m r. 31 - f o u n d

11.7K 725 55
                                    

Happy reading ^^

---------------------

Sedih terkadang ketika kebahagiaan itu terasa tidak lengkap saat melihat seseorang yang dekat sekali dengan kita justru merasakan hal yang sebaliknya. Itulah yang dirasakan oleh Claire. Kehidupannya sungguh bahagia bersama dengan suami serta anak-anaknya. Dan itulah yang berbanding terbalik dengan kehidupan Keanu. Keanu benar-benar seperti mayat hidup di dalam rumah ini.

Meskipun berada di dalam satu atap, Claire sendiri merasa semakin jauh dengan Keanu. Keanu seakan membangun tembok kokoh yang membatasi dirinya dengan semuanya. Yang menyedihkan adalah sikap Keanu yang semakin acuh dengan Leon. Leon masih kecil, ia tentu membutuhkan banyak kasih sayang lebih dari orang tua kandungnya.

Leon adalah anak yang begitu cerdas dan dewasa pada usianya yang masih sangat belia. Berkali-kali, Yanez dan Claire mencoba memberi pengertian mengenai kondisi Keanu kepada Leon, terlebih saat Leon selalu menanyakan mengenai sakit apa ayahnya itu. Yanez dan Claire juga memberitahu tentang keberadaan Alexis sebagai ibu kandung Leon dan juga Keylis sebagai ibu tirinya. Mereka tidak ingin menutupi semuanya. Mereka hanya ingin Leon tahu sedini mungkin perihal kondisi orang tuanya. Dan mereka mengajarkan Leon untuk tidak menjadi pribadi yang rendah diri.

Dan Leon memang bisa menerima itu dengan sikap dewasa. Ia tidak pernah menanyakan kepada Keanu mengenai Alexis atau Keylis. Leon sudah tahu semuanya. Leon sudah melihat wajah kedua ibunya itu melalui foto yang ditunjukkan Yanez. Leon tahu, pasti foto yang dipegang oleh Keanu saat itu adalah foto Mommy Key. Untuk saat ini, Leon tidak mau membebani Keanu dan membuat daddy yang sangat dicintainya itu sedih. '

"Jadi mommy dan daddy akan pergi jauh? Kemana?" rengek Alanis saat setelah Claire dan Yanez memberi tahu bahwa mereka akan pergi ke luar negeri.

Leon yang sedang asik bermain lego menjadi tertarik mendengar rengekan Alanis. Kaki kecil Leon melangkah mendekati mereka yang kini sedang duduk di ruang tengah sambil menikmati siaran kartun kesukaan Alanis.

"Ke Meksiko, Alanis. Daddy dan mommy ada keperluan di sana. Hanya seminggu saja. Jadi Alanis dan Leon nanti baik-baik di rumah nenek dan kakek, ya?"

Alanis memandang Yanez dan Claire dengan pandangan tidak suka. "Tidak mau. Aku mau ikut!"

"Tidak bisa, sayang. Daddy mohon Alanis menurut, ya? Sebelum daddy dan mommy pergi daddy janji akan menuruti segala keinginan Alanis. Bagaimana?"

Mendapat rayuan seperti itu dari ayahnya membuat Alanis akhirnya menyunggingkan senyumnya setuju. "Alanis mau kita jalan-jalan ke mall."

Yanez tertawa dan mengacak rambut putrinya itu. Ia pikir Alanis akan meminta sesuatu yang berat. Ternyata putrinya hanya ingin jalan-jalan ke mall. Ia memang tidak bisa menunda keberangkatannya ke Meksiko. Melihat kondisi Keanu yang semakin tersiksa pada akhirnya memaksa Yanez dan Claire untuk turun tangan sendiri membantu Keanu menemukan Keylis.

Dan Yanez telah menemukan keberadaan Keylis melalui mata-matanya ia mendapatkan informasi bahwa Keylis kembali ke Meksiko sejak lima tahun yang lalu. Dan ia hidup seperti layaknya perempuan sederhana lainnya di sebuah desa terpencil dengan menutup jati dirinya sendiri. Dengan mengetahui jejak Keylis, maka Yanez tidak akan mensia-siakan kesempatan yang diberikan Tuhan untuk mempersatukan Keanu dan istrinya. Lagipula, Yanez juga merasa bersalah karena ia juga ikut andil dalam perpisahan Keanu.

Yanez tersenyum. Ia begitu optimis bahwa ia bisa membujuk Keylis untuk kembali menjadi keluarga Caradoc. Dan hari itu akan segera tiba karena Yanez dan Claire sama sekali tidak menunda keberangkatan mereka. Ya, besok mereka akan langsung terbang ke Meksiko. Dan yanez sudah mengatakan pada Claire beberapa hari sebelumnya bahwa ia bisa meluluhkan hari Keylis kurang dari seminggu.

Mr. GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang