m r. 25 - g o n e

12.5K 747 54
                                        

Happy Reading ^^

------------------------------

"Dia sangat cantik." Jemari Yanez membelai lembut pipi bayi yang saat ini ada di dalam gendongan istrinya. Kondisi Alanis sudah jauh lebih baik. Walaupun masih belum genap satu tahun, Yanez dan Claire sudah boleh membawa Alanis untuk kembali pulang dan melakukan rawat jalan. Tetapi mereka masih tetap harus melakukan pengecekan kesehatan Alanis secara berkala.

Memang tidak mudah menjadi orang tua. Apalagi memiliki bayi yang berbeda dengan bayi normal lainnya. Perjuangan berat harus di lalui mereka. Dan ketika seharusnya hal ini menjadi kabar baik, justru kali ini mereka dilanda kekalutan yang besar. Bagaimana mungkin mereka membawa Alanis untuk pulang jika di luar sana nyawa mereka sendiri sedang terancam? Tetapi meninggalkan Alanis di rumah sakit sendiri juga bukan pilihan yang baik.

Keanu dan Keylis sudah keluar dari rumah sakit, begitupun dengan Yanez dan Claire. Tetapi mereka berdua memilih untuk tetap tinggal. Menjaga Alanis, merasakan bagaimana menjadi orang tua yang sebenar-benarnya dari darah daging mereka. Karena selama ini, hanya Leon yang menjadi pelipur lara mereka saat mereka tidak bisa merengkuh Alanis ke dalam dekapan mereka.

Kini, Leon sudah kembali pada Keanu dan Keylis. Dan Alanis sudah kembali kepada mereka. Semua itu setimpal dan layak mereka dapatkan atas pengorbanan mereka selama ini. Jika saja tidak ada masalah yang bersangkutan dengan Kostov mungkin mereka sudah bisa mereguk apa itu yang bernama kebahagiaan.

Bohong besar jika Yanez dan Claire bahagia dengan hidup mereka sekarang. Setiap hari, mereka menyimpan kesedihan yang tak kasat mata. Yang tidak akan diperlihatkan di depan orang luar. Kesedihan yang hanya mereka yang tahu. Bagaimana saat mereka tidak bisa merengkuh bayi mereka. Bagaimana saat mereka melihat hidup Keanu yang begitu penuh dengan masalah.

Dan ketika segalanya sudah mulai mengurai untuk mendapatkan pemecahan, muncul Kostov yang menjadi pusat dari segala kepedihan yang mereka alami. Takdir, apakah mereka akan menyalahkan takdir? Tidak, jika memang harus begini nasib hidup mereka. Yanez hanya percaya bahwa semua ini akan selesai. Dan ia bersumpah akan melindungi Claire dan juga putrinya dari rengkuhan penjahat-penjahat itu.

"Kak, aku takut sekali. Detik berlalu dengan cepat, kita tidak pernah tahu apa yang sudah direncanakan oleh Kostov. Aku hanya takut kehilangan. Aku—"

"Ssssttt... jangan berpikir buruk terlebih dahulu, Claire. Semua akan baik-baik saja. Aku, Keanu, Nichol bisa mengatasi ini. Lagipula aku sudah meminta bantuan Christopher untuk mengirimkan anak buahnya. Terlebih, saat ini kita berada di dalam perlindungan pemerintah Rusia. Ini adalah sebuah tugas yang berat, Claire, aku tahu, tetapi ketika tugas ini selesai, kita akan mendapat kehormatan yang sangat tinggi." Yanez berjongkok di depan istrinya yang sedang menyusui Alanis. Membelai pipi istrinya dengan lembut sebelum mengecup bibirnya singkat.

"Apalah arti kehormatan jika kemungkinan untuk kehilangan salah satu anggota keluarga kita juga besar, Kak?" Claire merasakan perih di tenggorokannya. Selama ini memang ia lebih banyak berpura-pura tegar di hadapan Keanu dan juga Keylis. Ia mencoba untuk kuat dan berpikir positif. Tetapi ia tidak bisa berpura-pura lagi jika sudah berhadapan dengan Yanez. Ia lemah. Ia selalu lemah di depan suaminya.

"Claire, aku mohon percayalah padaku dan juga Keanu. Kami tentu akan mengatur strategi. Ini bukan main-main, Claire. Ya, memang nyawa taruhannya tetapi selagi Tuhan melindungi kita, aku yakin tidak aka nada satupun dari anggota keluarga kita yang mati di tangan Kostov. Aku justru membayangkan saat ini, bagaimana aku bisa mencabik-cabik Kostov dengan tanganku sendiri."

"Bahkan kakak bisa tertembak saat hanya berhadapan dengan Vlad. Aku tidak mau kejadian seperti ini terulang lagi. Aku sudah lelah berurusan dengan rumah sakit, Kak."

Mr. GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang