m r. 15 - s t . p e t e r s b u r g

14.7K 795 40
                                        

Bibir Keanu dengan lembut menyapu bibir Keylis yang saat ini masih tertidur pulas. Sinar matahari pagi sudah menembus dinding ventilasi, tetapi Keanu enggan untuk membangunkan istrinya. Ia malah lebih sedang memandang Keylis saat perempuan itu tertidur. Wajah Keylis sangat polos, jauh berbeda dengan Keylis saat pertama kali ia bertemu dengannya. Sifat bar-bar perempuan ini sudah menguap entah kemana. Mungkin hanya di depan Keanu, Keylis akan menunjukkan kelembutannya dan sisi perempuannya. Dan Keanu merasa amat beruntung atas itu.

Kepala Keanu bertumpu dengan satu tangannya yang ditekuk di atas bantal. Ia benar-benar tidak akan pernah puas memandang wajah Keylis. Seandainya ia bisa bercinta saat ini dengan Keylis, pasti sudah ia lakukan. Tetapi ia masih memikirkan kondisi Keylis yang lemah. Dan penolakan Keylis kemarin, rasanya masih membayangi pikirannya.

"Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu mencintaiku, Key?" bisik Keanu lembut sambil mencium daun telinga Keylis.

Sepertinya Keylis mendengarkan bisikan lembut Keanu, perempuan itu menggerakkan kepalanya pelan sampai akhirnya kedua matanya terbuka, memperlihatkan bola mata abu-abu yang amat disukai oleh Keanu.

"Selamat pagi, sayang," sapa Keanu. Bibirnya kembali menyapu bibir Keylis yang kering. Membasahi bibir itu agar sedikit memiliki warna.

Keylis menarik sudut bibirnya dan melingkarkan kedua tangannya di kepala Keanu. Keanu tersenyum. Mungkin Keylis hanya belum mengatakan cinta padanya lewat kata-kata, tetapi dilihat dari pandangan mata Keylis dan juga tingkah lakunya, Keanu yakin bahwa Keylis juga mencintainya. Cintanya tidak bertepuk sebelah tangan seperti dulu.

"Selamat pagi. Kita... ada dimana?" tanya Keylis dengan suara parau khas bangun tidur.

"Kita ada di apartemenku yang berada di Rusia, sayang. Apa kamu lupa bahwa kamu sudah keluar dari rumah sakit?"

Keylis terkikik geli. Lalu menarik wajah Keanu dan mencium bibir lelaki itu lagi. "Aku berpikir bahwa saat ini aku sedang berada di surga, Karena ketika pagi menyambutku, yang pertama kali aku lihat adalah wajahmu." Setelah mengatakan demikian, Keanu bisa melihat semburat kemerahan di wajah Keylis.

"Sayang, bagaimana kalau kita bulan madu?"

Keylis menggeleng cepat. "Tidak. Aku hanya ingin menemukan penjahat-penjahat itu, Kean. Secepatnya."

"Tidak bisakah kamu melupakan bayang masa lalumu sejenak saja? Aku hanya ingin menikmati saat-saat indah bersamamu. Hanya kita berdua, Key." Melihat sorot permohonan di wajah Keanu, membuat Keylis akhirnya tidak tega lagi untuk menolak. Cukup kemarin ia meremukkan hati Keanu.

"Baiklah. Kita bulan madu di sini saja, ya?"

Mendengar itu membuat Keanu bersorak kegirangan. Ia tidak peduli dimana mereka berada, yang jelas ia bisa melewati saat-saat indah bersama dengan Keylis. Ia kemudian mencium bibir Keylis lagi dan lagi, hingga Keylis hampir kehilangan oksigennya. Setelah itu bibir Keanu merambat turun. Tangannya membelai lembut perut Keylis dan membuka kaosnya sebatas dada. Lalu Keanu menempelkan bibirnya di atas perut Keylis.

"Akhirnya daddy bisa bulan madu dengan mommy, sayang." Keanu berbicara pada perut Keylis. Perkataan Keanu membuat Keylis sedikit tersentak. Apakah ia... hamil? Mengapa ia tidak tahu?

"Kean... apakah aku... hamil?" Keylis bertanya takut-takut. Takut jika memang ada janin yang tumbuh di dalam rahimnya. Jika memang itu benar, maka ia tidak akan mengampuni dirinya sendiri.

Keanu tersenyum pahit dan menggeleng lemah. "Belum sayang. Tapi aku akan segera menghadirkan seorang anak dalam rahimmu. Aku hanya berharap saat pertama kali kita bercinta, itu akan membuahkan hasil." Keanu kembali mendekatkan wajahnya dan mencium kening Keylis sebelum bangkit dari ranjang.

Mr. GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang