m r. 28 - r e l a t a t i o n

10.2K 741 67
                                    


DOOORRR!!!

"Aaaaarrrggghhh!!!"

"KEANU!!!"

Dan semuanya terjadi begitu cepat. Kini raga itu telah tergolek dengan banyak darah yang menguar dari tubuhnya.

Yanez membeku seketika. Nyawanya seakan diambil paksa saat melihat Keanu telah luruh dengan napas yang mulai putus-putus. Tidak ada lagi teriakan kesakitan. Karena Yanez sangat tahu bagaimana rasanya ketika timah panas itu menembus kulit.

Sempat terpaku beberapa detik melihat kejadian yang sangat tidak ia duga sama sekali. Yanez pada akhirnya berlari untuk menerjang tubuh Keanu. Memeluknya. Mencoba menghentikan darahnya walaupun ia tahu itu sia-sia.

"KEAN!!! Aku mohon... demi apapun juga bertahanlah!!!" teriak Yanez tepat di telinga Keanu.

Sementara mata Keanu masih terbuka. Kesadarannya masih ada, Bahkan tangan Keanu ikut menutup luka di dadanya. Hanya tembakan di dada, sedikit meleset dari jantung. Tetapi itu tetap sebuah tembakan... yang bisa mengakibatkan kematian.

"Key... d-d-dengan... i-ini... sem-semoga... d-den-dendammu... t-ter-terbalaskan. A-aku men-mencintai-mu..." Suara Keanu yang terbata itu seakan meremas dan memilin jantung Yanez.

Yanez berusaha menggigit bibir bawahnya. Menahan isakan air mata yang akan menetes. Tetapi ia harus kuat sekarang. Ia tidak boleh lemah justru ketika Keanu sudah sangat lemah. Ia teringat memori ketika dulu ia berada di posisi Keanu. Saat ia melihat bagaimana Claire menjadi tawanan Alexis. Saat melihat pisau tajam menyayat leher Claire. Ia lemah. Ia tidak berdaya, dan justru Keanu-lah yang menjadi begitu kuat.

Ya, mereka ada saudara kembar yang harusnya saling melengkapi. Dan saat ini, adalah saat Yanez melengkapi Keanu. Menjadi rusuknya yang hilang akibat luka yang ditimbulkan oleh Kostov. Yanez memandang Keylis dengan tatapan nyalang dan penuh dengan amarah.

"Lihat suamimu, Key!!! Suamimu yang bahkan rela melakukan apa saja untukmu, hanya karena setitik noda dan cacat yang ia lakukan kamu tega membunuhnya!!!"

Keylis sendiri membeku. Ia tak mampu berkata-kata. Senapan masih berada di tangannya. Di posisi yang sama. Bahkan saat ini posisi Keylis seperti akan menembak Yanez. Air mata Keylis mengalir begitu saja melihat suaminya yang sudah tidak lagi berdaya. Keanu yang kehilangan taringnya. Keanu yang benar-benar rendah di hadapannya. Apalagi saat ia melihat Keanu yang masih sempat menyunggingkan senyum penuh cintanya pada Keylis dan matanya yang tertutup secara perlahan untuk menyambut ketidaksadarannya.

"Aku—"

"Cukup!!! Dasar perempuan kejam!!! Ternyata ini balasan yang diterima Keanu atas segala cinta yang ia berikan!!!" Yanez masih meracau di tengah emosinya.

"Hahaha!!! Sungguh pertunjukan yang menarik. Tanpa melakukan apa-apa aku bahkan bisa melihat kalian bertengkar. Ah, sepertinya aku butuh banyak wine." Kostov masih duduk di singhasananya dengan menyesap wine-nya.

Keylis dengan cepat memandang Kostov. Emosi sudah memuncak di kepalanya. Ia tidak boleh lemah. Kostov benar-benar bagai iblis yang bahkan bisa mengatur emosi seseorang. Termasuk Yanez. Ya, Yanez telah terjebak dalam emosi yang diciptakan oleh Kostov. Seperti apa yang telah dilakukan Kostov kepada ayahnya. Semua itu fitnah!

Ia... tidak pernah menembak suaminya sendiri!!! Bahkan ia tidak menekan senjatanya sama sekali. Keylis sadar, bahwa Kostov memiliki senapan kecil dan sengaja menembak Keanu. Membuat seolah-olah dirinya yang dengan tega menembak suaminya sendiri. Dan membuat Yanez pada akhirnya memandangnya sebagai wanita kejam. Tetapi... nasi sudah menjadi bubur. Bukan pembelaan diri yang ia butuhkan saat ini, tetapi melenyapkan lelaki seperti Kostov.

Mr. GuardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang