Happy reading ^^
--------------------------------------
Keylis melihat Keanu berada di balik meja bar dan bergaya layaknya seorang bartender saat ia baru saja keluar dari kamar mandi. Jujur saja, ia sedikit gugup. Keanu memang sialan! Baju yang diberikan olehnya juga begitu tipis dan menerawang. Tetapi Keylis tidak habis akal, ia mengalungkan handuk panjang milik Keanu di lehernya sehingga bisa menutupi dadanya.
"Mau minum apa?" tawar Keanu sambil tersenyum.
Keylis mendekat dan duduk di kursi bar kemudian bertopang dagu. "Kamu punya wine?"
Keanu mengangguk dan mengambil satu botol wine di dalam lemari kemudian menuangkan wine itu ke dalam gelas kecil.
"Jangan dituangkan, aku butuh satu botol!" seru Keylis saat hampir saja Keanu menuangkannya.
"Hahaha, ternyata kamu seorang peminum." Keanu menyerahkan botol yang sudah terbuka itu kepada Keylis. Dan dengan rakus Keylis meminumnya hingga setengah. Membuat Keanu terbelalak dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Kamu tidak menemani aku minum?" tanya Keylis. Ia kembali meminum wine itu lagi. Dan kali ini wine dalam botol itu habis tak bersisa!
Keanu menggeleng pelan. "Tidak, melihatmu minum saja sudah membuat rasa hausku benar-benar habis," sindirnya.
Tetapi seperti tidak merasa tersindir, Keylis justru tertawa keras. Apakah efek wine itu begitu cepat membuat orang mabuk? Bagaimana mungkin seorang Keylis yang sangat dingin dan bar-bar bisa tertawa selepas itu?!
"Di luar hujan deras sekali, aku kedinginan, dan biasanya aku membutuhkan minuman yang bisa membuat tubuhku hangat," ucap Keylis. "Eh, kamu masih punya wine lagi?"
Keylis meletakkan botol kosong itu di atas meja. Keanu tersenyum kikuk melihat tingkah Keylis dan menyerahkan satu botol wine lagi ke tangannya. Dan hanya dalam hitungan beberapa detik, wine itu sudah habis tak bersisa!
Perempuan seperti apa sebenarnya Keylis? Batin Keanu. Sungguh berbanding terbalik dengan Claire, adik iparnya. Claire yang begitu lembut dan bak malaikat, sungguh tipe-tipe perempuan idaman pria. Sementara Keylis? Ah, ia tidak tahu lagi bagaimana mendeskripsikan perempuan aneh di depannya ini.
"Ck! Hujan sialan ini kapan berhentinya?" rutuk Keylis sambil melihat ke jendela kaca yang dipenuhi tiktik-titik hujan.
"Sepertinya tidak akan berhenti dalam waktu yang singkat," balas Keanu sekenanya sambil sibuk membereskan gelas-gelas yang berantakan di meja bar.
Keanu kemudian berjalan pelan menuju sofa dan duduk di sana. Ia memijit keningnya sebentar sebelum menyalakan televisi. Ia sendiri bingung harus melakukan apa. Biasanya jika tidak ada pekerjaan seperti ini ia lebih memilih untuk tidur. Tetapi tidak mungkin ia tidur sekarang di saat Keylis masih berada di apartemen ini.
Tiba-tiba tubuh Keanu tersentak saat merasakan Keylis sudah duduk disampingnya. Wajah perempuan itu begitu merah, ia juga sedikit limbung. Sepertinya efek wine sudah bekerja. Keanu menggeser tubuhnya untuk duduk di bagian sofa lainnya untuk menghindari Keylis. Perempuan macam Keylis jika mabuk bisa saja membunuhnya secara tiba-tiba. Dan ia tidak mau mati konyol!
"Kamu mabuk." Itu bukan pertanyaan, namun pernyataan yang terlontar dari Keanu.
Keylis memandang Keanu dan kembali tertawa lagi dengan pipi dan hidung yang benar-benar sudah merah. "Mabuk? Hahaha, aku tidak mabuk!"
"Wajahmu sudah sangat merah, Key!"
Keylis masih tertawa sambil menggeleng-gelengkap kepalanya. Sedetik kemudian, ia memegang kepalanya dan seperti merasa kesakitan. "Sialan, apa yang terjadi dengan diriku? Kenapa pusing sekali?" pertanyaan itu seperti ditujukan pada dirinya sendiri. Kemudian Keylis memukul kepalanya sendiri dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Guardian
Romansa(((UNDER REVISION))) "Aku tidak tahu mengapa takdir seolah kejam mempermainkan aku. Pernah di buang oleh keluarga kandung. Belum menikah tapi memiliki satu anak yang masih bayi. Dan sekarang... harus rela mendekati seorang gadis berkepala sekeras ba...
