Happy Reading ^^
___________________________
Rasanya masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Keylis mencoba untuk mencubit tangannya.
Auucchh!! Sakit!
Berarti ia tidak bermimpi, Yonaz Richardson benar-benar ada di depannya. Ya Tuhan, lelaki itu! Lelaki yang dulu sempat ia kagumi karena ketangguhannya dan cara-cara membunuh lawannya yang begitu rapi. Lelaki yang sangat ingin ia temui, bahkan sampai sekarang. Tapi sudah lama sekali sejak pertemuan pertama mereka di Rusia.
Ia ingat, dirinya pernah dekat dengan lelaki itu walau hanya tiga hari. Dekat dalam artian sebagai seorang teman. Pertemuan di Rusia saat itu memang sangat membosankan dan tidak menarik minatnya, kalau saja ia tidak dipaksa oleh Greyson untuk menggantikan lelaki itu. Dan karena pertemuannya dengan Yonaz, akhirnya ia merasa bahwa keputusannya untuk pergi ke Rusia tidak sia-sia. Ia banyak belajar strategi perang bersama lelaki itu. Dan ia sangat menghormati Yonaz sebagai laki-laki yang pernah memberikan banyak ilmu padanya kala dulu dia masih sangat bodoh di dunia hitam ini.
"Duduklah dulu. Kamu kelihatan kacau sekali."
Yanez Caradoc tersenyum melihat perempuan di depannya ini yang datang dengan penampilan yang begitu 'mengenaskan'. Sungguh berbeda jauh dengan Keylis yang dulu ia temui di Rusia. Ia masih mengingat pertemuan mereka. Ia masih mengingat saat itu Keylis benar-benar menjadi penguntitnya hanya untuk memintanya mentransfer ilmunya di dunia hitam. Padahal ia sendiri tidak pernah belajar bagaimana cara membunuh orang. Itu adalah naluri, naluri terkejam seorang psikopat gila seperti dirinya. Saat pertama kali bertemu dengan perempuan ini pun Yanez tahu bahwa Keylis akan menjadi seseorang yang tangguh.
"Bagaimana mungkin kamu bisa ada disini, Yonaz?" wajah Keylis kini dipenuhi tanda tanya besar. Perempuan itu akhirnya mengambil posisi duduk di samping Yanez. Dan mereka hanya dipisahkan oleh meja kecil yang ada di antara mereka.
Yanez tersenyum sinis. Biarlah nama Yonaz Richardson tetap ada sebagai jati dirinya di dunia mafia. Seandainya Keylis tahu bahwa ia sudah tidak lagi bergelut di dunia hitam tentu perempuan ini akan sangat terkejut. Jadi Yanez memilih untuk diam dan tidak membuka identitasnya yang sebenarnya untuk sementara waktu. Karena dengan membuka identitasnya itu juga akan membahayakan posisi Keanu, karena Keanu sendiri sedang dalam masa penyamaran.
"Kalau tidak dipaksa oleh Keanu tentu aku tidak akan ada disini," jawab Yanez yang disambul dengan desahan tidak puas dari Keylis.
Yanez melihat perempuan itu mengambil sesuatu dari dalam tas kecilnya. Bungkusan kotak rokok dan Keylis mengambil sebatang rokok dari dalamnya kemudian menyalakan dan menghisap rokoknya itu dengan dalam. Keylis menoleh pada Yanez dan menawarkan rokok pada lelaki itu. Yanez menerimanya dan ikut menghisap dalam.
"Kapan lagi aku bisa minum dan merokok dengan bebas selain di sini," gumam lelaki itu yang membuat kening Keylis berkerut.
"Apa maksudmu?"
"Sudah lama aku tidak menyentuh dua barang ini. Sejak aku menikah. Ya, aku merubah pola hidupku yang buruk. Tapi disini rasanya tidak tertahankan untuk tidak menyentuh barang-barang ini. Claire, maafkan suamimu ini!" Yanez tersenyum dan seperti berbicara dengan dirinya sendiri.
"Sudah menikah? Pantas saja namamu tidak pernah lagi terdengar... oh! Ya ampun, kenapa aku bodoh sekali?!" pekik Keylis saat teringat sesuatu.
Keylis dengan cepat berdiri dari duduknya dan berlari ke dalam apartemen. Ia mengambil sesuatu dari atas laci di samping ranjang. Sebuah foto dalam bingkai pigura kecil. Sebuah foto yang dulu pernah ingin ia tanyakan pada Keanu. Kini ia sudah tahu jawabannya tanpa bertanya lagi. Ternyata lelaki dalam foto itu adalah Yonaz!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Guardian
Любовные романы(((UNDER REVISION))) "Aku tidak tahu mengapa takdir seolah kejam mempermainkan aku. Pernah di buang oleh keluarga kandung. Belum menikah tapi memiliki satu anak yang masih bayi. Dan sekarang... harus rela mendekati seorang gadis berkepala sekeras ba...