Tak ada orang baik-baik saja jika ditinggal orang yang kita sayang.
Seruni memeluk batu nisan bertuliskan nama Joana Anidita, tanggal lahirnya benar dan tanggal meninggalnya juga tepat dengan tanggal pernikahannya. Racauan kesedihan begitu terdengar keluar dari bibir Seruni. Ia tak sendiri, ditemani Rangga dan Leo pastinya.
Leo mengerti kenapa ada istilah darah lebih kental dari air. Dari sifat kedua orang tuanya yang tak mudah percaya, menurun padanya dan juga adiknya. Buktinya, setelah menangis dan jatuh tertidur, pagi tadi Seruni menghadang Leo untuk pergi ke kantor dan minta diantar ke makan Joan.
Untungya, Leo sudah menyuruh orangnya untuk mengurus ini semua setelah Rangga menggendong Seruni untuk kembali ke kamarnya.
Hati siapa yang tak teriris melihat tangisan Seruni yang meraung-raung? Tapi, hati siapa yang tak lebih teriris jika kebahagiaan perempuan yang ia jaga harus diambil oleh wanita licik?
Seruni berkali-kali mengucapkan terima kasih atas kebaikan Joan selama hidupnya. Ditambah, dia mengatakan belum bisa membalas kebaikan Joan, dan malah mengambil kebahagiaan Joan dengan menikah bersama Rangga.
Lontaran kata terima kasih dan maaf masih terus berdengung di kuping Leo dan Rangga. Leo bergeming di tempatnya berdiri. Meneguhkan hatinya, ia sudah terlanjur bohong pada adiknya, tak mungkin tiba-tiba di mengatakan sebenarnya Joan masih hidup.
Dan Rangga hanya bisa menarik Seruni ke dalam pelukannya, dan berkali-kali mengingatkan kalau ini sudah jalan dari Tuhan. Rejeki, jodoh, kematian itu Kehendak Tuhan.
Juga mengingatkan Seruni tidak boleh terlaru larut dalam kesedihannya karena akan berpengaruh pada kandungannya.
"Teteh maafin aku."
Rangga dan Leo hanya bisa membiarkan perempuan itu menangis sampai lelah. Walau cemas dan sedih melihat keadaan Seruni sekarang, namun mereka bisa berbuat apa?
Tak ada orang yang baik-baik saja jika ditinggal seseorang yang penting dalam hidupnya. Apalagi, terlihat Seruni begitu menyayangi Joan.
♚♚♚
Satu bulan kemudian...
Ada dua hal yang bisa Rangga lakukan untuk membuat istrinya melupakan kesedihannya akan berita meninggalnya Joan.
Mengajak bicara dede bayi.
Dan, bertemu dengan dede bayi.
Keduanya, dilakukan Rangga dan Seruni setiap hari.
Setiap pagi sebelum berangkat ke kantor dan malam setelah pulang kantor, pasti Rangga akan mengajak bicara dede bayi. Dan agak larut sedikit, Rangga akan bertemu dengan dede bayi.
Aktivitas itu mereka lakukan sudah satu bulan terakhir. Setiap hari.
Beberapa kali bahkan Seruni yang meminta untuk suaminya itu menemui dede bayi di perutnya. Jangan salahkan pasangan serangga ini, namanya juga pengantin baru, ditambah hormon ibu hamil. Ditambah lagi, artikel-artikel yang Seruni baca dan nasihat dari Mamanya tentang pentingnya berhubungan untuk perempuan yang hamil tua.
Rangga kini bisa tenang, karena semenjak ia tinggal di rumah ini, Leo bilang akan pindah ke apartemennya. Dia sih senang-senang aja jadi tidak akan terus mendapat cibiran dari sahabatnya, lagipula alasan yang sahabatnya katakan cukup masuk akal, kok. Lebih deket ke kantor.
Kini, Rangga tengah memeluk Seruni dari belakang setelah selesai aktivitas malam mereka.
"Mas, dede bayi nanti mirip aku apa kamu?" tanya Seruni sambil memengang tangan suaminya yang melingkar di perut buncitnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRS [1] : Night Accident ✅
RomanceIni tidak seperti dongeng Cinderella yang menghadiri pesta dansa, sepatunya tertinggal dan Pangeran mencarinya. Ini bukan tentang Belle yang dikurung dalam istana Pangeran Buruk Rupa lalu mereka berdansa dan saling mencintai. Ini tak serumit itu. In...