m r. 1 - b e g i n n i n g

28.3K 1.2K 41
                                    

Sauara deru mesin pembuat tato yang sedang beradu dengan kulit memenuhi sebuah ruangan. Seorang perempuan mengernyit menahan rasa sakit di sekitar bahunya saat merasakan jarum itu menembus pori-pori kulitnya. Hanya untuk sebuah gambar yang diinginkannya, ia memang harus merelakan kulitnya terkoyak seperti ini. Tetapi sejujurnya, ia sungguh menikmati setiap rasa sakit yang diciptakan oleh benda sekecil jarum itu.

Ia memejamkan matanya dan mengarahkan rambut panjangnya ke samping. Memberikan ruang yang lebih banyak untuk lelaki yang sedang asyik mengukir sebuah gambar di bahunya. Gambar itu begitu rumit, ia sengaja memilih gambar yang paling rumit agar bisa lebih banyak merasakan perihnya.

"Aku heran perempuan sepertimu mau melakukan ini," kata pria itu sambil terus melakukan kegiatannya.

"Diam saja! Aku sudah membayar mahal untuk ini, Pedro!" kata perempuan itu dengan nada dingin.

"Hahaha, Keylis... Keylis... kamu tentu tahu bahkan tanpa dibayar pun aku rela melakukan ini untukmu," balas lelaki itu sambil tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Suara pintu yang terbuka mengangetkan mereka. Seorang laki-laki jangkung dengan tubuh yang sedikit besar masuk ke dalam. Ia hanya mengenakan celana pandang dan bertelanjang dada dengan tato yang memenuhi hampir seluruh badannya. Ia mengambil posisi duduk di hadapan Keylis dan Pedro. Matanya tidak pernah berhenti menatap Keylis. Keylis merasa jengah dipandang seperti itu. Ia kemudian menegakkan tubuhnya.

"Key, tatomu belum selesai," protes Pedro saat Keylis membetulkan kemejanya yang sedikit terbuka di bagian bahu.

"Biar saja, yang penting aku sudah merasakan rasa sakitnya." Pandangan Keylis kemudian tertuju pada lelaki di depannya. Sementara Pedro memilih untuk diam sambil membereskan perlengkapannya. "Katakan tujuanmu kemari, Greyson. Tentu kamu tidak akan menemuiku jika tidak ada sesuatu yang sangat penting, kan?"

"Kamu memang seperti cenayang yang bisa membaca pikiranku, Key. Jadi begini, aku ingin minta tolong padamu. Bisakah kamu bekerja untuk El Draco? Kita sedang membutuhkan kerjasama dengan mereka. Kamu tahu bagaimana dulu perang yang dikobarkan oleh mereka dan kekalahan kita. Apalagi saat ini kita sedang diburu oleh pihak militer. Kondisi kita sedang lemah, Key. Kita membutuhkan perlindungan dari mereka." Lelaki bernama Greyson itu menjelaskan maksudnya.

Rahang Keylis seketika menegang dan tangannya terkepal. El Draco... adalah nama dari sebuah kelompok mafia yang paling ditakuti di negara ini. Dulu pernah terjadi perang antar kartel dan pihak militer, El Draco dengan mudahnya dapat menumpas mereka semua dan memenangkan perang yang menewaskan banyak anggota kartel lain, pihak militer, dan juga warga sipil. Bahkan pihak militer harus sangat waspada jika berniat menangkap mereka.

Karena terlalu emosi mendengar kabar itu, Keylis berdiri dan...

Buuuggg!!!

Satu tinju mendarat di pipi Greyson.

"Brengsek! Kamu menjualku, hah?!!!" tanya Keylis dengan amarah yang sudah sampai di kepalanya.

"Tidak, Key! Kamu hanya bekerja untuk mereka, sama seperti kamu bekerja untukku. Mereka tahu kamu bukan pelacur. Mereka tidak akan memperlakukanmu seperti pelacur!" pekik Greyson sambil sebelah tangannya memegang pipinya yang memerah. "Lagipula kamu tentu akan mendapat perlindungan dari pimpinan mereka. Karena pimpinan mereka yang memilihmu secara langsung. Aku juga tidak tahu kenapa mereka memilihmu."

"Sama saja kamu telah menjadikan aku umpan yang sangat menggiurkan di sarang serigala!" teriak Keylis yang masih diselimuti oleh emosi.

"Key, lebih baik terima saja. Aku yakin hidupmu akan lebih makmur disana. Aku dengar juga, pemimpin mereka sangat tampan. Siapa tahu kamu bisa menggaetnya?" canda Pedro berusaha mencairkan suasana yang berubah tegang ini. 

Mr. GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang