Happy Reading ^^
Maaf typo bertebaran no edit lagi on duty.. hehe..
---------------------
Claire memandang takut saat melihat begitu banyak orang-orang berseragam kepolisian Rusia lengkap dengan senjata mereka di depan kediaman mereka. Ia mencengkeram erat Alanis yang tertidur lelap dalam gendongannya, tangannya tiba-tiba bergetar. Mengapa saat kembali ke rumah, ia justru dihadapkan pada pemandangan yang tidak tenang dan damai? Sementara Yanez yang bisa merasakan kekalutan istrinya itu kini merangkul Claire. Mengelus bahunya, mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja.
Saat baru saja turun dari mobilnya dan berjalan pelan menuju rumah, salah seorang dari pasukan kepolisian Rusia itu menghampiri Yanez. Ia kemudian membisikkan sesuatu kepada Yanez. Tanpa sadar Yanez melebarkan matanya, menatap polisi itu tajam dan tangannya terkepal.
"Secepat inikah perang di mulai, George?" Yanez menghembuskan napas beratnya.
Petugas kepolisian yang bernama George itu mengangguk dengan tatapan penuh penyesalan.
"Kami tidak bisa mengantisipasinya. Kami hanya mendapat laporan bahwa telah terjadi aksi penembakan di sebuah pusat perbelanjaan. Dan setelah mengetahui bahwa aksi itu di picu oleh Kostov kami segera mengarahkan pasukan untuk melakukan pengamanan di sini sesuai perintah Vladimir Putin.
"Bagaimana pasukan Chritopher?" tanya Yanez frustasi.
"Mereka masih dalam perjalanan dari New York. Semua ini mendadak Yanez. Bahkan kami mendapatkan laporan bahwa Kostov telah menyandera istri dan anak Keanu. Pasukan kepolisian masih berusaha mencari tahu dimana keberadaan Kostov saat ini. Pria itu sulit sekali di lacak."
"Aku tahu dimana keberadaannya. Tetapi kita tidak bisa menyerangnya secara langsung, George. Menghadapi Kostov harus penuh dengan strategi. Bahkan ia bisa saja lebih pandai daripada kita. Kostov sangatlah cerdas. Aku bahkan terkadang merasa tidak mampu menandinginya." Yanez menggeleng pelan.
Rasanya otaknya lumpuh sekarang. Apalagi mendengar bahwa Keylis dan leon berada di tangan lelaki itu. Lelaki yang bisa dikatakan pembunuh berdarah dingin. Bahkan Kostov bisa saja membunuh korbannya dengan cara yang lebih mengerikan dibanding dengan dirinya. Tiba-tiba Yanez bergidik ngeri membayangkan Keylis dan Leon saat ini. Ia harus bertindak cepat. Ia harus memaksa otaknya untuk bekerja.
"Claire, bersembunyilah di dalam rumah. Jaga Alanis baik-baik. Di sini lebih aman dibanding di luar. Kumohon menurutlah padaku." Yanez membelai rambut Claire. Claire merasakan air mata sudah menggenang. Ia dengan amat terpaksa mengangguk mengiyakan perintah suaminya.
Yanez tersenyum pahit. Ia kemudian menunduk untuk mencium bibir istrinya. Lama dan dalam, tidak peduli dengan banyaknya pasang mata yang memandang mereka. Yanez hanya ingin menikmati saat-saat bersama Claire lebih lama. Karena... ia tidak yakin apakah ia bisa menyelamatkan nyawanya sendiri.
Setelah puas mencium istrinya, Yanez kemudian menunduk untuk mencium kening, pipi, dan bibir Alanis. Menyalurkan segala rasa cinta yang ia miliki untuk putri kecilnya itu. Puas memandang Alanis, Yanez kembali memandang Claire dan mencium kening Claire pelan.
"Masuklah, sayang. Tunggu aku kembali."
Claire menggigit bibirnya dengan keras. Tidak peduli dengan perih yang menjalar. Ia mendekap Alanis erat. Meskipun dirinya bergetar hebat, tetapi ia harus tetap kuat. Ia tidak boleh lemah di saat seperti ini. Lemah sama saja ia membuat Yanez ikut lemah. Jadi, pada akhirnya Claire mampu melepaskan kepergian Yanez.
"Hati-hati, Kak. Doaku selalu menyertaimu." Claire membelai pelan pipi Yanez sebelum membalikkan tubuhnya dan berjalan memasuki rumah.
Yanez memandang punggung Claire dengan kesedihan yang tidak bisa ia sembunyikan. Sebentar lagi. Ya, sebentar lagi semuanya akan selesai. Sebentar lagi perang akan berkobar. Dan ia yakin, ia bisa mencecap kemenangan jika ia bisa bekerjasama dengan baik bersama Keanu dan pasukan-pasukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Guardian
Romansa(((UNDER REVISION))) "Aku tidak tahu mengapa takdir seolah kejam mempermainkan aku. Pernah di buang oleh keluarga kandung. Belum menikah tapi memiliki satu anak yang masih bayi. Dan sekarang... harus rela mendekati seorang gadis berkepala sekeras ba...