m r. 13 - l a m e n t a t i o n

15.4K 892 54
                                    

Happy Reading ^^

------------------------------

Sebenarnya kehidupan seperti apa yang ia jalani saat ini? Mengapa seakan takdir terlalu kejam bermain-main dengan perasaannya? Keanu masih tidak habis pikir dengan apa yang baru saja menimpanya. Semua terjadi dengan begitu cepat. Tidak lebih dari 24 jam ia merasakan apa yang dimanakan lebih dari bahagia itu, tapi sekarang? Semua terenggut begitu saja tanpa sisa. Hanya menyisakan relung kosong yang kini memilin-milin hatinya.

Bahkan untuk berkata-kata pun ia tidak mampu. Seluruh indranya kali ini benar-benar mati. Terlalu sulit untuk percaya. Terlalu sulit untuk menerima kenyataan. Dan bisa-bisanya ia berharap bahwa ini semua mimpi. Mimpi terburuk dalam hidupnya. Jika saja ia besok masih bisa bangun dan mendapati hidupnya baik-baik saja.

Mata Keanu memandang nanar perempuan yang kini sudah menjadi istrinya. Belum ada satu hari mereka menikah, tetapi ia sudah harus dihadapkan pada kenyataan mengejutkan tentang Keylis. Entah saat ini bagaimana rupa hatinya.

Tangan bergetar Keanu membelai bibir pucat Keylis. Ia mendekatkan wajahnya dan melihat istrinya itu lebih jelas. Ia tidak akan pernah menyangka bahwa mulai detik di mana dokter memberikan vonis pada Keylis, hidupnya tak akan lagi sama.

"Kenapa kamu tidak pernah mengatakannya padaku, Key?" bisik Keanu lembut. Ia melihat air matanya sendiri yang menetes di pipi Keylis. Sementara kedua mata perempuan itu masih terpejam menikmati tidur panjangnya.

Bibir Keanu menyapu kening Keylis. Memberikan setiap kepingan hati yang mungkin saat ini masih menyisakan sedikit bentuknya untuk Keylis bertahta. "Jika sudah seperti ini, apakah aku tega akan menangkap dan menjebloskanmu ke penjara? Aku tidak akan pernah bisa, Key," rintih hati Keanu pilu.

Keanu merasakan sebuah tangan lembut yang meremas bahunya. Ia mendapati Claire kini sudah berdiri di belakangnya. Keanu menjauhkan wajahnya dari Keylis dan mencoba tersenyum pada Claire. Tapi senyumnya sarat akan kepahitan.

Keanu memilih untuk berdiri dan duduk di sofa bersama dengan Yanez yang sejak tadi hanya diam. Sementara Claire menarik sebuah kursi untuk duduk di depan kedua lelaki itu.

"Jangan pernah menyakitinya, Kak. Aku seorang perempuan, aku tidak bisa membayangkan jika nanti kakak menyakitinya dan hanya menjadikan perasaannya sebagai umpan untuk melakukan misi itu. Masih banyak penjahat lain yang harus ditangkap. Sejak awal melihatnya saja aku yakin bahwa dalam kasus ini ia hanya korban."

Yanez menepuk pundak Keanu. "Bertahan hidup. Itulah alasannya, Kean. Sama seperti aku dulu. Aku akan melakukan apa saja untuk bertahan hidup. Termasuk menjadi seorang penjahat. Tetapi coba selidiki dulu masa lalunya. Aku juga percaya bahwa dalam kasus ini ia hanyalah korban."

"Demi Tuhan! Ia istriku sekarang dan kondisinya sedang seperti ini. Aku tidak akan mungkin menangkapnya! Bahkan jika perlu, aku yang akan mengundurkan diri dari FBI! Aku tidak akan pernah mempermainkan pernikahanku sendiri!" pekik Keanu frustasi yang merasa bahwa Claire dan Yanez memojokkannya.

"Kami tidak menyalahkanmu, Kean. Aku tahu kekalutan yang kamu alami saat ini. Misi atau seseorang yang sangat penting di hidupmu. Dan aku sudah tahu apa jawabanmu. Yang menjadi masalah saat ini adalah kita harus melindungi Keylis. Kita harus mencari tahu tentang masa lalunya. Itu bisa menjadi alat untuk membebaskan Keylis dari semua tuduhan yang ada," ujar Yanez bijak.

"Aku tidak tahu apakah ia mau jujur padaku atau tidak." Keanu mengusap-usap wajah lelahnya.

"Apa gunanya kamu memiliki adik seperti aku? Kamu juga tentu tahu aku bisa mendapatkan informasi apa pun. Aku akan kembali menjadi Yonaz Richardson dan bertemu dengan Kostov Mikhailovich."

Mr. GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang