Hola halo, maaf ya updatenya tengah malem gini. Baru sempetnya sekarang, aku masih agak cape soalnya baru pulang kemah. hehehe
no edit, typo(s) everywhere
♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥
Pagi ini terlalu cerah untuk kemendungan yang Joan rasakan sekarang. Dirinya juga hatinya, bagai tersambar petir waktu pagi tadi Bunda Rina datang ke rumahnya mencari Seruni.
"Dia lagi pulang kampung, Bunda," jawab Joan pagi tadi.
Dia masih ingat betul bagaimana raut sedih yang ditampilkan oleh Bunda Rina saat mendengar jawaban yang keluar dari mulutnya.
Dan dia masih ingat juga, bagaimana dia bisa duduk di kursi empuk mobil sedan ini. Duduk di jok belakang bersampingan dengan tas seseorang yang...
Entahlah. Joan sendiri sulit untuk mengartikan orang itu dalam hidupnya.
Gadis itu hanya bisa melirik malu ke arah spion depan yang menampilkan wajah tegang sang pengemudi mobil ini, Rangga.
Rasanya ingin sekali tangan Joan melempar jok untuk laki-laki itu bersandar sambil mengemudi dan mengganti dengan dirinya. Joan ingin sekali memeluk Rangga,walau hanya dari belakang.
Sudah dua jam perjalanan yang mereka lalui, laki-laki itu tak membuka mulutnya sama sekali untuk berbicara dengan Joan. Ia hanya akan membuka mulut kalau diajak ngomong sama Bunda Rina.
Joan ikut mobil itu karena ingin sekalian pulang ke kampungnya, dan sekalian menunjukan jalan. Tiket bus yang sudah dibelinya hangus.
Joan berpikir kembali, daritadi Bunda Rina tidak mengatakan apa tujuannya untuk mencari Seruni, juga daritadi Rangga ngga menanyakan tujuan mereka kemana. Apa yang sebenarnya terjadi?
Dan lagi, entah kenapa, rasanya Rangga saat menghindari mata mereka bertemu. Mulai dari Joan pertama kali masuk mobil ini, sampai perjalanan sudah sejauh ini.
Apa Rangga melupakannya? Joan membatin sedih.
Ia sedih, gadis itu sangat sedih karena ia tak melupakan sedikitpun tentang laki-laki yang ingin ia peluk ini. Ia tak melupakan tawanya, kehangatanya, dan rasa kagumnya pada laki-laki ini. Joan sama sekali tak melupakannya, walaupun sudah 3 bulan mereka tidak bertemu sama sekali.
Joan masih ingat akan rasanya.
♚♚♚
Sejak semalam, lebih tepatnya, sejak kemarin sore Seruni hanya mengurung diri di kamarnya. Setelah apa yang ia dengar dari mulut Bu Tuti, Bu Hesty dan Pak Nadi, ia benar-benar berada dikamar ini. Makan malamnya pun di kamar, diantar oleh Leo dan ditemani oleh Leo. Itupun Seruni tak mengeluarkan suara apa pun.
Ia terlalu kaget akan fakta yang ia ketahui sore itu. Dua fakta mengejutkan yang ia ketahui secara beruntun.
Matahari masih mengintip malu dari peradabannya, namun kokokan ayam jantan di kampungnya sudah terdengar sehingga membuat Seruni terbangun.
Ia benar-benar merindukan sekaligus menikmati suasana pagi ini. Suasana yang tak pernah ia temui di kota besar, Jakarta. Suara ayam jantan berkokok, embun pagi yang menyapa, dan udara segar yang masuk lewat celah jendela kayu kamar Seruni.
Seruni bangun dari kasur tua yang ia tempati untuk tidur selama ini. Walaupun kasur itu sangat tipis dan terasa keras karena kayu yang menopang kasur itu, tapi Seruni tetap merasa nyaman berada disini.
Ia membuka jendela kayu kamarnya yang di selop menggunakan kertas bekas itu. Matanya menemukan Leo yang tidur meringkuk dengan sarung tipis yang menyelimuti tubuhnya. Terlihat sedikit kedinginan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRS [1] : Night Accident ✅
RomanceIni tidak seperti dongeng Cinderella yang menghadiri pesta dansa, sepatunya tertinggal dan Pangeran mencarinya. Ini bukan tentang Belle yang dikurung dalam istana Pangeran Buruk Rupa lalu mereka berdansa dan saling mencintai. Ini tak serumit itu. In...