Rangga menaiki tangga menuju kamarnya dengan merapalkan doa-doa untuk dijauhkan dari setan-setan yang ikut tinggal di rumahnya. Ia tidak takut dengan setan, justru lebih takut pada istrinya. Takut-takut istrinya itu kerasukan setan.
Semenjak mereka menikah, sifat istrinya itu berubah total. Lebih manja—oke, bagian lebih manja mungkin Rangga suka, tapi lebih-lebih lainnya Rangga takut.
Lebih gampang marah.
Lebih cemburuan.
Lebih sensitif.
Dan sekarang, istrinya pun menjelma menjadi tukang aniaya.
Bangun kesiangan, Rangga dipukul. Pulang telat, Rangga dipukul. Apalagi tadi, saat Rangga mengantarkan Kayla pulang dan memberikan nomor ponselnya, habis lehernya dicekek.
FLASHBACK ON
"Kamu Muna ya, adeknya Rangga kan? Aku Kayla."
Seruni menatap bingung perempuan di hadapannya. Lalu menggeleng.
"Bu—"
"Iya bener, Bunda Rina cerita ke aku tentang kamu."
"Kamu siapa?" tanya Seruni penasaran.
"Ih, kamu ngga denger ya tadi aku bilang? Namaku Kayla." Gadis itu memamerkan senyum ceria khas miliknya.
"Kamu siapanya Mas Rangga?" tanya Seruni dengan tatapan penuh selidik.
"Aku calon pacarnya Rangga dulu, tapi karena dia keburu balik ke Indonesia jadinya dia belom sempet nembak aku deh."
Seruni dan Rangga memelototkan matanya bersamaan ke Kayla. Sedangkan gadis itu hanya terkekeh sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan.
"Bunda Rina banyak cerita tentang kamu, tapi Bunda Rina ngga cerita kalau hamil," ucap Kayla sambil berpikir-pikir. Mengingat-ingat, apalagi yang Bunda Rina ceritakan tentang Muna. "Bukannya kamu masih SMA, ya?"
Bukannya menjawab, Seruni malah melemparkan tatapan super kesal pada Kayla yang ngomong melulu, dan Rangga yang malah berubah diam setelah ia datang. Lalu memilih meninggalkan mereka berdua dan kembali duduk di sofa empuknya.
Ia kesal. Kenapa Rangga punya calon pacar yang sangat cantik, terlihat ceria dan kurus. Sedangkan dirinya, cantik engga, ceria apalagi, seingatnya ia sangat cengeng dan dia tidak kurus. Usia kehamilannya sudah menginjak minggu ke – 34, tidak mungkin dia kurus.
Ia melihat Rangga menyusulnya dengan sedikit berlari meninggalkan gadis di belakangnya yang terus mengekori suaminya.
"Bayarin semuanya, aku kesel sama Mas."
Dan kekesalanny bertambah berkali-kali lipat karena ia melihat Rangga yang kelimpungan membawa 5 kantong belanjaan besar penuh dengan baju-baju bayi itu malah dibantu oleh Kayla.
Hampir saja ia menangis karena ia cemburu dan kesal di waktu yang bersamaan, namun semua itu ditahannya karena tak mau harga dirinya turun di hadapan Kayla. Ia tak mau dikira adiknya Rangga, dan menurutnya kalau ia menangis ia akan semakin dikira anak kecil.
Dan di mata Seruni, Rangga adalah laki-laki yang perlu di getok kepalanya agar bisa berubah menjadi laki-laki yang sedikit peka. Bisa-bisanya Rangga malah mengajak makan terlebih dahulu, padahal laki-laki itu pasti tau Kayla akan dengan senang hati menerima ajakan itu.
Seruni ogah-ogahan makannya, walaupun semua makanannya tandas juga, bahkan sampai nambah karena ia benar-benar lapar. Menahan cemburu itu benar-benar menguras tenaganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRS [1] : Night Accident ✅
Roman d'amourIni tidak seperti dongeng Cinderella yang menghadiri pesta dansa, sepatunya tertinggal dan Pangeran mencarinya. Ini bukan tentang Belle yang dikurung dalam istana Pangeran Buruk Rupa lalu mereka berdansa dan saling mencintai. Ini tak serumit itu. In...