.
Aku pun membuka pintu mobilnya dan sedikit bergeser kekiri untuk mempersilahkan Oscar memasukkan Petra dijok belakang.
"Gimana dengan motor Petra?" ujarku sedikit tercekat.
"Petra? Siapa Petra?" Oscar terlihat bingung.
Jadi????
Jadi apa maksud hantaman yang diberikan Oscar diwajah Petra? Mengapa Oscar tidak mengenal Petra? Kan sangat tidak wajar bila seseorang dengan sengaja melayangkan tinjunya kearah orang yang benar-benar tidak dia kenali!? Jadi, apa maksud serangan itu?!
"Jangan pura-pura bodoh! Orang yang kamu hajar inilah Petra!" aku terdengar sedikit marah.
Oscar tak bereaksi.
"Segera masuk. Aku gak ingin mendengar amukanmu disini," Oscar berkata sangat dingin dan membuka pintu kemudi dan menghidupkan mesinnya.
"Cepat Naik!" Oscar terdengar sedikit marah.
Seharusnya siapa yang marah saat ini? Bukankah sangat tak wajar bila Oscar yang marah?!
Aku pun mulai memasuki mobil, dan duduk disamping Petra yang tak kunjung meraih kesadaran penuh. Aku sejenak mengelus pipinya.
"Elusan mu itu gak akan mampu buat dia sadar! Berhenti mengelusnya!" apakah itu sebuah terdengar seperti sebuah kalimat cemburu??? Atau memang Oscar sangat risih melihatnya?!
![](https://img.wattpad.com/cover/53153858-288-k655405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Sunshine
Teen FictionKarena ada sebuah ruang kosong dihatiku, tepatnya sebuah ruangan kecil yang diisi oleh Petra. Aku tau, sangat tau, bahwa aku juga.. mencintai Petra. Ruangan kecil itu, kini membuatku teringat kembali akan masa-masa pertama saat aku jatuh cinta pada...